Tujuan Deskripsi Komponen Pendidikan Vokasional Pengelasan di PSMP
61 Latar belakang pendidikan dari pendidik atau petugas yang
memberikan bimbingan vokasional pengelasan adalah dari lulusan SMK yang menjadi PNS di kementrian sosial dan telah lulus
mengikuti pelatihan di BLK kota bandung pada tahun 1985. Tidak ada pendidik atau petugas yang berasal dari pendidikan. Hal ini
disebabkan, pendidik merupakan pegawai PSMP Antasena Magelang yang bertugas membimbing anak tindak pidana dalam kegiatan
vokasional pengelasan. Selain itu, kegiatan vokasional pengelasan yang diajarkan kepada anak tindak pidana tidak memerlukan
kurikulum tertentu, tetapi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dari pendidik. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki pendidik itu
tadi, kemudian diajarkan kepada anak tindak pidana. Jadi latar belakang pendidikan tidak dijadikan syarat bagi petugas yang bertugas
sebagai pendidik atau pembimbing dalam kegiatan vokasional pengelasan di PSMP Antasena Magelang. Seperti hasil wawancara
pada tanggal 18 Mei 2015, dengan S, pembimbing kegiatan pengelasan, yaitu sebagai berikut:
sebenarnya apa yang diajarkan disini itu cuma berdasarkan apa yang petugas sini bisa dan kami kuasi, ya diajarkan ke anak.
Seperti bapak AG, itukan dia dulu diikutkan pelatihan vokasional kerja di BLK Bandung, jadi ya dengan pengalaman selama
mengikuti di BLK dapat diterapkan di sini, lagi pula bapak AG tersebut bisa dikatakan mahir dalam bidang pengelasan.
Berdasarkan hasil observasi selama proses kegiatan vokasional pengelasan, diketahui bahwa sikap pendidik petugas yang
mengajarkan pendidikan vokasional kepada anak tindak pidana sangat
62 baik. Pendidik petugas panti mau mengajarkan dengan pelan dan
telaten kepada anak tindak pidana yang mengikuti kegiatan vokasional pengelasan di PSMP Antasena Magelang. Pendidik petugas lapas juga
mau dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh anak tindak pidana mengenai keterampilan yang mereka kerjakan.
Selain itu, pendidik petugas panti juga mampu menciptakan suasana yang hangat sehingga anak tindak pidana tidak merasa terkekang tetapi
dapat merasa santai selama kegiatan keterampilan. Meskipun dalam pelaksanaan kegiatan keterampilan petugas mampu menciptakan
suasana yang nyaman bagi anak tindak pidana, akan tetapi mereka tidak lupa untuk bersikap tegas apabila anak melakukan kesalahan.