Status Sebaya KELOMPOK TEMAN SEBAYA

25 perilaku agresif merupakan suatu perilaku yang dilakukan dengan sengaja oleh individu kepada individu lain sebagai pelampiasan dari perasaan frustasi untuk mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain, yang ditujukan untuk melukai pihak lain secara fisik maupun psikologis pada orang lain yang dapat dilakukan secara fisik maupun verbal.

2. Karakteristik Perilaku Agresivitas

Supratiknya dalam Asih Fitriani, 2012: 29 menyebutkan ciri- ciri atau karakteristik yang terjadi pada anak agresif yakni anak yang berperilaku agresif sulit untuk diatur, suka berkelahi dengan temannya, tidak patuh, memusuhi orang lain baik secara verbal maupun behavioral, suka membalas dendam kepada orang lain yang sudah melakukan kesalahan kepadanya, vandalis, suka berbohong, sering mencuri, sering mengalami temper tantrums atau mengamuk, cenderung agresif, bahkan sampai kepada pembunuhan homicide. Psikologi Behavioristik menganggap perilaku agresif merupakan perilaku yang paling ekstrim, jelek, dan tidak wajar. Anantasari 2006: 90-92 mengungkapkan ciri-ciri perilaku agresivitas, yakni: a. Menyakitimerusak diri sendiri, orang lain, atau objek-objek penggantinya. Orang yang melakukan tindakan agresif cenderung melakukan kegiatan yang menyakitimerusak diri sendiri dan orang lain baik secara fisik pemukulan, pembunuhan, pelemparan, dan lainnya dan 26 secara psikis diancam, diteror, dan lain-lain. Sasaran perilaku agresif biasanya bukan objek utama penyebab perilaku agresif yang terjadi pada seseorang. b. Tidak diinginkan oleh orang yang menjadi sasarannya. Seseorang yang berperilaku agresif cenderung melakukan tindakan agresi dikarenakan tidak diinginkan oleh organisme yang menjadi sasarannya. c. Perilaku yang melanggar norma sosial Masyarakat cenderung menganggap orang yang melakukan tindakan agresif itu telah melanggar norma sosial yang ada di masyarakat. Ciri-ciri perilaku agresif menurut Marcus dalam Asih Fitriani, 2012: 30 adalah: a kejadian perilaku seperti menabrak atau mendorong, b perilaku non-verbal yang timbal balik seperti berkelahi dengan menyejajarkan bahu, memandang dengan sangat lama, mengepalkan tangan, dan sebagainya, c kesadaran hubungan seperti persaingan sepak bola, dan d penjelasan motivasi seperti tujuan yang diikuti pertengkaran mulut. Marcus dalam Asih Fitriani, 2012: 31 juga mengungkapkan masalah orang dewasa termasuk diantaranya perilaku agresif yakni kecemasan dan kesedihan seperti kesepian, menangis, agresi fisik seperti berkelahi, menyerang, perilaku jahat seperti mencuri, membakar, dan masalah perhatian seperti sulit konsentrasi.