49 Tunagrahita SMPLB di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Relevansi penelitian
dari Fitria Wijayanti dan Eka Arsidi Mei Saputri yaitu prosedur pengembangan yang menggunakan model pengembangan Brog dan Gall. Alasan peneliti
memilih prosedur pengembangan model dari Brog dan Gall yaitu langkah- langkah prosedur pengembangan sederhana dan mudah untuk dilakukan dan
terbukti berhasil digunakan oleh Ftri Wijayanti dan Eka Arsidi Mei Saputri dalam penelitiaannya.
Penelitian pengembangan media papan magnetik pada kompetensi pengenalan piranti menjahit menggunakan model pengembangan
Brog dan Gall dalam tim puslltjakntv penyederhanaan pengembangan dari 10 prosedur pengembangan menjadi 5 prosedur pengembangan yaitu: 1
melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, 2pengembangan produk awal, 3 validasi ahli dan revisis 4 uji coba lapangan sekala kecil dan revisis 5uji
coba lapangan skala besar dan produk akhir. Subyek penelitian sebanyak 3 siswa tunagrahita, dengan menggunakan seluruh populasi. Data dianaliis secara
diskriptif dengan presentase.
C. Kerangka Berfikir
Anak tunagrahita memiliki keterbatasan dalam kemampuan berfikir dan mengalami kesulitan untuk pengembangan dirinya terutama yang berhubungan
dengan kemampuan kognitifnya. Akibat kondisi itu anak tunagrahita ringan tidak dapat mencapai prestasi yang maksimal dalam bidang akademik. Anak
tunagrahita sangat ketertinggalan dalam kemampuan berfikir, sehingga untuk mengembangkan anak tunagrahita adalah melalui bidang sosial dan
keterampilan. Keterampilan diberikan pada anak agar dapat hidup mandiri. Untuk mencapai target tersebut maka dalam pembelajaran yang dilakukan harus
mendekati dalam usaha memandirikan anak tunagrahita. Berbagai bidang
50 keterampilan yang diajarkan bagi anak tunagrahita meliputi usaha boga, usaha
busana dan usaha kayu dilaksanakan sebagai upaya nyata usaha tersebut. Pembelajaran yang diberikan kepada anak tunagrahita ringan meliputi
pengenalan piranti menjahit. 14 macam piranti menjahit dikenalkan kepada siswa tungrahita, yaitu piranti yang sering digunakan. Pada pembelajaran ini siswa
diharapkan agar bisa mengenali dan memahami 14 macam piranti menjahit. Pengamatan di lapangan terhadap pembelajaran keterampilan yang
dilaksanakan di SLB Negeri Pembina Yogyakarta, guru menggunakan metode demonstrasi dan media yang digunakan masih terbatas. Media yang digunakan
dalam menyampaikan materi adalah buku yang sifatnya teoritis dan tidak dilengkapi dengan gambar yang berkualitas dan benda nyata sebgai contoh
kongkritnya. Pada proses pembelajaran siswa merasa kesulitan dalam
mengenali piranti menjahit. Oleh karena itu diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan melengkapi media pembelajaran yaitu berupa media papan magnetik yang baik dan teruji.
Penggunaan media papan magnetik diharapkan dapat mendukung pencapaian kompetensi pengenalan piranti menjahit, dengan menguasai kompetensi
pembelajaran menjadikan siswa akan lebih mengenal dan memahami piranti menjahit.
Media pembelajaran papan magnetik adalah media visual dua dimensi yang efektif untuk penyajian pesan-pesan. Media ini menggunakan teriplek dan
almunium sebagai papannya, sehingga gambar atau materi yang disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai berkali-kali. Media papan
magnetikk ini dapat dibuat sendiri, item-item dapat diatur sendiri, dapat
51 dipersiapkan terlebih dahulu, item-item dapat dipergunakan berkali-kali,
memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan siswa, dan menghemat waktu dan tenaga.
Dalam pengembangan media papan flanel ini peneliti menggunakan prosedur pengembangan yang dikemukakan Brog dan Gall dalam tim
puslitjaknov, 2008 karena prosedur pengembangan ini sederhana dan sudah terbukti keberhasilannya dari penelitian-penelitian sebelumnya. Ada 5 tahap
prosedur pengembangan Brog dan Gall yaitu: 1 analisis produk, 2
pengembangan prodik awal, 3 validasi dan revisi 4 Uji coba terbatas dan evaluasi 5 ujicoba lapangan sekala besar dan produk akhir.
Penelitian pengembangan media pembelajaran ini akan menghasilkan media papan magnetik yang berukuran 70 x 90 cm dengan menggunakan teriplek
dan almunium sebagai papannya. Isi dari media atau item-item papan magnetik ini berupa 14 macam gambar piranti menjahit dengan pemahaman siswa sehingga
dapat membantu siswa dalam mengenali piranti menjahit. Secara grafis, pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat digambarkan dengan
bentuk bagan sebagai berikut :
52 Gambar 17.Bagan Kerangka Berfikir
D. Pertanyaan Penelitian