22 Penggolongan tunagrahita secara medis - biologis adalah Ardhi Wijaya,
2013: 30 : 1 Tunagrahita taraf perbatasan IQ 68-85
2 Tunagrahita ringan IQ 36-51 3 Tunagrahita sedang IQ 36-51
4 Tunagrahita sangat berat IQ kurang dari 20 5 Tunagrahita tak tergolongkan
Penggolongan anak tunagrahita secara sosial-psikologis berdasarkan kriteria psikometrik yaitu Ardhi Wijaya, 2013: 31 :
1 Tunagrahita ringan mild mentl retardation dengan IQ 55-69 2 Tunagrahita sedang moderate mental retardation dengan IQ 40-54
3 Tunagrahita berat severse mental retardation dengan IQ 20-39 4 Tunagrahita sangat berat profound mental retardation dengan IQ 20 kebawah.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tunagrahita dapat diklasifikasikan menjadi tunagrahita ringan IQ 50-70, Tunagrahita sedang
IQ 30-50 dan tunagrahita berat dan sangat berat IQ kurang dari 30.
c. Karateristik Anak Tunagrahita
Anak tunagrahita memiliki karakteristik belajar yang berbeda dengan anak normal, mereka memiliki kemampuan belajar yang lebih lambat, mudah lupa,
keterbatasan belajar dalam hal akademik, memiliki keterbatasan dalam lingkungan masyarakat.
Menurut Astati dalam Nunung Apriyanto, 2013: 34-35 karakteristik anak tunagrahita antara lain :
1 Kecerdasan Kapasitas belajar anak sangat terbatas untuk hal-hal yang abstrak.
2 Sosial Anak tunagrahita kurang mampu mengurus dan memimpin dirinya sendiri..
3 Fungsi - fungsi mental lain Anak tunagrahita kesulitan untuk memusatkan perhatiannya. Mereka cepat
23 beralih perhatiannya, pelupa sukar membuat kreasi baru, cenderung
menghindar dari berfikir. 4 Dorongan dan emosi
Anak tunagrahita yang sangat terbelakang hampir tidak memperlihatkan dorongan untuk mempertahankan dirinya.
5 Kepribadian Kepribadian anak tunagrahita pada umumnya mudah goyah. Mereka jarang
memiliki kepribadian yang dinamis, menawan, berwibawa dan berpandangan luas.
6 Organisme Struktur tubuh dan fungsi organisme anak tunagrahita pada umunya kurang
dari anak normal. Sikap dan gerakan anak tunagrahita kurang sigap. Mereka juga kurang mampu melihat persamaan dan perbedaan.
Menurut Mumpuniarti 2003: 23, berdasarkan kategori ketunaannya, anak tunagrahita digolongkan menjadi 3 kategori meliputi:
1 Kategori ringan. Pada kategori ini, ketunaan anak dapat terlihat setelah anak berusia SD. Secara fisik mereka tidak menampakkan adanya kelainan, tetapi
secara akademis mereka tidak mampu mengikuti proses pembelajaran normal seperti teman sebayanya.
2 Kategori sedang. Ketunaan terlihat gejala ketunaannya pada usia 5 tahun serta menunjukkan gejala-gejala klinis.
3 Kategori Berat. Mereka yang termasuk kategori ini kemampuannya jelas nampak sangat terbelakang sejak usia dini. Perilaku yang paling bisa
mengidentifikasi gejala ini adalah mereka belum mampu mengunyah
24 makanan padat serta kemampuan berkomunikasi yang terbatas di usia 7
tahun.
4. Anak Tunagrahita Ringan a. Pengertia Anak Tunagrahita Ringan