71 menggunakan program SPSS 16 for Windows untuk menguji instrumen angket
kelayakan media oleh siswa. Berdasarkan hasil hitung uji reliabilitas kelayakan media papan magnetik
dengan Alfa Cronbach diperoleh hasil 0,987, maka sesuai dengan tabel pedoman interprestai koefisien alpha cronbach, nilai tersebut dalam kategori
sangat kuat yang artinya instrumen penelitian yang digunakan sangat reliabel.
F. Teknik Analisis Data.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi Sugiyono 2010 : 208. menurut Suharsimi Arikunto 2013 : 207, data kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau
pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlah, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh presentase. Pada tahap analisis kebutuhan
media peneliti menggambarkan kebutuhan materi yang harus ada pada media papan magnetik. Pada tahap pengembangan produk awal maka peneliti
menggambarkan hasil penelitian dan validasi dari ahli tingkat kelayakan media papan magnetik. Selain itu peneliti akan menggambarkan hasil penilaian siswa
tentang media papan magnetik pada kompetensi pengenalan piranti menjahit. Dengan analisis deskriptif maka peneliti mencari skor rerata Mean.
Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata- rata kelompok tersebut.
Hal ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut: =
∑xi n
72 Sugiyono, 2010 : 49
Keterangan: Me = Mean rata-rata
∑ = Epsilon baca jumlah
x
i
= nilai x ke i sampai ke n n
= jumlah individu Berdasarkan penelitian ini untuk mengukur kualitas media papan
magnetik sama dengan menentukan kelayakan dari media pembelajaran tersebut, yaitu diperlukan jumlah butir valid dan skala nilai. Hasil perkalian jumlah
butir valid dikalikan nilai tertinggi diperoleh skor maksium, sedangkan dari perkalian jumlah butir valid dari nilai terendah diperoleh skor minimum. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Table 14.Kriteria kualitas media untuk para ahli
Kategori penilaian Interval Nilai
Layak Smin + P ≤ S ≤Smak
Tidak layak Smin≤S≤Smin+P-1
Rumus tersebut diadaptasi dari tesis Widihastuti, 2007:126 Keterangan :
S = Skor responden Smin = Skor terendah
Smax = Skor tertinggi P = Panjang kelas interval
Tabel 15.Interprestasi Kriteria Kelayakan Media pembelajaran papan magnetik oleh para ahli
Kategori Penilaian Interpretasi
Layak Para ahli menyatakan bahwa media papan magnetik
layak digunakan sebagai sumber belajar
Tidak layak Para ahli menyatakan bahwa media papan magnetik layak
digunakan sebagai sumber belajar
73 Tabel 16. Kategorisasi Keterbacaan Media Papan Magnetik oleh Siswa
No. Kategori Penilaian
Skor Siswa Kategori Hasil
1 Sangat setuju
X ≥ X̅ + 1 . SBx Sangat baik
2 Setuju
X̅ + 1 . SBx ˃ X ≥ X̅ Baik
3 Kurang setuju
X̅ ˃ X ≥ X̅ - 1. SBx Kurang baik
4 Tidak setuju
X ˂ X̅ - 1 . SBx Tidak baik
Djemari Mardapi, 2012: 162 Keterangan:
X = skor yang diperoleh siswa
X̅ = rerata skor keseluruhan siswa dalam satu kelas
SBx = simpangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kela.
74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Uji Coba
Penelitian ini dilakukan pada siswa kels VII tata busana di SLB Negeri Pembina Yogyakarta yang beralamat di Jl.Imogiri 224 Umbulharjo Yogyakarta.
Pemilihan sekolah di SLB Negeri Pembina Yogyakarta sebagai tempat penelitian karena adanya masalah-masalah yang ditemukan saat observasi pada
pembelajaran ketrampilan busana pada kompetensi mengenal piranti menjahit. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tungrahita ringan kelas VII Tata
Busana SMPLB Negeri Pembina Yogyakarta yang menempuh pembelajaran piranti menjahit berjumlah 5 siswa. Subjek uji coba terbatas mengambil 3 siswa
dari 5 siswa yang dipilih dengan teknik purposif. Subjek penelitian skala besar adalah seluruh siswa kelas VII Tata Busana di SLB Negeri Pembina
Yogyakarata. Uji coba terbatas dilakukan pada tanggal 6 desember 2014 sedangkan uji coba skala besar dilakukan pada bulan Desember 2014.
Kompetensi pengenalan
piranti menjahit
masih sangat
rendah, keterbatasan media pembelajaran salah satu kendala pencapaian kompetensi
mengenal piranti menjahit. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya media pembelajaran berupa media papan magnetik sebagai sumber belajar siswa agar
dapat menguasai materi piranti menjahit untuk siswa Tunagrahita ringan kelas VII Tata Busana SMPLB di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.
1. Pengembangan Media Papan Magnetik pada kompetensi mengenal piranti menjahit
Pengembangan media papan magnetik pada kompetensi mengenal piranti menjahit adalah sebagai berikut: