Karakteristik Kejahatan Anak Kajian Tentang Kejahatan Anak
18 Menurut Lauglo Maclean 2005: 3 adalah “a curriculum which
remains overwhelmingly general or academic in nature, but which includes vocational or practical subjects as a minor portion of the students
timetable du ring the secondary school course”. Maksud dari pengertian di
atas adalah kurikulum yang masih sangat umum atau akademis secara alami, tetapi yang mencangkup mata pelajaran kejuruan atau praktis
sebagai bagian kecil dari jadwal siswa selama sekolah menengah. Pendapat lain dari Skilbeck, et al. dalam Billett, 2011: 27 adalah
“preparation for working life could be to assist individuals in identifying links between their capacities and interests and the kind of occupations in
which they are interested and to those they are suited”. Maksud dari
pengertian di atas adalah persiapan untuk kehidupan kerja bisa untuk membantu individu dalam mengidentifikasi hubungan antara kapasitas dan
kepentingan mereka dan jenis pekerjaan dimana mereka tertarik dan mereka cocok.
Beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan vokasional merupakan pendidikan yang mengembangkan keterampilan
pada diri individu sesuai dengan bakat dan minatnya. Latar belakang dari adanya pendidikan vokasional salah satunya adalah spesialisasi kerja yang
telah menjadi semakin umum dan jumlah pekerjaan yang sedikit tetapi orang-orang muda yang memilih telah meningkat menjadi ribuan. Selain
itu orang tua umumnya merasa bahwa mereka tidak dalam posisi untuk memberi nasihat pada anak-anak mereka tentang karir.
19 Menurut Dwi Siswoyo, dkk 2008: 46 “proses pendidikan terjadi
apabila antarkomponen pendidikan yang ada di dalam upaya pendidikan itu saling berhubungan secara fungsional dalam suatu kesatuan yang
terpadu”. Komponen pendidikan menurut Wiji Suwarno 2009: 33 “adalah semua hal yang berkaitan degan jalannya proses pendidikan. Jika
salah satu komponen tidak ada, proses pendidikan tidak akan bisa dilaksanakan”. Pendapat di atas menjelaskan bahwa dalam pendidikan
mengandung komponen-komponen pendidikan. Komponen-komponen pendidikan itulah yang berperan penting dalam mewujudkan jalannya
pendidikan. Komponen pendidikan menurut Sutari Imam Barnadib dalam
Hasbullah, 2006: 10 terdiri atas tujuan, pendidik, peserta didik, alat, dan lingkungan. Menurut Wiji Suwarno 2009: 33 komponen pendidikan
terdiri dari tujuan, peserta didik, pendidik, alat, lingkungan. Dwi Siswoyo, dkk 2008: 33 juga menambahkan mengenai komponen-komponen
pendidikan yang terdiri dari tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, isi pendidikan, metode pendidikan, alat pendidikan, dan lingkungan
pendidikan. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen pendidikan mencangkup tujuan pendidikan, peserta
didik, pendidik, isi pendidikan, metode pendidikan, alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan.
20