Langkah-Langkah Pengelasan Kajian tentang Pendidikan Vokasional Pengelasan
34 Educational Amandements PL 90-576 tahun 1968 dalam Taylor, Smiley, dan
Richards, 2009: 20 yang berbunyi “school programming affected: mandated that 10 of the funds for vocational education be earmarked for students with
disabilities”. Maksud dari peraturan tersebut adalah bahwa sebuah program sekolah mengamanatkan bahwa 10 dari dana pendidikan vokasional
diperuntukkan bagi siswa berkebutuhan khusus. Anak tindak pidana merupakan bagian dari salah satu anak berkebutuhan khusus yaitu anak
tunalaras. Menurut Gajar, Goodman, McAfee dalam Taylor, Smiley, dan
Richards, 2009: 192 juga menjelaskan bahwa “early preparation for the work
world is an appropriate focus of school for some students with emotional or behavioral disorder. It has been suggested that the elementary years should
include content such as as job sampling and work concepts”. Definisi dari penjelasan di atas adalah persiapan awal untuk dunia kerja adalah sebuah
keputusan yang tepat dari sekolah untuk beberapa siswa dengan gangguan emosi atau perilaku. Hal itu sudah diusulkan bahwa pada tahun dasar lebih
baik memasukkan hal atau isi seperti contoh pekerjaan dan konsep kerja. Penjelasan dari pernyataan tersebut adalah penentuan kebutuhan pilihan
program seharusnya ditentukan sejak dini ketika anak masuk di lembaga rehabilitasi seperti PSMP Antasena Magelang melalui need asesmen.
Selain itu, menurut Nelson dan Kauffman dalam Hallahan, Kauffman, Pullen, 2009: 296 menyebutkan beberapa desain program bagi anak tunalaras
yang juga meliputi anak tindak pidana, salah satu programnya adalah “work-
35 study programs in which vocational education and job experience are
combined with academic study”. Maksud dari program tersebut adalah program pembelajaran kerja merupakan pendidikan vokasional dan
pengalaman kerja yang dikombinasikan dengan pembelajaran akademik. Sofyan S. Willis 2005:144 manambahkan tentang pendidikan
vokasional bagi anak tindak pidana, yaitu: masalah pembinaan keterampilan khusus sudah merupakan program
pokok dari pembinaan anak-anak nakal di lembaga-lembaga pembinaan. Tujuan dari pembinaan keterampilan itu ialah agar anak mempunyai jiwa
wiraswasta, mampu berdiri sendiri dan mempunyai daya kreatif. Dengan memiliki kemampuan berwiraswasta maka anak tidak akan terlantar
kehidupannya nanti setelah keluar dari tempat pembinaan. Beberapa macam keterampilan yang dapat diajarkan kepada anak-anak nakal itu
antara lain: bertukang kayu, montir mobil, montir radio dan TV, pertanian, menjahit pakaian pria dan wanita, berternak ayam, perikanan,
home decoration dan lain-lain sebagainya.
Beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa anak tindak pidana perlu dan berhak mendapatkan pendidikan vokasional. Pendidikan
vokasional berguna bagi anak tindak pidana agar mereka mampu mengembangkan keterampilan yang mereka miliki dan memiliki pengalaman
kerja. Selain itu, kelak jika mereka telah habis masa tahanannya, mereka telah memiliki bekal hidup dan bisa dikembangkan lagi di dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan demikian, anak tindak pidana tidak selamanya selalu memiliki pribadi yang buruk. Akan tetapi mereka dapat berubah menjadi
pribadi yang lebih baik lagi melalui pelatihan atau pendidikan vokasional yang ada di lembaga pembinaan dalam hal ini yaitu PSMP Antasena Magelang.
Anak tindak pidana juga akan memiliki kegiatan yang positif selama mereka menjalani masa layanannya.
36