Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian

48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Siklus I

Kegiatan pembelajaran keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di kelompok TK B1 TK Pedagogia Gugus III Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta masih kurang. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti masih banyak anak yang belum mengetahui dan menyuarakan simbol huruf, mengenal tulisan beserta gambarnya yang sesuai, mengulang kalimat, menggambar dengan tulisan, membaca di dalam hati, membaca bersama, membaca, menulis dan bercerita sesuai dengan gambar. Kurangnya lingkungan kelas yang menstimulasi anak untuk senang membaca. Kegiatan bercerita atau mendengarkan cerita jarang dilakukan guru. Kegiatan masih berpusat pada guru, guru kurang inovatif dalam pembelajaran, dan pembelajaran masih monoton. Dengan adanya proses pembelajaran seperti di atas menjadikan anak kurang aktif dan merasa cepat bosan dalam pembelajaran membaca permulaan. Sehinggga menjadikan kondisi anak kurang antusias dalam pembelajaran. Serta keterampilan membaca anak kurang berkembang dengan optimal. Pelaksanaan penelitian pada kondisi awal ini untuk mengetahui kemampuan anak sebelum dilakukan tindakan. Pada pelaksanaan langkah awal sebelum diadakan sebuah penelitian tindakan kelas atau sering disebut kondisi awal, peneliti melakukan pengamatan terhadap keterampilan bahasa melalui pendekatan 49 whole language. Nilai yang diperoleh dari kemampuan awal sebelum tindakan ini nantinya akan dibandingka dengan nilai yang diperoleh setelah diadakannnya suatu tindakan keterampilan bahasa melalui pendekatan whole language. Dengan adanya perbandingan antara nilai sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan maka diharapkan akan terlihat adanya suatu peningkatan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran melakukan pra tindakan sebelum siklus I. Sebelum melakukan tindakan penelitian peneliti melakukan pra tindakan terlebih dahulu untuk mengetahui dengan pasti keterampilan anak. Kondisi awal anak sebelum tindakan penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di TK kelompok B1 masih kurang. Pratindakan ini dilakukan pada tanggal 2 April 2015, 4 April 2015, dan 7 April 2015. Dari hasil observasi yang dilakukan pelaksanaan pratindakan, anak diminta untuk menunjuk dan menyuarakan simbol huruf, mengenal tulisan beserta gambarnya yang sesuai, mengulang kalimat, menggambar dengan tulisan, membaca di dalam hati, membaca bersama, membaca, menulis dan bercerita sesuai dengan gambar. Kesimpulan secara keseluruhan bahwa dari 19 anak yang hadir, kriteria sangat mampu sebanyak 2 anak atau 10,5, kriteria mampu ada 3 anak atau 15,8, kriteria belum mampu 5 anak atau 26,3 sedangkan kriteria kurang mampu mampu 9 anak atau 47,4. Dari data observasi keterampilan membaca permulaan dengan pendekatan whole language pada kondisi awal dengan menggunakan instrumen lembar observasi menunjukkan bahwa keterampilan membaca permulaan pada anak TK B1 masih kurang. Terlihat dari 50 jumlah presentase keseluruhan. Keadaan ini menjadikan suatu alasan peneliti melakukan tindakan untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan dengan pendekatan whole language untuk anak. Sebagai data pelengkap dari hasil observasi tersebut dapat diperoleh data yang dapat ditampilkan sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Kemampuan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Kondisi Awal Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 2 10,5 Mampu 3 15,8 Belum mampu 5 26,3 Kurang mampu 9 47,4 Jumlah 19 100 Secara umum keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language pada kondisi kurang mampu. Dari tabel di atas dapat diketahui lebih jelas pada diagram di bawah ini. Gambar 3. Diagram Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Kondisi Awal 51

b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Penelitan Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Masing-masing siklus dilakukan sebanyak 9 kali pertemuan dikarenakan kriteria yang digunakan dalam penelitian ada 12 kriteria. Sehingga satu hari terdapat 8 kriteria penilaian di dalam Rencana Kegiatan Harian RKH. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I dilakukan sebanyak 9 kali pertemuan yaitu pada tanggal 9 April 2015, 11 April 2015, 14 April 2015, 16 April 2015, 18 April 2015, 21 April 2015, 23 April 2015, 25 April 2015, dan 28 April 2015 jadwal penelitian dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini akan disampaikan tentang gambaran tindakan yang peneliti lakukan. 1 Perencanaan Perencanaan pada penelitian ini berupa persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan. Adapun tahap perencanaan yang dilakukan pada tahap Siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut: a Menyusun dan merencanakan pelaksanaan pembelajaran yang dicantumkan dalam Rencana Kegiatan Harian RKH. Dalam penyusunan dan perencanaan RKH peneliti dan guru kelas menyusun RKH yang terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada penyusunan RKH ini disepakati bersama bahwa pada saat pembelajaran keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language dengan kegiatan menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenissama, 52 berceritamembaca gambar yang disediakan, mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara, mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan, bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri, membaca buku cerita bergambar yang memilih kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal, membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana, menyebutkan coretan tulisan huruf tentang ceritagambar yang dibuatnya, menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya, dan membuat kalimat sederhana. b Menyusun Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang akan digunakan untuk mencatat perkembangan anak dalam melakukan kegiatan yang sudah direncanakan. c Mempersiapkan media untuk kegiatan dan pendokumentasian. Peneliti mempersiapkan media yang akan digunakan yaitu kartu huruf, kartu kata, kartu gambar, kartu kata bergambar, buku cerita bergambar, kertas HVS, spidol, krayon dan kamera handphone untuk pendokumentasian. d Penataan lingkungan Penataan lingkungan kelas sangat penting untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language. Guru dan peneliti juga bekerjasama dalam menata lingkungan belajar di dalam kelas. 53 2 Pelaksanaan a Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan 3 hari pada tanggal 9 April 2015, 11 April 2015, dan 14 April 2015. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: 1 Penelitian hari Kamis, 9 April 2015 Pertemuan hari pertama pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis, 9 April 2015 dengan tema alat komunikasi sub tema alat komunikasi isyarat sub-sub tema palang ranting dan batu. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas TK kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik berjalan jinjit. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Kemudian guru dan anak bercakap-cakap tentang sebab akibat 54 jika tidak berkonsentrasi saat mengendarai kendaraan. Guru meminta anak untuk membaca buku “aku senang bermain” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Guru menjelaskan kegiatan di area yang di buka hari ini. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menyebut dan menunjuk simbol huruf yang ditunjukkan guru. Kegiatan inti dimulai dengan guru menjelaskan area yang dibuka pada hari ini. Anak diajak untuk bermain di 4 area yang disediakan guru. Di area persiapan anak diajak bermain kartu kata bergambar kemuadian anak menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suku kata akhir “tu” seperti sepatu, pintu, satu,dll. Kegiatan yang lain yaitu membaca buku cerita bergambar guided writing dan menggambar bebas beserta tulisannya guided reading. Pada area main peran membedakan perilaku baik berupa saling menolong dan mentaati aturan dimasyarakat. Kegiatan berikutnya menuliskan kalimat peran yang dimainkan independent writing. Selanjutnya di area IPA anak diminta membuat berbagai bentuk silang dari ranting dan menggambar ranting yang dibuat beserta tulisannya jurnal writing. Selesai kegiatan anak-anak istirahat. Kegiatan akhir anak diminta membuat lingkaran untuk membacabercerita buku cerita bergambar independent reading. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Guru meminta anak yang piket untuk memimpin berdoa pulang. 55 2 Penelitian hari Sabtu, 11 April 2015 Pertemuan hari kedua pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu,11 April 2015 dengan tema alat komunikasi sub tema alat komunikasi isyarat sub-sub tema isyarat dengan batu. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak membuat lingkarancircle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan salah satu guru. Guru mengajak anak- anak benyanyi lagu “Senenge-senenge” dan “Esok-esok Srengengene Lagi Metu” sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain “Ular Naga”. Kemudian kegiatan motorik mengekspresikan berbagai gerakan sesuai dengan permintaan guru. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi. Guru menanyakan kembali apa saja yang dilakukan anak-anak saat circle. Kemudian anak diajak kegiatan tanya jawab tentang perilaku hormat kepada orang tua dan guru. Anak diminta memeragakan perilaku hormat dengan isyarat. Kegiatan guru meminta anak untuk membaca buku “aku pintar” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. 56 Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu memperagakan isyarat menggunakan tangan. Guru menjelaskan kegiatan inti di beberapa area yang telah disediakan. Area yang dibuka ada 4 area. Area persiapan kegiatan yaitu menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf awal “T” kemudian membacanya independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent writing. Area persiapan berikutnya mengelompokkan gambar alatbenda sesuai dengan fungsi, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided reading, dan menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya guided writing. Area seni kreativitas menggunting pola tangan yang digunakan untuk memberikan isyarat dan membuat gambar bebas dengan tulisan journal writing. Area Balok meniru bentuk kubus menjadi panggung pertunjukan pantomim. Selesai kegiatan inti anak-anak istirahat. Anak-anak diminta membuat lingkaran serta diajak bercakap-cakap tentang kesepakatan mendengarkan teman yang sedang berbicara pada kegiatan akhir. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 3 Penelitian hari Selasa, 14 April 2015 Pertemuan hari ketiga pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, 14 April 2015 dengan tema tanah airku sub tema Indonesiaku sub-sub tema pulau. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 57 Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik melompat dari ketinggian 30-50 cm pada ban tanam secara bergantian. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Kemudian anak diajak kegiatan bercakap-cakap tentang nama pulau di Indonesia, letak pulau besar di Indonesia, bentuk pulau dan nama suku bangsa. Anak-anak diminta melihat atlas Indonesia dan bermain tebak-tebakan tentang pulau besar di Indonesia. Kemudian bersama-sama menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”. Guru meminta anak untuk membaca buku “cita- cita menjadi peneliti” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menyebutkan kembali nama pulau di Indonesia. 58 Guru menjelaskan kegiatan inti di 3 area kegiatan main yang dibuka saat ini. Area persiapan terdapat beberapa kegiatan yaitu mengenal suara huruf awal “k” dari benda-benda yang ada di rumah. Misalnya kompor, kacamata,dll. Membaca buku cerita bergambar guided reading dan membuat cerita sederhana guided writing. Area drama terdapat 2 kegiatan yaitu bermain peran tentang sikap sopan santun saat bertamu ke rumah temansaudara dan bermain peran melaksanakan ibadah sesuai agama masing-masing. Area persiapan selanjutnta mencocokkan bilangan 1-10 pada gambar pulau sesuai jumlahnya, membuat gambar bebas sesuai dengan tulisan journal writing, meniru bentuk Pulau Jawa, dan menilis apa yang digambar independent writing. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Anak-anak diminta membuat lingkaran serta diajak menyanyikan lagu “Memandang Alam Dari Atas Bukit” pada kegiatan akhir. Kemudian anak diminta menceritakan buku bergambar independent reading. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Guru menyakan apakah ada masalah yang belum terselesaikan kepada anak-anak. Guru mengingatkan anak-anak yang mempunyai otopet dirumah dapat dibawa pada hari kamis untuk kegiatan motorik di pagi hari. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa. Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus I pertemuan pertama, sebagai berikut: 59 Tabel 11. Data Observasi Siklus I Pertemuan Pertama Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 3 15,8 Mampu 3 15,8 Belum mampu 6 31,6 Kurang mampu 7 36,8 Jumlah 19 100 Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus I pertemuan pertama berkriteria sangat mampu sebanyak 3 anak atau 15,8, kriteria mampu ada 3 anak atau 15,8, kriteria belum mampu 6 anak atau 31,6 sedangkan kriteria kurang mampu 7 anak atau 36,8. b Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Kedua Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan 3 hari pada tanggal 16 April 2015, 18 April 2015, dan 21 April 2015. