3 Mata pelajaran produktif merupakan mata pelajaran yang membutuhkan
kejelasan dalam setiap penyampaian materi, oleh karena itu dibutuhkan media pembelajaran yang tepat untuk mendukung proses belajar mengajar. Standar
kompetensi yang diberikan untuk kelas dua belas XII adalah tentang perakitan PLCSCADA untuk keperluan otomasi industri yang diberikan secara praktik.
Pembelajaran yang diberikan kepada siswa kelas dua belas XII berupa pendalaman materi secara praktik tentang perakitansistem kendali berbasis PLC
yang diaplikasikan dengan bantuan komputer. Hasil dari observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap proses belajar mengajar untuk kelas XII, masih
memiliki keterbatasan dalam penyampaian materi pembelajaran dan hasil yang dicapai masih kurang memuaskan.
Media pembelajaran sangat banyak pengaruhnya bagi hasil belajar siswa. Sehingga diharapkan dengan adanya media pembelajaran, maka dapat
meningkatkan kemampuan pengoprasian suatu proses pengendalian otomasi yang diaplikasikan pada suatu alat peraga. Demikian pertimbangan diatas penulis
bermaksud melakukan penelitian pada program keahlian Teknik Otomasi Industri yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa kelas XII di SMK Negeri 2
Depok Sleman menggunakan metode Problem Based Learning.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, setelah diidentifikasi maka muncul beberapa permasalahan, dapat dijabarkan sebagai berikut ini:
1. Siswa cenderung mudah bosan terhadap mata pelajaran yang kegiatan
pembelajarannya diisi dengan teori saja.
4 2. Guru harus mampu memberikan variasi metode pembelajaran agar siswa
tidak jenuh dalam menerima materi pelajaran. 3. Penggunaan media belajar yang belum maksimal pada saat proses belajar
mengajar berlangsung. 4. Keaktifan siswa dalam bertanya masih kurang.
5. Minimnya media pembelajaran yang berupa aplikasi. 6. Hasil belajar siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan.
7. SMK memberikan lulusan yang berkualitas dan siap kerja.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka harus ditetapkan beberapa batasan-batasan permasalahan dalam penelitian sehingga ruang
lingkup permasalahan jelas. Begitu pula pada penelitian ini, tidak semua permasalahan akan diangkat menjadi permasalahan penelitian. Batasan yang
ditetapkan adalah sebagai berikut. 1. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah metode pembelajaran problem
based learning untuk meningkatkan hasil belajar. 2. Media pembelajaran sorting station berfungsi sebagai simulasi sistem
otomasi di dunia industri. 3. Penelitian ini mengkaji mengenai hubungan antara penerapan metode
problem based learning dan media pembelajaran sorting station terhadap hasil belajar siswa.
4. Penelitian ini ditujukan pada siswa kelas XII Program Keahlian Otomasi Industri tahun ajaran 20132014 di SMK Negeri 2 Depok.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut ini.
1. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode Problem Based Learning dengan media sorting station dan hasil belajar siswa
yang menggunakan metode konvensional ? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara penggunaan metode
Problem Based Learning dan media sorting station dengan metode konvensional ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian sebagai berikut
ini. 1. Mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa yang
menggunakan metode Problem Based Learning dengan media sorting station
dan hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional. 2. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara penggunaan metode
Problem Based Learning dan media sorting station dengan metode konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini.