Komponen Sorting Station PENILAIAN

165 Dapat juga disebut dengan actuator atau penggerak. Output atau keluaran ini merupakan hasil dari proses pengolahan sinyal masukan input. Komponen output menerima sinyal dari pengendali untuk bergerak. Gerakan ini dapat berupa putaran motor untuk menggerakkan conveyor dan pembelok menggunakan electric-pneumatic. Pada sorting station terdapat beberapa komponen output keluaran, yaitu: a. Motor Motor merubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik arus searah yang dipakai dalam sorting station adalah motor Wiper. Motor wiper pada sorting station ini digunakan untuk menggerakkan konveyor sehingga benda dapat tersortir sesuai dengan rancangan program yang dijalankan. Motor wiper tersebut membutuhkan sumber tegangan 24 V DC 1,5 A dengan putaran 65 rpm. Putaran motor wiper sangat kecil atau sedikit, tetapi memiliki torsi yang besar. Awalan torsi yang dibutuhkan oleh motor wiper adalah 7 Nm. Gambar 3. Motor wiper b. Sorting Gate Sorting gate yang digunakan dalam alat ini adalah silinder kerja ganda . Silinder kerja ganda ini digunakan untuk menyortir objek dengan cara menyodokan tuas pembelok sehingga objek akan turun ke sliding 166 berdasarkan warnanya. Keunggulan dari silinder adalah berkualitas tinggi sehingga dapat bertahan lama. Gambar 4. Sorting Gate 3. BOX CONTROL Kotak Pengendali Box yang berfungsi untuk menghubungkan sorting station dengan PLC. Di dalam box control terdapat rangkaian elektronika yang fungsinya sebagai penguatan tegangan sebesar ±24 Volt DC. Hal ini supaya sinyal yang dikeluarkan sensor dapat dibaca oleh PLC. Gambar 5. Box Control

c. Prinsip kerja Sorting Station

167 Modul pembelajaran sorting ststion ini mempunyai prinsip kerja dengan memisahkan tiga buah benda workpieces berdasrkan warna yang berbeda diantaranya warna merah, hitam, dan silver. Pertama benda diletakkan diujung conveyor sehingga dideteksi oleh sensor. Salah satu sensor digunakan untuk memerintahkan stopper gate aktif agar benda dapat berhenti pada sensor pendeteksi warna benda, apakah merah, hitam, atau silver. Penyortiran benda dilakukan oleh sorting gate yang digerakkan oleh short-stroke cylinder yang memungkinkan mengarahkan benda pada jalur yang ditentukan. Sinyal dari sensor warna menentukan kerja salah satu dari dua buah sorting gate yang ada untuk menyortir benda. Setelah melewati jalur yang ditentukan, benda akan terdeteksi oleh sensor photodioda. Sensor ini juga sebagai pertanda bahwa benda melewati jalur yang telah ditentukan. Secara umum prinsip kerja dari sorting station hampir sama dengan sistem conveyor yang ada di industri, sehingga media pembelajaranini cukup memberi gambaran kepada siswa mengenai sebuah aplikasi sistem otomasi di industri.Prinsip kerja dari sorting station yang ini dapat digambarkan melalui diagram alir. Lihat pada gambar dibawah ini: 168 Gambar 6. Flowchart sorting station SORTING STATION

A. Tujuan

Setelah selesai melakukan praktik peserta dapat:  Membuat program manual maupun otomatis pada sorting station.

B. Diagram Blok

Diagram blok alur kerja sorting station:

Dokumen yang terkait

TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL UNTUK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 KENDAL.

4 25 171

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGINSTALASI PLC PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL TERPROGRAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MEDIA DISTRIBUTING STATION PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN TOI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 0 191

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MATA PELAJARAN PIRANTI SENSOR DAN AKTUATOR KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK N 2 DEPOK.

0 2 267

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MIKROKONTROLER BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

3 4 283

PROCESSING STATION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PLC PADA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

2 3 216

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SISTEM SCADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK N 2 DEPOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING.

0 0 171

PENINGKATAN KOMPETENSI PERAKITAN SISTEM KENDALI BERBASIS MIKROKONTROL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 102

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 155

MEDIA PEMBELAJARAN INSTRUMENTASI SENSOR DAN KENDALI UNTUK SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA.

1 2 136

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING

0 0 11