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: 1 Penelitian hari Kamis, 16 April 2015 Pertemuan hari pertama pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis, 16 April 2015 dengan tema tanah airku sub tema Indonesiaku sub-sub tema ibu kota negara. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, 60 mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik naik otopet yang dibawa dari rumah dapat bergantian dengan teman. Anak-anak yang sudah lancar memakai otopet dapat mengajari teman bermain otopet di lapangan badminton. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Kemudian anak diajak kegiatan bercakap-cakap tentang nama, letak ibu kota negara Indonesia dan tepuk “Satu Nusa Satu Bangsa”. Guru meminta anak untuk membaca buku “aku membuat bandana” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang disampaikan guru. Kegiatan inti guru menjelaskan area yang dibuka hari ini. Area yang dibuka hari ini ada 4 area. Area persiapan yaitu memberi contoh gambar benda yang mempunyai suku kata awal ”j” misalnya jeruk, jambu, jamu,dll. Kemudian anak meniru tulisan. Anak diminta membaca buku cerita bergambar guided reading dan membuat cerita sederhana guided writing. Anak diminta mengelompokkan gambar pulau di Indonesia sesuai dengan kelompoknya kemudian membaca 61 namanya independent reding. Serta membuat kalimat sederhana secara bebas dan menuliskannya independent writing. Area balok membuat bentuk Istana Negara Jakarta menggunakan balok. Area drama yaitu bermain peran menjadi guru dan murid belajar bersama-sama bermain tebak gambar. Area Agama yaitu serta bermain peran merayakan hari raya keagamaan masing-masing anak. Anak beragama Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri sedangkan anak beragama Nasrani merayakan Hari Raya Natal bersama teman seagama. Anak diminta membuat gambar bebas dengan tulisan. Selesai kegiatan anak-anak istirahat. Kegiatan akhir anak diminta membuat lingkaran diajak menyanyikan lagu “ABC”. Guru mengajak anak bermain tebak kartu kata. Anak yang dapat menyebut dan menunjuk kartu huruf dengan benar akan mendapatkan stiker. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa. 2 Penelitian hari Sabtu, 18 April 2015 Pertemuan hari kedua pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu, 18 April 2015 dengan tema tanah airku sub tema Indonesiaku sub-sub tema lagu kebangsaan Indonesia. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak membuat lingkarancircle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan 62 salah satu guru. Guru mengajak anak- anak benyanyi lagu “Senenge-senenge” dan “Aku Duwe Jago” sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain “Angin Be rtip”. Kemudian kegiatan motorik berdiri dengan tumit menggunakan satu kaki. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi. Guru menanyakan kembali apa saja yang dilakukan anak-anak saat circle. Kemudian anak diajak menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, “Hari Kemerdekaan”, “Berkibarlah Benderaku”. Guru meminta anak untuk membaca buku “ayo main bersama” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menjawab pertanyaan guru tentang cerita yang dibacakan. Kegiatan inti guru menjelaskan area yang dibuka pada hari ini. Area yang dibuka ada 3 area. Area persiapan yaitu memberi contoh kelompok gambar bendera yang memiliki suku kata akhir “a” yang sama seperti Indonesia, Malaysia dan Australia kemudian membacanya independent reading. Anak diminta membuat kalimat sederhana secara bebas dan menuliskannya independent writing. Area drama bernyanyi lagu kebangsaan dengan alat musik dengan aturan menyanyi dengan benar serta memperagakannya. Anak diminta menggambar bebas dengan tulisan journal writing. Area persiapan berikutnya menyebutkan lambang bilangan 1-10 pada gambar pulau di Indonesia, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided reading, menyebutkan apa saja yang 63 digambar kemudian menuliskannya guided writing. Area balok membuat panggung pementasan drama musikal dari balok. Selesai kegiatan anak-anak istirahat. Anak-anak diminta membuat lingkaran diajak membuat tepuk “Lagu Kebangsaan” pada kegiatan akhir. Anak-anak memperagakannya bersama-sama tepuk yang dibuat bersama. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 3 Penelitian hari Selasa, 21 April 2015 Pertemuan hari ketiga pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, 21 April 2015 dengan tema tanah airku sub tema nasionalisme sub-sub tema hari kemerdekaan. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik memanjat, bergantung dan berayun di bola dunia. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. 64 Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Anak-anak diminta bercerita tentang pengalaman memperingati hari kemerdekaan. Guru meminta anak untuk membaca buku “ayo main bersama” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang macam-macam kegiatan yang dilakukan saat memperingati hari kemerdekaan. Kegiatan inti Guru menjelaskan area yang dibuka pada hari ini. Area yang dibuka ada 3 area. Area persiapan yaitu menunjukkan inisiatif dalam memilih tema kegiatan bermain kemudian memainkannya. Menyebutkan kartu kata bergambar yang memiliki kemudian membacanya independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent writing, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided reading, menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya guided writing. Area main peran menyebutkan tokoh agama masing-masing kemudian menirukan perannya dan membuat gambar bebas dengan tulisan journal writing. Area seni kreativitas meniru bentuk segitiga menjadi bendera. Kegiatan akhir anak diminta membuat lingkaran diajak menyanyikan lagu “Aku Sayang Semua”. Guru mengajak bercakap-cakap tentang menghargai keunikan fisik teman. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 65 Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus I pertemuan kedua, sebagai berikut: Tabel 12. Data Observasi Siklus I Pertemuan Kedua Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 3 15,8 Mampu 4 21,1 Belum mampu 7 36,8 Kurang mampu 5 26,3 Jumlah 19 100 Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus I pertemuan kedua berkriteria sangat mampu sebanyak 3 anak atau 15,8, kriteria mampu ada 4 anak atau 21,1, kriteria belum mampu 7 anak atau 36,8 sedangkan kriteria kurang mampu 5 anak atau 26,3. c Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Ketiga Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan 3 hari pada tanggal 23 April 2015, 25 April 2015, dan 28 April 2015. