71
2. Profil Penyelenggaraan Makan di Akademi Militer
Akademi Militer merupakan lembaga pendidikan perwira sukarela TNI AD. Dalam melaksanakan pendidikan, Taruna memerlukan asupan gizi
yang sesuai dengan kebutuhan yang diperoleh dari makanan yang disediakan oleh Akademi Militer. Kegiatan penyelenggaraan makanan yang
dilaksanakan di Akademi Militer berada dibawah tanggung jawab Komandan Detasemen Markas Dandenma yang berpangkat Letnan
Kolonel. Tujuan penyelenggaraan makan untuk Taruna di Akademi Militer
ialah agar dapat memenuhi asupan gizi taruna Akademi Militer, tarunataruni Akademi TNI, Dikma PA PK TNI. Jumlah konsumen yang
dilayani setiap tahun Ajaran baru tidak tetap, hal ini bergantung pada jumlah taruna Akademi Militer, tarunataruni Akademi TNI, Dikma PA PK
TNI yang sedang menempuh pendidikan pada saat itu. Penyelenggaraan makanan dilaksanakan oleh Manage yang membawahi dapur, ruang makan
Husein dan ruang makan Sumargo. Kegiatan penyelenggaraan makan Manage dibawah Komando Perwira Seksi Manage Pasi Manage yang
berpangkat Kapten. Pasi Manage bertugas mengawasi jalannya proses penyelenggaraan makan mulai dari perencanaan menu sampai dengan
penyajian makan.
72
B. Hasil penelitian
1. Penyelenggaraan makan untuk Taruna di Akademi Militer
Penyelenggaraan makan untuk Taruna di Akademi Militer adalah penyelenggaraan makanan yang dilakukan secara tetap untuk jangka
waktu tidak terbatas. Penyelenggaraan bersifat nonkomersial dengan tujuan tidak untuk mencari keuntungan. Dana yang diperlukan sudah
ditetapkan jumlahnya sehingga pelaksanaannya harus menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Hidangan yang disajikan untuk taruna di
Akademi Militer diatur dengan menggunakan menu induk master menu
dengan siklus satu bulan. Tempat penyelenggaraan makan termasuk dalam kelompok makanan institusi
institusion food service karena tempat memasak dan menyajikan makanan berada disuatu tempat didalam
Akademi Militer.
a. Kebutuhan gizi penerima makanan
Perhitungan kebutuhan gizi untuk taruna Akademi Militer perlu dilakukan karena taruna memiliki aktivitas fisik dan psikologis yang berat.
Dalam menentukan kebutuhan energi, perlu juga mengetahui kegiatan fisik yang dilakukan. Tentunya kebutuhan energi saat tidur akan berbeda
dengan kegiatan fisik seperti berlari, oleh karenanya, penting untuk menghitung kegiatan fisik. Dalam hal ini kegiatan fisik para taruna.
a. Menghitung kebutuhan energi dengan aktivitas fisik Kasus:
Seorang taruna Akademi Militer berusia 20 tahun, memiliki berat badan BB 65 kg dan tinggi badan TB 170 cm. Ia memiliki aktivitas fisik