Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
5 Pengaruh negatif yang diberikan teman sebaya dapat berdampak pada
perilaku agresif pada remaja, remaja menjadi cenderung melakukan kekerasan kepada orang lain karena dipengaruhi oleh teman sebayanya yang
juga melakukan hal yang sama, hal itu dilakukan remaja agar remaja bisa dihargai dan diterima sebagai sahabat oleh teman sebayanya. Hal ini
terungkap dari hasil penelitian Glueck Glueck dalam M. Arifin, 1978: 131; Syamsu Yusuf L. N, 2006: 61 menemukan bahwa 98,4 dari anak -
anak nakal adalah akibat pengaruh anak nakal lainnya, dan hanya 74 saja dari anak tidak nakal berkawan dengan anak yang nakal. Sebenarnya orang
tua atau keluarga juga bisa menjadi sebab dari pengaruh teman sebaya dan perilaku agresivitas remaja, karena remaja yang memiliki hubungan baik
dengan orang tua, mendapat pendidikan moral yang baik dari orang tua dapat dengan mudah menghindari diri dari perilaku agresif, memilih teman yang
baik dan tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif yang diberikan oleh teman sebayanya, begitu pula dengan remaja yang mendapatkan pendidikan moral
yang rendah dari orang tuanya menjadikan remaja menjadi kurang dapat membedakan teman yang memberikan pengaruh positif maupun negatif, dan
menjadikan remaja mudah untuk terjerumus ke hal-hal negatif. Kasus tentang pengaruh teman sebaya terhadap perilaku agresivitas
yang negatif akhir-akhir ini telah terjadi di kota Yogyakarta, diberitakan telah terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh sebuah geng sekolah di Yogyakarta
bernama Hello Kitty yang telah melakukan penganiayaan terhadap seorang siswa sebuah sekolah di Bantul, faktor dari pengaiayaan tersebut dikarenakan
siswa tersebut memiliki tato yang sama dengan tato yang dimiliki gangs
6 Hello Kitty, korban disekap dan dianiaya di sebuah rumah kost selama 4 hari
lamanya Kompasiana.com, 18 Februari 2015. Berdasarkan berita tersebut juga dapat dibuktikan bahwa dalam sebuah pergaulan antar teman sebaya
dapat memunculkan gangs-gangs dalam kehidupan remaja. Dilihat dari fenomena yang terjadi ternyata pengaruh kelompok teman sebaya yang
negatif dapat menjadikan remaja berperilaku agresif. SMA Negeri 3 Klaten merupakan sebuah sekolah yang berada di JL.
Mayor Sunaryo No. 42, Klaten. Perbandingan jumlah siswa laki-laki dan perempuan relatif sama. Dilihat dari status sosial ekonomi keluarga siswa pun
beragam, ada siswa dengan status sosial ekonomi menengah keatas, menengah kebawah da nada pula keluarga siswa yang status sosial
ekonominya menengah ke bawah. Berdasarkan hasil observasi peneliti, karakteristik siswa-siswi di SMA Negeri 3 Klaten pun beragam. Terdapat
siswa yang ketika jam istirahat terlihat menyendiri, ada juga siswa yang lebih senang bergerombol dengan teman-temannya ketika jam istirahat tiba.
Peneliti juga mengamati dari berbagai gerombolan siswa tersebut, terdapat siswa yang bergerombol hanya berbincang-bincang biasa, ada juga
gerombolan siswa yang berbincang-bincang dan saling mengejek hingga menyebabkan kekerasan verbal dan fisik yaitu saling berkata kasar, menjepit
kepala teman menggunakan lengan, bahkan saling mendorong antar teman hingga terjatuh.
Menurut penuturan guru BK SMA Negeri 3 Klaten, bahwa di sekolah ini perilaku agresif pada perempuan cenderung menurun karena gangs
perempuan di sekolah ini sudah mulai berkurang, tetapi kadang masih terjadi
7 aksi saling dorong dan saling jambak antar perempuan hanya karena salah
paham. Salah seorang satpam di SMA Negeri 3 Klaten juga menuturkan bahwa telah terjadi tawuran antara siswa SMA Negeri 3 Klaten dengan siswa
sekolah lain karena kalah dalam pertandingan futsal. Permasalahan yang berawal dari saling ejek, salah paham, dan masalah kecil bisa menjadi
permasalahan besar yang membuat siswa berperilaku agresif hingga melakukan aksi tawuran. Perilaku tersebut bisa terjadi karena emosi siswa
yang tidak stabil dan pengaruh kelompok teman sebaya yang cenderung negatif.
Banyaknya kasus kekerasan yang terjadi pada remaja saat ini, menjadi sebuah pembelajaran bagi dunia pendidikan. Sekolah yang seharusnya
menjadi tempat remaja menimba ilmu, mendapatkan pengetahuan yang luas dan tempat membentuk karakter siswa yang baik, ternyata juga menjadi
tempat tumbuhnya perilaku agresif pada siswa. Keadaan ini juga mengindikasikan bahwa perilaku agresif pada siswa juga dipengaruhi
kelompok teman sebaya. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian yang bersangkutan dengan hal tersebut, karena remaja merupakan generasi
penerus bangsa yang harus dijaga agar perkembangan potensi pada diri remaja mejadi tumbuh positif, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh
kelompok teman sebaya. Diketahui, bahwa saat ini banyak anak yang mudah terpengaruh dan mencontoh perilaku teman sebaya yang negatif, sehingga
menjadikan anak berperilaku agresif. Judul yang peneliti ambil yaitu
“Pengaruh Fungsi Kelompok Teman Sebaya terhadap Perilaku Agresivitas Siswa di SMA N 3
8
KLATEN”, maksud dari judul tersebut ialah pengaruh dari kelompok teman
sebaya terhadap perilaku agresivitas siswa yang saat ini sedang marak terjadi.