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: 1 Penelitian hari Kamis, 23 April 2015 Pertemuan hari pertama pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 23 April 2015 dengan tema tanah airku sub tema nasionalisme sub-sub tema hari anak nasional. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut 66 kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik berlari sambil menyebut dan menunjuk simbol huruf yang diminta guru. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. a Kegiatan Awal Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru meminta anak untuk membaca buku “aku membawa bekal” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang didengar. Guru menjelaskan kegiatan inti di area yang telah dibuka. Area yang dibuka ada 4 area. Area persiapan kegiatannya yaitu melengkapi kalimat sederhana secara lisan tentang cerita hari anak nasional, menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian membacanya independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent writing, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided reading, dan menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya guided writing. 67 Area seni kreativitas kegiatannya yaitu menempel gambar anak dengan teknik kolase menggunakan potongan kertas. Area IPA mencoba dan menceritakan tentang hari anak nasional dan membuat gambar bebas dengan tulisan journal writing. Area musik bermain kendang dan alat musik yang lain bersama teman sambil bernyanyi lagu daerah. Anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian bercakap-cakap tentang kondisi mendapat hukuman dari orang tua pada kegiatan akhir. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 2 Penelitian hari Sabtu, 25 April 2015 Pertemuan hari kedua pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari sabtu, 25 April 2015 dengan tema tanah airku sub tema nasionalisme sub-sub tema hari Kartini. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak membuat lingkarancircle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan salah satu guru. Guru mengajak anak- anak benyanyi lagu “Senenge-senenge” dan “Numpak Sepur” sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain “Membuat lingkaran ”. Kemudian kegiatan motorik berlari, tiarap, mengendap-endap seperti pahlawan yang perang melawan penjajah. Setelah berkegiatan anak –anak diminta 68 menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi. Guru menanyakan kembali apa saja yang dilakukan anak-anak saat circle. Kemudian anak diajak menyanyikan lagu kebangsaan “Ibu Kita Kartini” dan bercakap-cakap tentang Hari Kartini. Guru meminta anak untuk membaca buku “mari memasak puding” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama- sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menjawab pertanyaan guru tentang cerita yang dibacakan. Guru menjelaskan kegiatan inti di area yang dibuka. Area yang dibuka ada 3 area. Area persiapan kegiatannya yaitu mewawancarai guru tentang Hari Kartini, menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian membacanya independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent writing, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided writing, menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya guided reading. Area main peran berperilaku sopan bertutur kata saat bermain bersama teman kemudian memperagakannya. Area IPA mengurutkan gambar RA Kartini dari kecil ke besar, membuat gambar bebas dengan tulisan journal writing dan menempel gambar RA Kartini dengan teknik montase. Anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian bercakap-cakap tentang aturan dirumah pada kegiatan akhir. Setelah selesai guru dan anak melakukan 69 evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 3 Penelitian hari Selasa, 28 April 2015 Pertemuan hari ketiga pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari selasa, 28 April 2015 dengan tema tanah airku sub tema Daaerah Istimewa Yogyakarta sub-sub tema pembagian wilayah. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik bergantung dan berayun di ranting pohon mangga. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing- masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru mengajak bercakap-cakap tentang kota Jogja, Bantul, Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul. Guru meminta anak untuk membaca buku “ayo main bersama” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk 70 membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang makanan khas daerah. Guru menjelaskan kegiatan inti di area yang dibuka. Area yang dibuka ada area persiapan dan main drama. Area persiapan kegiatannya yaitu menyebutkan simbol huruf konsonan pada kata Yogyakarta kemudian anak melingkari dan membaca huruf konsonannya independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent writing, memberi contoh lambang huruf vokal kemudian meniru tulisan dengan pasta ajaib, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided reading, menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya guided writing, menggunting pola wilayah Yogyakarta dan membuat gambar bebas dengan tulisan journal writing. Area main drama memajang hasil karya di tempat yang mudah di lihat teman-teman yang lain. Anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian bercakap-cakap tentang perilaku jujur dan bohong pada kegiatan akhir. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus I pertemuan ketiga, sebagai berikut: Tabel 13. Data Observasi Siklus I Pertemuan Ketiga Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 3 15,8 Mampu 4 21,1 Belum mampu 10 52,6 Kurang mampu 2 10,5 Jumlah 19 100 71 Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus I pertemuan ketiga berkriteria sangat mampu sebanyak 3 anak atau 15,8, kriteria mampu ada 4 anak atau 21,1, kriteria belum mampu 10 anak atau 52,6 sedangkan kriteria kurang mampu 2 anak atau 10,5. Tabel 14. Rekapitulasi Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siklus I Kriteria Penilaian Pra Siklus Siklus 1 Jumlah anak Jumlah anak Sangat mampu 2 3 Mampu 3 4 Belum mampu 5 10 Kurang mampu 9 2 Jumlah 19 19 Keteranagn Pra Siklus pada kondisi kurang mampu Siklus I pada kondisi belum mampu Tabel di atas menunjukkan rekapitulasi hasil data keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada kondisi awal kriteria sangat mampu 2 anak atau 10,5, kriteria mampu 3 anak atau 15,8, kriteria belum mampu 5 anak atau 26,3 dan kriteria kurang mampu 9 anak atau 47,4. Setelah dilakukan siklus I sebanyak 9 kali terjadi peningkatan pada kriteria sangat mampu menjadi 3 anak atau 15,8, kriteria mampu 4 anak atau 21,1, kriteria belum mampu 10 anak atau 52,6, dan kriteria kurang mampu 2 anak atau 10,5. Pada kriteria sangat mampu meningkat 1 anak, kriteria mampu meningkat 1 anak, kriteria belum mampu meningkat 5 anak dan kriteria kurang mampu mengalami penurunan 7 anak. Pada kondisi awal kriteria kurang mampu 9 anak atau 47,4 mengalami peningkatan siklus I pada kriteria belum mampu 10 anak atau 52,6 . 