Dampak Hubungan dengan Sebaya

26 secara psikis diancam, diteror, dan lain-lain. Sasaran perilaku agresif biasanya bukan objek utama penyebab perilaku agresif yang terjadi pada seseorang. b. Tidak diinginkan oleh orang yang menjadi sasarannya. Seseorang yang berperilaku agresif cenderung melakukan tindakan agresi dikarenakan tidak diinginkan oleh organisme yang menjadi sasarannya. c. Perilaku yang melanggar norma sosial Masyarakat cenderung menganggap orang yang melakukan tindakan agresif itu telah melanggar norma sosial yang ada di masyarakat. Ciri-ciri perilaku agresif menurut Marcus dalam Asih Fitriani, 2012: 30 adalah: a kejadian perilaku seperti menabrak atau mendorong, b perilaku non-verbal yang timbal balik seperti berkelahi dengan menyejajarkan bahu, memandang dengan sangat lama, mengepalkan tangan, dan sebagainya, c kesadaran hubungan seperti persaingan sepak bola, dan d penjelasan motivasi seperti tujuan yang diikuti pertengkaran mulut. Marcus dalam Asih Fitriani, 2012: 31 juga mengungkapkan masalah orang dewasa termasuk diantaranya perilaku agresif yakni kecemasan dan kesedihan seperti kesepian, menangis, agresi fisik seperti berkelahi, menyerang, perilaku jahat seperti mencuri, membakar, dan masalah perhatian seperti sulit konsentrasi. 27

3. Faktor Penyebab Perilaku Agresivitas

Menurut Berkowitz, 1993, 2001 dalam Feldman, 2008; Sarwono dan Meinarno, 2009: 3 yang menjadi penyebab terjadinya agresi adalah: a. Amarah Marah merupakan emosi yang memiliki ciri-ciri aktivitas sistem saraf parasimpatik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat, biasanya disebabkan adanya kesalahan, yang mungkin nyata terjadi pada saat marah, ada perasaan ingin menyerang, menghancurkan atau melempar sesuatu dan biasanya timbul pikiran kejam bila hal itu disalurkan maka terjadilah agresi. b. Faktor biologis Adapun bebarapa faktor biologis yang mempengaruhi perilaku agresi: 1 Gen, tampaknya berpengaruh pada pembentukan system neural otak yang mengatur perilaku agresi. 2 Sistem otak, marah dapat dihambat atau ditingkatkan dengan merangsang sistem limbik daerah yang menimbulkan kenikmatan pada manusia sehingga muncul hubungan timbal balik antara kenikmatan dengan kekejaman. c. Kesenjangan Generasi Adanya perbedaan atau jurang pemisah antara generasi anak dengan orang tua dapat menyebabkan bentuk hubungan komunikasi menjadi minim dan tidak nyambung, kegagalan komunikasi orang