Perkembangan Bahasa Anak TK

11 media pembelajaran yang baru bagi anak. Anak akan lebih memperhatikan dengan serius apabila media guru yang digunakan tersebut merupakan hal yang baru dan menarik baginya. Keantusiasan anak tersebut akan terlihat dengan banyak bertanya. Anak kaya dengan fantasi dalam berfikir. Misalnya dalam kegiatan membaca buku cerita, menggambar dan bercerita. Anak akan merasa senang ketika mendengarkan cerita dari orang lain, tetapi anak akan lebih merasakan senang ketika ceritanya didengarkan oleh orang lain, walaupun terkadang cerita tersebut bersifat hal-hal yang aneh dan di luar aktivitas kesehariannya. Anak merupakan usia belajar yang potensial. Usia anak usia dini merupakan masa emas dimana anak banyak menyerap, mengingat, dan mempelajari sesuatu dengan sangat baik. Di masa ini anak memiliki potensi yang sangat besar untuk menyerap apa yang diperoleh dan mempelajari hal-hal yang baru dari lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu stimulus yang baik yang diberikan oleh orang tua maupun orang lain yang berada disekitarnya akan dapat menjadikan anak tersebut cerdas. Dari uraian diatas dapat di simpulkan karakteristik anak usia dini adalah anak bersifat unik, aktif, enerjik, egosentrik, rasa ingin tahu yang kuat, antusias dalam banyak hal, kaya dengan fantasi, serta anak mengekpresikan perilakunya secara spontan dan merupakan usia belajar yang potensial.