72 Data tabel di atas dapat diketahui lebih jelas pada diagram di bawah ini. Gambar 4. Diagram Hasil Perkembangan Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Kondisi Awal dan Siklus I 4 Refleksi Kegiatan refleksi ini dimaksudkan sebagai bahan masukan pada perencanaan siklus selanjutnya. Pada siklus ini diharapkan memberikan perubahan yang baik terhadap proses pembelajaran dan hasil penelitian pada Siklus II. Peneliti berdiskusi dengan guru kelas mengenai pembelajaran yang sudah dilakukan dalam pendekatan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di TK kelompok B1 muncul kendala yaitu a anak dalam membaca permulaan belum mengenal simbol-simbol huruf atau tulisan yang disediakan guru dalam pembelajaran, b Anak hanya mengenal gambar- gambar yang disedikan, c anak belum mampu membuat coretan-coretan berupa tulisan sesuai gambar yang dibuat, d anak dalam pendekatan whole language reading alound belum mampu membaca tulisan sambil bersuara lantang, e 73 anak dalam pendekatan independent writing belum mampu menulis secara bebas. Dari hasil observasi pada siklus pertama ditemukan kendala-kendala yang diuraikan diatas. Maka diperlukan perbaikan dalam penelitian, perbaikan dilakukan pada siklus II. Diharapkan pada siklus II kendala siklus I dapat diatasi, dan pendekatan pembelajaran whole language agar lebih baik. Cara atau metode pembelajaran sebagai langkah perbaikan pada siklus II yaitu a anak belum mengetahui kata yang akan ditulis maka guru memberikan contoh kata yang diinginkan, b anak belum dapat membaca kata maka guru membimbing anak melalui pengenalan simbol huruf, c anak dibimbing dalam mengungkapkan kata melalui tulisan, d anak diberi motivasi agar suara lantang diberi stiker, e anak dibimbing dalam menulis bebas melalui kartu kata bergambar. Berdasarkan refleksi yang dilakukan, peneliti merencanakan kembali tindakan agar dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language pada anak lebih optimal lagi. Sehingga siklus II harus dilaksanakan. d Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan 3 hari pada tanggal 30 April 2015, 2 Mei 2015, dan 5 Mei 2015. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: 74 1 Penelitian hari Kamis, 30 April 2015 Pertemuan hari pertama pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis, 30 April 2015 dengan tema tanah airku sub tema Daerah Istimewa Yogyakarta sub-sub tema bentuk rumah di Yogyakarta. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik berjalan mundur sambil menyebut dan menunjuk simbol huruf. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru mengajak bercakap-cakap tentang bentuk rumah di Yogyakarta dan perilaku peduli terhadap kelestarian lingkungan. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang bentuk rumah di Yogyakarta. 75 Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan kegiatan di area pada hari ini. Area yang dibuka ada area drama, persiapan dan main drama. Area drama menyebutkan tata krama berbicara kemudian anak memperagakannya. Area persiapan memberi contoh kelompok gambar dan nama rumah tradisional yang memiliki huruf awal yang sama kemudian membacanya independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent writing, membuat gambar bebas dengan tulisan journal writing, memberi contoh huruf konsonan dengan cara menuliskannya dengan arang, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided reading, menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya guide writing. Area main drama menggambar bentuk rumah yang ada di Jogja beserta penghuninya. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir pembelajaran hari ini anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian diminta bercerita sesuai dengan buku cerita bergambar yang disediakan di depan kelas. Guru meminta anak untuk membaca buku “aku pintar” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 2 Penelitian hari Sabtu, 2 Mei 2015 Pertemuan hari kedua pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu, 2 Mei 2015 dengan tema tanah airku sub tema Daerah Istimewa 76 Yogyakarta sub-sub tema pakaian tradisional di Yogyakarta. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak membuat lingkarancircle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan salah satu guru. Guru mengajak anak- anak benyanyi lagu “Senenge-senenge” dan “Aku Duwe Pitik Cilik” sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain “Tembak Ayam”. Kemudian kegiatan motorik memindah bola dari kanan ke kiri secara estafet. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing- masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi. Guru menanyakan kembali apa saja yang dilakukan anak-anak saat circle. Kemudian anak diajak bercakap-cakap tentang surjan, kebaya, aksesorisnya dan sikap saat mengenakan pakaian tradisional. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menjawab pertanyaan guru tentang cerita yang dibacakan. Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan kegiatan di area pada hari ini. Area yang dibuka ada 3 area. Area persiapan kegiatannya yaitu membaca nama anak sendiri dengan lengkap independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya indenpendent writing, meniru bentuk lingkaran menjadi hiasan di baju tradisional setelah selesai dipersilahkan main blarak- blarak sempal, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guide 77 reading, menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya guide writing, membuat gambar dengan tulisan jornal writing. Area drama kegiatannya yaitu bermain peran menghadiri acara pernikahan saudara dengan sopan santun dan belajar mengenakan pakaina tradisional beserta aksesorisnya dan membuat perencanaan kegiatan yang akan dilakukan sebelum menggunakan pakaian. Area IPA anak diajak untuk mengukur BB, TB, LK dan makan makanan bergizi. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir kegiatan hari ini anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian bernyanyi lagu tradisional “Lir Ilir”. Guru meminta anak untuk membaca buku “aku suka makan” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 3 Penelitian hari Selasa, 5 Mei 2015 Pertemuan hari ketiga pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, 5 Mei 2015 dengan tema tanah airku sub tema Daerah Istimewa Yogyakarta sub-sub tema cerita rakyat di Yogyakarta. