Jenis Kelompok Teman Sebaya
20 berpenampilan menarik, karena seseorang yang berpenampilan
menarik cenderung memiliki kepribadian yang menarik pula. Teman sebaya juga tidak menyukai remaja yang suka menyendiri, karena
remaja yang suka menyendiri cenderung sulit untuk beradaptasi. b. Kemampuan pikir meli
puti bodoh sekali atau sering disebut “tolol”. Remaja yang dianggap bodoh atau tolol biasanya lebih sering
menjadi korban ejekan dan sindiran, sehingga remaja yang seperti itu cenderung tidak memiliki teman, kecuali teman yang memiliki
pemikiran yang sama. c. Sikap, sifat meliputi suka melanggar norma dan nilai-nilai
kelompok, suka menguasai anak lain, suka curiga, dan suka melaksanakan kemauan sendiri.
Teman sebaya yang positif cenderung mematuhi norma-norma yang berlaku. Oleh karena itu, teman sebaya tidak suka dengan
remaja yang suka melanggar norma, dan teman sebaya juga cenderung tidak menyukai remaja yang egois, karena apabila remaja
sudah masuk dalam sebuah kelompok teman sebaya maka perilaku dan keinginannya harus memikirkan kelompoknya juga, tidak
berbuat sesukanya sendiri. d. Ciri lain, faktor rumah yang terlalu jauh dari tempat teman
sekelompok. Suatu kelompok teman sebaya ada yang terbentuk karena
seringnya bersama, di luar rumah maupun di lingkungan rumah, sehingga ada kelompok teman sebaya yang tidak bisa apabila
21 terdapat anggota kelompok yang memiliki rumah yang jauh dari
anggota kelompok lain. Namun, faktor tersebut tidak menjadi faktor utama dalam kategori faktor yang mempengaruhi remaja di tolak
dalam sebuah kelompok teman sebaya.