25
b. Karateristik Anak Tunagrahita Ringan
Menurut Mumpuniarti 2000: 41 anak tunagrahita ringan dapat ditinjau secara fisik, psikis, dan sosial yang diuraikan sebagai berikut:
1 Karateristik fisik nampak seperti anak normal, hanya sedikit mengalami hambatan dalam kemampuan sensomotorik.
2 Karakteristik psikis sukar berfikir abstrak dan logis, krang memiliki kemampuan analisa, assosiasi lemah, fantasi lemah, kurang mampu
mengendalikan perasaan, mudah dipengaruhi, kepribadian kurang harmonis karena tidak mampu menilai baik dan buruk.
3 Karakteristik sosial mereka mampu bergaul, menyesuaikan dilingkungan tidak terbatas pada keluarga saja namun ada yang mampu mandiri dalam
masyarakat, mampu melakukan pekerjaan yang sederhana dan melakukan secara penuh sebagai orang dewasa. Kemampuan dalam bidang pendidikan
termasuk mampu didik. Karakteristik khusus anak tunagrahita ringan berdasarkan tingkat
ketunagrahitaannya menurut Wardani, dkk, 2012: 37 dalam Nunung Aproyanto adalah anak tunagrahita ringan masih dapat belajar membaca, menulis, dan
berhitung sederhana meski tidak dapat menyamai anak normal yang seusianya. Pada usia 9 tahun dan 12 tahun kematangan belajar baru dapat dicapai sesuai
dengan berat ringannya kelainan. Anak tunagrahita ringan dapat bergaul dan mempelajari pekerjaan yang hanya memerlukan semi skilled.
Menurut Hallahan dan Kauffman dalam Mumpuniarti, 2007:16-17 mengemukakan bahwa karakterstik anak tunagrahita ringan kebanyakan
mengalami hambatan mental memiliki kemampuan berkurang terkait untuk belajar. Anak hambatan mental kesulitan kurang lebih empat bidang yang
26 berhubungan dengan kognitif yaitu perhatian, ingatan, bahasa, dan akademik.
Untuk itu karakteristik hambatan mental ringan yang menonjol adalah kesulitan bidang akademik, miskin perbendaharaan bahasa, serta perhatian dan
ingatannya lemah. Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa
karakteristik anak tunagrahita ringan adalah sebagai berikut: 1 Keterampilan motoriknya lebih rendah dibandingkan anak normal.
2 Kemampuan belajar anak lebih rendah dibandingkan anak normal. 3 Kesulitan dalam bidang akademik, miskin perbendaharaan bahasa, perhatian
dan ingatannya lemah. 4 Meskipun tidak dapat menyamai anak normal yang seusia dengannya,
mereka masih dapat belajar membaca, menulis, dan berhitung sederhana.
5. Pembelajaran Anak Tunagrahita Ringan a. Pembelajaran Anak Tuna Grahita Ringan