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut 78 kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik bermain “Gobak Sodor”. Guru menjelaskan dan memperagakan cara bermain “Gobak Sodor” di lapangan badminton. Anak-anak diminta bermain sesuai dengan kelompoknya. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru bercerita tentang cerita rakyat “Kali Gajah Wong”. Guru meminta anak untuk membaca buku “aku pintar” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang dibacakan. Kegiatan ini diawali dengan guru menjelaskan area yang dibuka hari ini. Area yang dibuka ada 5 area. Area IPA mengurutkan gambar tokoh cerita rakyat dari paling kecil ke besar kemudian membacanya independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent writing. Area persiapan kegiatannya yaitu mentaati aturan saat mendengarkan cerita rakyat yang dibacakan guru, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided 79 reading, menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya guided writing. Area main peran membuat hiasan kepala dari barang bekas untuk properti tampil saat bercerita tentang cerita rakyat. Area drama kegiatannya yaitu memberi contoh perilaku hormat kepada orang tua kemudian anak memperagakannya. Area balok kegiatannya yaitu bekerja keras saat membangun bangunan dari balok dan membuat gambar bebas dengan tulisan journal writing. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian bercerita tentang buku cerita bergambar pada kegiatan akhir. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus II pertemuan pertama, sebagai berikut: Tabel 15. Data Observasi Siklus II Pertemuan Pertama Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 4 21,1 Mampu 5 26,3 Belum mampu 8 42,1 Kurang mampu 2 10,5 Jumlah 19 100 Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus II pertemuan pertama berkriteria sangat mampu sebanyak 4 anak atau 21,1, kriteria mampu ada 5 anak atau 21,1, kriteria belum mampu 8 anak atau 42,1 sedangkan kriteria kurang mampu 2 anak atau 10,5. 80 e Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Kedua Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan 3 hari pada tanggal 7 Mei 2015, 9 Mei 2015, dan 12 Mei 2015. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: 1 Penelitian hari Kamis, 7 Mei 2015 Pertemuan hari pertama pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis, 7 Mei 2015 dengan tema tanah airku sub tema ragam budaya di Indonesia sub-sub tema Pakaian Tradisional. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas TK kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik berjalan mundur diatas papan titian sambil membawa pakaian di area pasir. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi 81 tentang kabar anak. Guru meminta anak untuk menceritakan buku gambar independent reading. Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan area yang di buka pada hari ini. Area yang dibuka ada 3 area. Area main peran kegiatannya yaitu melaksanakan ibadah yang dilakukan sehari-hari sesuai dengan agamanya masing-masing, menulis apa yang digambar independent writing, membaca buku cerita bergambar guided reading, membuat cerita sederhana guided writing. Area bermain peran berpakaian sopan di tempat umum kemudian memperagakannya. Area persiapan kegiatannya yaitu mengenal perbedaan kurus ke gemuk orang yang memakai pakaian tradisional, dan membuat gambar bebas dengan tulisan. Area IPA kegiatan membuat mahkota dari daun nangka. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir hari ini anak membuat lingkaran kemudian guru meminta anak untuk membaca buku “ayo beli baju” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 2 Penelitian hari Sabtu, 9 Mei 2015 Pertemuan hari kedua pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu, 9 Mei 2015 dengan tema tanah airku sub tema ragam budaya di 82 Indonesia sub-sub tema Kesenian Tradisional. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak membuat lingkarancircle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan salah satu guru. Guru mengajak anak- anak benyanyi lagu “Senenge-senenge” dan “Gambang Suling” sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain “Jamuran”. Kemudian kegiatan motorik berjalan jinjit sambil bertepuk tangan. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru bertanya kepada anak tentang cara melestarikan kesenian tradisional. Guru menceritakan buku bergambar independent reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang dibacakan. Guru menjelaskan kegiatan di area pada hari ini. Area yang dibuka ada 4 area. Area persiapan kegiatannya yaitu menulis apa yang digambar independent writing, membaca buku cerita bergambar guided reading, membuat cerita sederhana guided writing. Area main peran menyebutkan tata krama makan dan 83 minum kemudian anak memperagakan cara bertamu dengan baik. Area IPA membuat tiruak kuda lumping dari tanah liat danmembuat gambar bebas dengan tulisan jornal writing. Area balok mengklasifikasikan bentuk gambar sesuai kesenian tradisional kemudian membuat penggung kesenian. Kegiatan istirahat anak diminta berdoa sebelum makan dan cuci tangan, makan snack dan bermain. Guru menyediakan musik tradisional anak-anak diminta menari mengikuti irama. Selesai bermain anak diminta membereskan mainan sesuai tempatnya. Kegiatan akhir anak-anak membuat lingkaran kemudian menyanyikan lagu “Buto Galak”, “Lincek”, dan “Kidang Talun” dengan klotekkan. Guru meminta anak untuk membaca buku “ayo senang menyanyi” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 3 Penelitian hari Selasa, 12 Mei 2015 Pertemuan hari ketiga pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 12 Mei 2015 dengan tema tanah airku sub tema ragam budaya di Indonesia sub-sub suku. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut 84 kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik bermain di rumah pohon. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru bertanya kepada anak tentang cara menghibur teman yang terkena musibah. Guru me minta anak untuk membaca buku “aku anak jawa” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama- sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang dibacakan. Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan area yang dibuka hari ini. Area yang dibuka area persiapan dan main peran. Area persiapan kegiatannya yaitu mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan 1-20, menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian menceritakan independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent writing, menggambar suku adat yang ada di jawa dan memberi tulisan journal writing, komunikasi lisan melalui syair tentang suku, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided reading, dan menyebutkan apa saja yang digambar kemudian 85 menuliskannya guided writing. Area main peran menyebutkan perilaku hormat dan tidak hormat kemudian anak bermain peran saling menghormati. Setelah aselesai kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir pada hari ini anak-anak membuat lingkaran kemudian bercakap-cakap tentang toilet training menggunakan gayung dengan benar. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus II pertemuan kedua, sebagai berikut: Tabel 16. Data Observasi Siklus II Pertemuan Kedua Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 4 21,1 Mampu 8 42,1 Belum mampu 7 36,8 Kurang mampu Jumlah 19 100 Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus II pertemuan kedua berkriteria sangat mampu sebanyak 4 anak atau 21,1, kriteria mampu ada 8 anak atau 42,1, kriteria belum mampu 7 anak atau 36,8 sedangkan kriteria kurang mampu sama sekali tidak ada. 86 f Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Ketiga Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan 3 hari pada tanggal 19 Mei 2015, 21 Mei 2015, dan 23 Mei 2015. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: 1 Penelitian hari Selasa, 19 Mei 2015 Pertemuan hari pertama pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari selasa, 19 Mei 2015 dengan tema alam semesta sub tema fenomena alam yang tidak menimbulkan bencana sub-sub tema rasi bintang. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik bermain “Bintang Beralih”. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru bertanya kepada anak tentang macam, bentuk dan manfaat rasi bintang. Guru meminta anak untuk membaca buku “melihat bintang” 87 di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama- sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang dibacakan. Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan yang dibuka pada hari ini. Area yang dibuka area persiapan dan drama. Area persiapan kegiatannya yaitu komunikasi lisan melalui syair bintang, menyebutkan kartu kata yang disediakan guru kemudian menceritakan independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent writing, memegang pensil dengan benar saat menggambar bintang kemudian dituiskan, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided reading, menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya guided writing, mengurutkan gambar bintang dari kecil ke besar, dan membuat gambar bebas dengan tulisan journal writing. Kegiatan selanjutnya mengkomunikasikan lisan syair bintang, menggambar dengan tulisan, mengurutkan gambar bintang dari yang kecil ke besar. Area drama kegiatannya adalah mampu membedakan perilaku peduli lingkungan denganmemberi warna pada gambar dan belajar dari kekeliuran yang pernah dilakukan. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir anak-anak membuat lingkaran kemudian menyanyikan lagu “Bintang Kecil” dan “Bintang Kejora”. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. Anak-anak diminta 88 untuk mengurus diri sendiri tanpa bantuan seperti memakai kaos kaki, sepatu, jaket dan tas sendiri. 2 Penelitian hari Kamis, 21 Mei 2015 Pertemuan hari kedua pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 21 Mei 2015 dengan tema alam semesta sub tema fenomena alam yang menimbulkan bencana sub-sub tema banjir. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu “Neng... Neng... Neng...”, yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik melompat ke tempat yang kering dari ketinggian 30-50 cm saat terjadi banjir. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru bertanya kepada anak tentang banjir. Guru meminta anak untuk membaca buku “banjir” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru 89 meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang dibacakan. Guru menjelaskan kegiatan di area pada hari ini. Area yang dibuka area persiapan, main peran dan IPA. Area persiapan kegiatannya adalah melengkapi kalimat tentang banjir yang hilang, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided reading, menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya guided writing, membuat gambar bebas dengantulisan journal writing, mengurutkan gambar sesuai pola, menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian menceritakan independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent reading. Area main peran kegiatannya adalah memperagakan praktek ibadah sesuai agama masing-masing anak dan memperagakan berbicara dengan sopan santun. Area IPA membuat tenda dari daun untuk berlindung karena rumah terkena banjir. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir anak-anak membuat lingkaran kemudian menyanyikan lagu “Hujan rintik-rintik”. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 3 Penelitian hari Sabtu, 23 Mei 2015 Pertemuan hari ketiga pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari sabtu, 23 Mei 2015 dengan tema alam semesta sub tema fenomena alam yang 90 menimbulkan bencana sub-sub tema tanah longsor. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.30 wib. Anak-anak membuat lingkarancircle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan salah satu guru. Guru mengajak anak- anak benyanyi lagu “Senenge-senenge” dan “Oh Adikku ” sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain “Lompat Tali”. Kemudian kegiatan motorik berjalan maju pada garis lurus sambil menggendong adik. Setelah berkegiatan anak –anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi. Guru menanyakan kembali apa saja yang dilakukan anak-anak saat circle. Kemudian anak diajak kegiatan tanya jawab tentang terjadinya tanah longsor dan cara melestarikan lingkungan. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menyebutkan fenomena alam yang menimbulkan bencana. Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan area yang dibuka hari ini. Area yang dibuka area persiapan dan IPA. Area persiapan kegiatannya dalah menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian menceritakannya independent reading, membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya independent writing, menyebutkan huruf konsonan dan simbolnya pada kata “tanah longsor” kemudian melingkari huruf konsonannya, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana guided reading, menyebutkan apa saja yang digambar 91 kemudian menuliskannya guided writing. Area IPA kegiatannya adalah membuat berbagai macam coretan yang mirip denganhuruf tanah longsor dengan cat dan membuat gambar bebas dengan tulisan journal writing. Setelah selesai kegiatan inti anak diminta berdoa sebelum makan dan cuci tangan, makan snack dan bermain. Saat bermain anak dapat membaca buku cerita bergambar di perpustakaan kelas. Selesai bermain anak diminta membereskan mainan sesuai tempatnya. Kegiatan akhir anak-anak membuat lingkaran kemudian membuat tepuk “Tanah Longsor” dan bercerita tentang pengalaman mendahulukan kepentingan teman dan mengakhiri kepentingan sendiri. Guru meminta anak untuk membaca buku “melihat bintang” di dalam hati sustained silent reading. Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara reading alound. Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya shared reading. Kemudian guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus II pertemuan ketiga, sebagai berikut: Tabel 17. Data Observasi Siklus II Pertemuan Ketiga Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 4 21,1 Mampu 15 78,9 Belum mampu Kurang mampu Jumlah 19 100 92 Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus II pertemuan ketiga berkriteria sangat mampu sebanyak 4 anak atau 21,1, kriteria mampu ada 15 anak atau 78,9, kriteria belum mampu dan kriteria kurang mampu sama sekali tidak ada. 3 Observasi Dalam kegiatan observasi yang peneliti lakukan adalah mengamati dan mengikuti aktivitas membaca permulaan melalui pendekatan whole language di TK kelompok B1. Pengamatan dilakukan selama melakukan pendampingan dalam pembelajaran dengan menggunakan panduan instrumen observasi, baik instrumen membaca permulaan dan pendekatan whole language. Selama melakukan observasi di siklus II yang dilakukan 9 kali pertemuan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir berjalan lancar sesuai dengan RKH yang direncanakan. Pada pertemuan pertama anak terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan bermain kartu huruf, kartu kata, kartu kata bergambar, membaca buku cerita bergambar bersama, mengulang kalimat sederhana, membaca di dalam hati dan menggambar sesuai gagasannya dengan disertai tulisan. Pada pengamatan siklus I kriteria sangat mampu 3 anak atau 15,8, di siklus II menjadi 4 anak atau 21,1. kriteria mampu di siklus I terdapat 4 anak atau 21,1, di siklus II pertemuan pertama menjadi 5 anak atau 26,3. Kriteria belum mampu ada 10 anak atau 52,6 menjadi 8 anak atau 42,1. Sedangkan kriteria kurang mampu 7 anak atau 36,8 menjadi 2 anak atau 10,5 . Pada pertemuan kedua ada yang antusias melakukan kegiatan ini, tetapi ada juga yang mengeluh karena merasa tidak bisa atau susah dalam menulis huruf. 93 Ada juga anak yang langsung meminta bantuan guru agar dibantu dalam menulis kata. Hal ini dapat dilihat bahwa pada kriteria sangat mampu tetap tidak ada peningkatan yaitu 4 anak atau 21,1. Kriteria mampu yang semula pada siklus I terdapat 5 anak atau 26,3, di siklus II pertemuan kedua naik menjadi 8 anak atau 42,1, pada siklus II kriteria belum mampu semula 8 anak atau 42,1 menjadi 7 anak atau 36,8. Kriteri kurang mampu semula 2 anak atau 10,5 menjadi tidak ada anak yang masuk di kriteria kurang mampu. Pertemuan ketiga anak merasa sangat antusias karena anak bermain kartu huruf, kartu kata, kartu kata bergambar, membaca buku cerita bergambar, menggambar yang disertai menceritakan dengan membuat kalimat sederhana, hal ini juga dapat dilihat bahwa pada kriteria mampu yang semula pada siklus I terdapat 3 anak atau 15,8, di siklus II pertemuan ketiga mengalami kenaikan yaitu 15 anak atau 78,9, pada kriteria belum mampu semula 8 anak atau 42,1 menjadi tidak ada anak yang masuk di kriteria ini sedangkan pada kriteria kurang mampu sama sekali tidak ada. Hal ini berarti pada siklus II baik pertemuan pertama, kedua maupun ketiga mengalami peningkatan yang sangat bagus. Dari ketiga pertemuan yang dilakukan di siklus II anak terlihat antusias dalam kegiatan meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di kelompok B1. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa pada kriteria sangat mampu yang semula pada pra siklus terdapat 2 anak atau 10,5, di siklus I naik menjadi 3 anak atau 15,8 di siklus II naik menjadi 4 anak atau 21,1. Kriteria mampu yang semula pada pra siklus terdapat 3 anak atau 15,8, di siklus I naik menjadi 4 anak atau 21,1 di siklus II naik 94 menjadi 15 anak atau 78,9. Pada kriteria belum mampu yang semula pada kondisi awal ada 5 anak atau 26,3 meningkat di siklus I menjadi 10 anak atau 52,6, siklus II mengalami peningkatan yang sangat mampu karena pada kriteria belum mampu tidak ada anak. Pada kriteria kurang mampu di pra siklus ada 9 anak atau 47,4 naik menjadi 2 anak atau 10,5 dan di siklus II peningkatan terlihat sangat mampu karena pada siklus II ini pada kriteria kurang mampu tidak ada sama sekali atau 0. Hal itu dapat diartikan bahwa semua anak yang berada di posisi kurang mampu menjadi berada di posisi belum mampu. Hal ini berarti pada siklus II mengalami peningkatan. Adapun hasil pengamatan di atas dapat dilihat hasil rekapitulasi perkembangan antara kondisi awal, siklus I dan siklus II sebagai berikut: Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Perkembangan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siklus II Kriteria Penilaian Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah anak Jumlah anak Jumlah anak Sangat mampu 2 3 4 Mampu 3 4 15 Belum mampu 5 10 Kurang mampu 9 2 Jumlah 19 19 19 Keterangan Pra Siklus pada kondisi kurang mampu Siklus I pada kondisi belum mampu Siklus II pada kondisi mampu 95 Data tabel di atas dapat diketahui lebih jelas pada diagram di bawah ini: Gambar 5. Diagram Hasil Perkembangan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Kondisi Awal Siklus I dan Siklus II Dari grafik di atas dapat terlihat kondisi pra siklus kriteria belum mampu sebesar 47,4. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, mengalami peningkatan pada kriteria belum mampu sebesar 52,6. Hasil observasi siklus II menunjukkan peningkatan sebesar 78,9. Peningkatan keterampilan membaca permulaan pada siklus II sangat signifikan sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai, yaitu hasil penilaian yang dicapai 78,9 dari 75 yang diinginkan. 4 Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil observasi sesuai dengan instrumen yang sudah ditentukan, dapat diketahui bahwa pada indikator keberhasilan mencapai 15 anak atau 78,9 dalam kriteria mampu. Data tersebut peneliti peroleh dengan melakukan analisis data dengan berkolaborasi bersama guru kelas di TK B untuk melakukan siklus II. Hal ini dikarenakan pada siklus I hanya 3 anak atau 15,8 dari jumlah siswa, sehingga diputuskan kembali untuk melakukan penelitian pada 96 siklus II Peningkatan keberhasilan ini diketahui dari hasil perbandingan siklus I dan siklus II. Pada pelaksanaan siklus II dapat diamati bahwa meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language dapat meningkatkan keterampilan membaca anak baik. Dari hasil pengamatan siklus II telah menunjukkan hasil keberhasilan yaitu 78,9, maka penelitian dihentikan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian