Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah UKS

100

c. Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah UKS

1 Evaluasi Sarana dan Prasarana Evaluasi sarana dan prasarana dilakukan oleh guru pengelola UKS dan Kepala Sekolah melalui pengecekan terhadap fasilitas kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan WD sebagai guru pengelola UKS pada tanggal 1 April 2015 yang menyatakan: “kalau evaluasinya, ya, hanya dari kita sendiri mbak, saya sendiri sebagai pengelola ya istilahnya, dan dari pihak pimpinan Pak Kismadi selaku kepala sekolah, dalam bentuk sarana dan prasarana setiap sebulan sekali di perhatikan, untuk obat-obat dicek dengan guru dan dokter umum. Untuk kebersihannya kita libatkan clining service, dan anak-anak kadang ada jadwal olah raga yang bertabrakan, kadang-kadang menggunakan tempat UKS sebagai tempat ganti, nah disitu, kita evaluasi, memang kualitas fasilitas kita saat ini keadaannya belum ada.” Berdasarkan pernyataan tersebut, bentuk evaluasi dilakukan sesuai dengan kebutuhannya, yaitu berupa pengecekan sarana dan prasarana, seperti tempat sampah setiap satu bulan atau dua bulan sekali. Evaluasi ketersediaan obat-obatan oleh dokter. 2 Evaluasi Kegiatan dan Hasil Evaluasi dilakukan dalam bentuk pengecekan seperti yang dilakukan oleh guru pengelola UKS. Evaluasi dilakukan sesuai dengan hasil yang telah diperoleh dari setiap masing-masing kegiatan, dilihat keberhasilan, kendala dan tindak lanjutnya. Sedangkan evaluasi pelayanan kesehatan dilakukan oleh Rumah sakit PKU Muhammadiyah berupa rekapan atau laporan data. Berikut pernyataan WD sebagai guru pengelola UKS pada tanggal 1 April 2015 tentang evaluasi kegiatan UKS: 101 “Kalau evaluasi kegiatan UKS, kita hanya mengecek saja mbak, tadi yang kegiatan yang, kalau dokter kecil kan akhirnya bisa juara apa tidak; kalau pelatihan guru UKS evaluasinya programnya bertambah atau tidak; kalau penyuluhan kesehatanuntuk siswa itu terlihat dari guru kelas masing-masing, kalau anak-anak semakin lama semakin dapat menjaga kebersihan; poster ini kelas V sudah inklud di pembelajaran, lomba kebersihan lingkungan itu tidak ada, tidak rutin ada, hanya sekali kelas mana yang peling bersih, dulu pernah ada piala bergilir, kelas mana yang paling bersih, tapi yang untuk tahun ini kita belum adakan lagi, kalau yang sekarang kemarin hari rabu-kamis, waktu mbaknya kesini, itu ada lomba yang berhubungan dengan kesehatan anak- anak. Evaluasi pelayanan kesehatan, dari pihak PKU Muhammadiyah, itu ada rekap kedatangan dokter, data pasien yang periksa ke UKS kami atau ke dokter umum atau dokter gigi, itu yang mengevaluasi dari PKU sendiri. Kalau yang kebersihan lingkungan seperti ini biasanya dari cleaning service sendiri, langsung lapor ke Kepala Sekolah. Kalau seperti tempat sampah, ini butuh diganti, langsung lapor ke Koordinator Sarpras, kalau kanti ini dari guru yang mengecek Bu Tri Ari. ” Berdasarkan pernyataan tersebut TA sebagai guru kelas IV pada tanggal 16 April 2015, menjelaskan pelaksanaan kegiatan evaluas i untuk kantin adalah “bentuk evaluasi kantin itukan ada seperti pernyaan-pertanyaan diisi oleh petugas kantin, nanti kalau ada yang kurang baik keliru kita benahi. ” Sedangkan KS sebagai Kepala Sekolah hanya berpendapat bahwa “evaluasi di akhir-akhir tahun, melaporkan kegiatan yang ada di UKS, hasil yang dicapai, kendala-kendala dan tindak lanjut. ” Sedangkan menurut KS evaluasi hasil yang dilakukan adalah “karena kita terbantu oleh dokter DSM, secara umum tidak masalah, anak yang sakit, mengalami kecelakaan langsung kita bawa ke rumah sakit. ” Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut, kegiatan evaluasi proses dan hasil meliputi keseluruhan program UKS. Bentuk evaluasi yang ada berupa laporan. Evaluasi bertujuan untuk memperbaiki berbagai pelaksanaan program UKS yang 102 belum sesuai dan melanjutkan kegiatan yang telah berjalan dengan baik, sesuai dengan hasil yang telah diperoleh.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Layanan Bimbingan dan Konseling BK

a. Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling BK

1 Landasan Program BK Layanan Bimbingan dan Konseling BK di SD Muhammadiyah Suronatan belum memiliki landasan program yang digunakan untuk membuat perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BK. Oleh karena itu, layan BK di SD Muhammadiyah Suronatan belum memiliki program yang terperinci, sedangkan kegiatan yang ada hanya sebatas bimbingan dan konseling individu. Pedoman bimbingan dan konseling untuk pendidikan dasar dan menengah untuk saat ini sudah diterbitkan oleh pemerintah yakni Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, namun SD Muhamadiyah Suronatan belum menggunakan pedoman tersebut untuk program kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Layanan bimbingan dan konseling di SD Muhammadiyah Suronatan sendiri diselenggarakan berdasarkan kebutuhan sekolah untuk membantu siswa dalam menumbuhkan tingkat kepercayaan diri dan perkembangan siswa. Selain siswa, guru juga membutuhkan layanan BK untuk menagani permasalahan yang dihadapi siswa dan permasalahan lain yang berkaitan dengan pribadi guru sendiri. Selain itu pada awalmulanya sebelum terdapat layanan bimbingan dan konseling di sekolah, guru