Implikasi Keterbatasan penelitian Saran

121 Kandungan energi yang disediakan pada menu makan untuk taruna di Akademi Militer sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Kandungan karbohidrat, lemak dan protein juga sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Akan tetapi kandungan zat gizi lain ada yang sudah memenuhi dan belum memenuhi.

B. Implikasi

Penyelenggaraan makan untuk taruna di Akademi Militer perlu dilakukan penerapan sanitasi hygiene makanan dan petugas serta pengawasan yang lebih ketat untuk menjaga kualitas dan kuantitas makanan yang dihasilkan serta untuk mengawasi jalannya peraturan yang telah ditetapkan.

C. Keterbatasan penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan terdapat keterbatasan waktu penelitian yang disebabkan ada agenda kunjungan mendadak dan lokasi tidak boleh digunakan untuk penelitian selama proses persiapan sampai kunjungan selesai. Hal tersebut mengakibatkan penelitian diundur pada bulan puasa. 122

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diberikan saran kepada Akademi Militer sebagai berikut: 1. Melengkapi dan memperbaiki peralatan pengolahan yang tersedia seperti alat pemanggang. 2. Menyusun variasi menu makan malam yang disajikan. 3. Penerimaan PNS yang ditempat dalam penyelenggaraan makan berasal dari jurusan Tata Boga. 4. Melakukan pengkajian ulang dalam penyusunan menu, sehingga kandungan vitamin dan mineral terpenuhi sesuai standar yang telah ditetapkan. 123 DAFTAR PUSTAKA Aining Oktaviasari. 2011. Evaluasi Program Penyelenggaraan Makanan di Madrasah Mu‟alimin Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: FT UNY. Akademi Militer Detasemen Markas. 2010. Buku Pedoman Tentang Standarisasi Pelayanan, Penyajian Makan Dan Gizi Taruna Siswa. Magelang: Akademi Militer Ari Istiany Rusilanti. 2013. Gizi Terapan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cornelia,dkk. 2013. Konseling Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya Grup. Cholid Narbuko Abu Achmadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Dep Kes DIY. 2003. Pedoman Pelayanan Gizi. Jakarta:. Depertemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Dirjen Bina Gizi Masyarakat. 2002. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat Dep Kes RI. Endang Mulyatiningsih. 2011. Riset Terapan Bidang Pendidikan Teknik. Yogyakarta: UNY Press. Farida Yusuf Tayibnapis. 2008. Evaluasi Program Dan Instrumen Evaluasi Untuk Program Pendidikan Dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Kokom Komariah. 2009. Manajemen Dapur. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Teknik Boga Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Kus Irianto Kusno Waluyo. 2004. Gizi Dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya. Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Marwanti. 2000. Pengetahuan Masakan Indonesia. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa. Rizqie Auliana. 1999. Gizi Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa Http:Rosidah.Wordpress.Com20140323Pengertian-Dapur . Sjahmien Moehyi.1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi Dan Jasa Boga. Jakarta: Bhatara. 124 Soekirman. 2000. Ilmu Gizi Dan Aplikasinya Untuk Keluarga Dan Masyarakat. Jakarta. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan RD. Bandung : Alfabeta. Suhardjo. 2005. Perencanaan Pangan Dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sunita Almatsier. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sunita Almatsier. 2007. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LEMBAR OBSERVASI Indikator :Kebiasaan Makan Sub Indikator : Selera Konsumen Tanggal observasi : Nomor meja :

A. Petunjuk penggunaan