B. Hakikat Membaca Permulaan Anak TK

1. Perkembangan Bahasa Anak TK

Bahasa anak adalah suatu simbol lisan yang digunakan anak. Simbol tersebut digunakan anak untuk berkomunikasi dengan orang lain yang mengacu 12 pada bahasa tertentu, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Inggris. Badudu Nurbiana Dhieni, 2009: 1.11 menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya. Bahasa anak berkembang dari yang paling sederhana menuju ke yang rumit. Perkembangan bahasa anak dapat diartikan sebagai kemunculan komunikasi verbal dalam kehidupan anak. Pemerolehan bahasa merupakan suatu proses psikologis yang terjadi pada masa kanak-kanak untuk mendapatkan keterampilan berbahasa secara alamiah, fungsional, dan tidak ada target dari luar dalam proses ini. Sebaliknya, pembelajaran bahasa bersifat formal, bertarget, dan orientasi struktur Tadkiroatun Musfiroh, 2011:3. Bromley Nurbiana Dhieni, 2009: 3.4 menyatakan bahwa komponen kebahasaan tidak berubah meskipun perbedaan kecepatan bahasa anak yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatis. Fonologi merupakan bagian terkecil dari sistem bunyi. Sistem perkembangan fonologi berkaitan dengan adanya pertumbuhan dan produksi sistem bunyi dalam bahasa, seperti halnya bunyi-bunyian atau celotehan yang diucapkan pada bayi untuk mengungkapkan sesuatu yang ingin disampaikannya. Namun anak belum mampu mengungkapkan melalui kata dengan jelas hanya sebuah ucapan “a”. Kemampuan fonem berkembang menjadi merangkai bunyi terkecil yang bermakna pada saat diucapkan atau didengar. Misalnya anak mampu mengkombinasikan fonem huruf vokal dan konsonan, contoh: da-da. Kemampuan anak meningkat pada perkembangan morfologi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan makna bahasa yang dihasilkan. Bagian dari 13 makna dan kalimat bahasa adalah sintaksis, seperti ketika anak memiliki kemampuan mengucapkan kata pada kata “maem ti”, kemungkinan memiliki arti “makan, saya ingin makan roti”. Sintaksis juga berkaitan dengan keteraturan bahasa dan fungsi kata yang didalamnya terdapat aturan bahasa. Keteraturan sutu bahasa dilihat dari susunan kata yang menujukkan adanya subjek, predikat, objek dan keterangan. Sehingga dalam pengucapan kata dapat terstruktur menjadi kalimat yang sempurna. Kemampuan sintaksis anak dimulai sejak usia menjelang 6 tahun, hingga kemampuan sintaksis lebih kompleks pada anak usia 6 tahun. Perkembangan sintasksis anak ditandai penggunaan kata tanya sampai struktur sintaksis yang lebih kompleks. Sedangkan pragmatik adalah kemampuan untuk melibatkan diri dalam percakapan yang sesuai dengan maksud dan keinginan. Bromly Nurbiana Dhieni, 2009: 1.19 menyebutkan empat macam bentuk bahasa yaitu, menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Sifat bahasa dibagi menjadi dua yaitu reseptif dimengerti dan diterima dan ekspresif dinyatakan. Contoh bahasa reseptif adalah mendengarkan dan membaca suatu informasi. Sedangkan bahasa ekspresif adalah berbicara dan menuliskan informasi untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Kegiatan belajar secara umum di kembangkan melalui keterampilan pemahaman dan penyusunan suatu bahasa. Anak menggunakan bahasa akan berpengaruh pada perkembangan sosial emosional, fisik dan kognitif. Keberhasilan anak dalam berbagai area, seperti ilmu pengetahuan alam, main peran dan matematika tergantung pada kemampuan anak untuk memahami dan menyusun bahasa. Thaiss Nurbiana Dhieni, 2009: 1.20 14 mengemukakan bahwa anak dapat memahami dan mengingat sesuatu informasi jika mereka mendapat kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya, dan memanipulasikannya. Anak belajar membaca dan menyimak jika mereka mendapat kesempatan untuk mengekspresikannya untuk diri mereka sendiri maupun ditunjukkan kepada orang lain. Komponen kebahasaan anak berkembang dengan cara bertahap. Tahapan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di sekitar anak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak Fahim Mustafa, 2005: 7, antara lain: faktor pengalaman, fakor lingkungan dan faktor emosi. Faktor pengalaman terdapat pada fase anak prasekolah sangat membutuhkan berbagai pengalaman dalam menguasai bahasa untuk mengungkapkan kebutuhan sehari- hari. Anak membutuhkan pengetahuan-pengetahuan baru yang dapat membantu berpikir dan membaca. Maka dalam keseharian anak, hendaknya orang dewasa melibatkan anak dalam aktivitas sederhana pada kehidupan sehari-hari anak agar anak memperoleh pengalaman yang dapat menunjang kemampuan bahasa anak. Faktor lingkungan memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa anak. Pertamakali anak memperoleh bahasa adalah lingkungan keluarga. Lingkungan yang dapat mengajak anak komunikasi aktif, maka kemampuan bahasa akan cepat berkembang. Faktor emosi merupakan salah satu faktor terpenting dalam perkembangan anak. Anak membutuhkan kasih sayang dalam perkembangannya. Anak mampu mengungkapkan perasannya merupakan salah satu faktor emosi. Anak mampu berbicara dengan jelas dan tepat pada fase awal. Hal ini terwujud pada kehidupan anak yang berada di keluarga yang tenang dan jauh dari 15 kekhawatiran. Anak yang berbicara secara tepat karena terlatih mengucapkan kata dengan benar dan kepedulian orang sekitar yang membantu mengembangkan kemampuan bahasa anak. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan perkembangan bahasa anak sangat mempengaruhi perkembangan anak usia dini. Bahasa dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa terdiri dari empat macam bentuk bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat bentuk bahasa tadi saling berkaitan satu sama lain. Sedangkan sifat bahasa dibagi menjadi dua yaitu reseptif dan ekspresif. Bahasa anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pengalaman, lingkungan dan emosi. Perkembangan bahasa anak akan berkembang pesat sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi anak.

2. Pengertian Membaca Permulaan Anak TK B