Kriteria Keberhasilan METODE PENELITIAN

46 Analisis data yang menggunakan teknik deskriptif kualitatif memanfaatkan persentase merupakan langkah awal saja dari keseluruhan proses analisis. Persentase yang dinyatakan dalam bilangan sudah jelas merupakan ukuran yang bersifat kuantitatif, bukan kualitatif. Jadi pernyataan persentase bukan hasil analisis kualitatif. Analisis kualitatif tentu harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan ukuran kualitas. Teknik analisis data kualitatif yang diperoleh melalui observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, melalui diskusi dengan guru, dan hasil akhir dari pengamatan kegiatan pada akhir siklus dianalisis dengan memberikan kriteria sangat mampu, mampu, belum mampu maupun kurang mampu pada masing- masing siklus. Tujuan analisis data kualitatif untuk mengolah data dengan cara mendeskripsikan agar lebih jelas dan bermakna dalam menggambarkan data hasil penelitian.

H. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan yang ditetapkan pada penelitian ini adalah jika rata- rata kelas mengalami peningkatan pada keterampilan membaca permulaan anak didik pada kriteria mampu dan mengalami peningkatan pada empat indikator yaitu menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebut dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, mengelompokkan kata-kata yang sejenissama, dan berceritamembaca tentang gambar yang disediakan melalui pendekatan whole language selama penelitian dilakukan dari jumlah siswa di TK kelompok B1. Hasil ini diketahui berdasarkan instrumen pengamatan anak melalui siklus perencanaan. 47 Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya kriteria presentase kesesuaian Suharsimi Arikunto, 2010: 44, yaitu : a. Kesesuaian kriteria : 0 - 20 = Kurang mampu sekali b. Kesesuaian kriteria : 21 – 40 = Kurang mampu c. Kesesuaian kriteria : 41 – 60 = Belum mampu d. Kesesuaian kriteria : 61 – 80 = Mampu e. Kesesuaian kriteria : 81 – 100 = Sangat mampu Dari presentasi di atas, maka dalam penelitian ini mengambil 4 kriteria presentase, yaitu: a. Kesesuaian kriteria : 0 - 24 = Kurang Mampu b. Kesesuaian kriteria : 25 – 49 = Belum Mampu c. Kesesuaian kriteria : 50 – 74 = Mampu d. Kesesuaian kriteria : 75 – 100 = Sangat Mampu

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditandai jika rata-rata kelas pada keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di TK kelompok B1 yang dilakukan anak didik pada kriteria mampu dan mengalami peningkatan pada ke empat indikator keterampilan membaca permulaan yaitu menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebut dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, mengelompokkan kata-kata yang sejenissama, dan berceritamembaca tentang gambar yang disediakan melalui ke delapan tindakan pendekatan whole language. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Siklus I

Kegiatan pembelajaran keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di kelompok TK B1 TK Pedagogia Gugus III Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta masih kurang. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti masih banyak anak yang belum mengetahui dan menyuarakan simbol huruf, mengenal tulisan beserta gambarnya yang sesuai, mengulang kalimat, menggambar dengan tulisan, membaca di dalam hati, membaca bersama, membaca, menulis dan bercerita sesuai dengan gambar. Kurangnya lingkungan kelas yang menstimulasi anak untuk senang membaca. Kegiatan bercerita atau mendengarkan cerita jarang dilakukan guru. Kegiatan masih berpusat pada guru, guru kurang inovatif dalam pembelajaran, dan pembelajaran masih monoton. Dengan adanya proses pembelajaran seperti di atas menjadikan anak kurang aktif dan merasa cepat bosan dalam pembelajaran membaca permulaan. Sehinggga menjadikan kondisi anak kurang antusias dalam pembelajaran. Serta keterampilan membaca anak kurang berkembang dengan optimal. Pelaksanaan penelitian pada kondisi awal ini untuk mengetahui kemampuan anak sebelum dilakukan tindakan. Pada pelaksanaan langkah awal sebelum diadakan sebuah penelitian tindakan kelas atau sering disebut kondisi awal, peneliti melakukan pengamatan terhadap keterampilan bahasa melalui pendekatan