Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

50 memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya.

2. Display data

Display data merupakan tahap mendiskripsikan data yang telah diperoleh selama penelitian. Deskripsi data mengenai subjek penelitian, selanjutnya deskripsi mengenai pelaksanaan pendidikan vokasional di panti, kemudian pembahasan secara terperinci mengenai data-data yang menjadi fokus penelitian.

3. Pengambilan kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Menjawab pertanyaan penelitian didasarkan pada deskripsi hasil penelitian dan pembahasannya.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Menurut Sugiyono 2010: 366 dalam penelitian kualitatif terdapat empat kriteria dalam uji keabsahan data meliputi: derajat kepercayaan credibility, kebergantungan dependebility, keteralihan transferability, dan kepastian confirmability. Oleh karena itu, penggunaan teknik keabsahan data berguna agar data yang diperoleh dalam penelitian ini, sesuai dengan kriteria tersebut. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan cara triangulasi. Triangulasi menurut Nusa Putra 2011: 189 merupakan “pengecekkan data menggunakan beragam sumber, teknik, dan waktu”. Burhan Burgu in 2008: 205 menambahkan bahwa “pengujian keabsahan data 51 menggunakan triangulasi karena dalam penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan dengan alat- alat uji statistik”. Pada penelitian ini, peneliti melakukan triangulasi dengan cara sebagai berikut:

1. Check-Recheck

Langkah yang dilakukan pada saat check-recheck yaitu dilakukannya dua kali observasi atau lebih dengan menggunakan instrumen yang sama. Hal ini bertujuan agar data yang didapat lebih meyakinkan.

2. Cross Check

Langkah yang dilakukan saat cross check adalah dengan cara membandingkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap beberapa responden. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Marsudi Putra PSMP Antasena Kabupaten Magelang. PSMP Antasena ini beralamatkan di Jalan Raya Magelang-Purworejo KM 14, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. PSMP Antasena Magelang merupakan Panti Sosial di bawah Wilayah Kementerian Sosial Republik Indonesia. Memiliki fungsi dan tugas untuk menampung, merawat dan membina anak berperilaku menyimpang baik dari rujukan kepolisian, dinas sosial maupun putusan hakim dari seluruh wilayah Provinsi Jawa tengah, DIY, Jawa Timur dan Wilayah Indonesia bagian barat kecuali DKI Jakarta. PSMP Antasena Magelang didirikan pada tahun 1882 dan diresmikan oleh Mentri Sosial Sapardjo pada tanggal 30 April 1982 dan mulai operasional bulan Agustus 1982. PSMP Antasena Magelang memiliki luas tanah 23.510 m² dengan luas bangunan 4.890,5 m². Visi dari PSMP Antasena Magelang adalah tahun 2015 menjadi pusat pengembangan pertolongan sosial pada anak berhadapan dengan hukum, pusat studi atau penelitian dan pusat pelaksanaan sistem rujukan berstandar nasional, professional dan terpercaya. Lalu misi dari PSMP Antasena Magelang antara lain 1 menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak yang berperilaku menyimpang dan anak yang