54
diteliti. Penggunaan dokumen ini berkaitan dengan apa yang disebut analisis isi. Cara menganalisis isi dokumen ialah dengan memeriksa dokumen secara tertulis dalam
bentuk dokumen secara obyektif Jhonatan Sarwono, 2006: 225-226. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan teknik studi dokumentasi, karena
dengan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang diperoleh melalui suatu dokumen atau file langsung dari sumber penelitian, sehingga peneliti dapat
menganalisis isi dari dokumen tersebut.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri atau human instrument. Hal ini karena penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif.
Dimana dalam penelitian tersebut perlu menggunakan instrument yang fleksibel dalam menggali fenomena dan fakta di lapangan.
Seperti yang diungkapkan oleh Djunaidi Ghony Fauzan Almansyur 2012: 95 yang menjelaskan bahwa human instrument dalam penelitian kulaitatif dipahami
sebagai alat yang dapat mengungkap fakta-fakta lokasi peneliti.Tidak ada alat yang elastis dan tepat untuk mengungkap data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri. Selain
itu, Sugiyono 2013: 306 menjelaskan bahwa peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuanya.
Dalam penelitian yang mengguanakan peneliti sendiri sebagai instrumennya seperti yang diungkapkan oleh kedua tokoh tersebut, peneliti sebagai pengungkap
55
fakta, pemilih informasi sumberdata, pengumpul data, menganalisis data, hingga membuat kesimpulan. Oleh karena itu peneliti juga membutuhkan beberapa panduan
untuk membantu peneliti dalam memperoleh data, yaitu berupa panduan wawancara, panduan observasi dan panduan studi dokumentasi.
1. Panduan observasi
Fungsi dari panduan observasi adalah untuk mempermudah peneliti memberikan patokan dan batasan dari observasi yang dilakukan, agar observasi yang
dilakukan tetap pada tujuannya. Dasar dalam membuat pedoman observasi adalah tujuan penelitian Haris Herdiansyah, 2013: 155. Oleh karena itu dalam penelitian ini
diperlukan pedoman observasi guna mempermudah dalam memperoleh data. Pedoman observasi yang digunakan dilihat pula kesesuainnya dengan tujuan
penelitian. 2.
Panduan wawancara Menurut Jhonatan Sarwono 2006: 211 panduan wawanara sudah disusun
secara tertulis sesuai dengan masalah, kemudian digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan informaisi. Cara menggunakan panduan dapat dalam bentuk wawancara
ataupun diskusi. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka peneliti perlu membuat panduan wawancara agar dalam mengumpukan data, baik dengan cara wawancara
atau diskusi dapat berjalan dengan lancar. 3.
Panduan studi dokumentasi Panduan studi dokumen harus pula dipersiapkan dengan matang, agar
dokumen yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Panduan studi dokumen
56
sendiri sebenarnya juga akan mempermudah peneliti dalam memperoleh data tanpa harus mengganggu obyek penelitian.
G. Uji Keabsahan Data