Karakteristik Perilaku Agresivitas PERILAKU AGRESIVITAS

29 b. Lingkungan Rumah Orang tua yang otoriter, dukungan emosi rendah, orang tua yang bertengkar, dan orang tua yang tidak memonitor kegiatan anaknya dapat menjadi salah satu penyebab yang sangat besar munculnya perilaku agresif pada remaja. c. Hubungan dengan Teman Sebaya Remaja yang berperilaku agresif cenderung di tolak oleh kelompok sebayanya. Remaja yang ditolak kelompok sebayanya cenderung akan membangun hubungan pertemanan dengan remaja lain yang juga berperilaku sama. Pertemanan dengan kelompok sebaya yang mempunyai perilaku agresif juga, akan menimbulkan perilaku agresif yang mengarah pada tindak kekerasan yang tinggi. d. Kegagalan Sekolah Lingkungan sekolah menjadi salah satu penyebab timbulnya perilaku agresif, remaja yang memiliki masalah kegagalan dalam pembelajaran di sekolah akan cenderung melampiaskan kekesalannya pada perilaku agresif dan cenderung akan melampiaskan dengan cara sering membuat masalah di sekolah. e. Pengaruh Media kekerasan Terdapat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa media televisi dan film merupakan salah satu faktor utama penyebab perilaku agresif pada remaja. Remaja cenderung meniru tayangan televisi atau film yang ada unsur kekerasannya, baik itu secara verbal maupun fisik. 30 f. Faktor Komunitas dan Masyarakat Faktor komunitas dan lingkungan dapat meningkatkan kemungkinan remaja berperilaku agresif dan terlibat dalam masalah- masalah yang sangat berat, seperti narkoba, minuman keras, tawuran, dan sebagainya.

4. Tipe-tipe Perilaku Agresivitas

Myers 2012: 69 menuturkan bahwa agresi terbagi menjadi dua jenis yaitu: a. Instrumen Aggression Agresi yang dilakukan oleh organisme atau individu sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Agresi itu timbul ketika seorang individu mencoba untuk membalas dendam kepada orang lain yang melukainya, atau dengan sengaja bertujuan untuk melukai orang lain. b. Hostile Aggression agresi benci Agresi yang didorong oleh kemarahan dan dilakukan dengan tujuan untuk melampiaskan kemarahan itu sendiri. Agresi ini timbul hanya sebagai sebuah pelampiasan, agresi ini terjadi tanpa tujuan apapun, selain untuk menimbulkan masalah, kerusakan, kesakitan, atau bahkan kematian pada korban. Kemudian, Moyer dalam Koeswara, 1988; dalam Umi Kulsum Jauhar, 2014: 248 mengatakan bahwa tipe-tipe agresi adalah: 31 a. Agresi predator Agresi yang terjadi karena kehadiran objek alamiah mangsa. Agresi ini terjadi pada hewan yang menjadikan hewan lain sebagai mangsanya. b. Agresi antar jantan Agresi yang terjadi karena sebuah permasalahan antar sesama jantan, atau sesama laki-laki. Biasanya agresi antar jantan ini terjadi karena permasalahan percintaan, berebut jabatan, dan lainnya. c. Agresi ketakutan Agresi ketakutan ini terjadi secara tidak sengaja, agresi ini timbul dikarenakan individu yang merasa ketakutan sudah tidak bisa berlindung lagi dari ancaman yang ada. d. Agresi tersinggung Agresi yang bangkit atau timbul karena perasaan tersinggung atau marah, agresi yang seperti ini cenderung melampiaskan kepada objek-objek yang hidup maupun mati, tanpa ada sasaran yang jelas. e. Agresi pertahanan Agresi yang dilakukan oleh individu untuk mempertahankan diri dan mempertahankan kekuasaannya dari berbagai macam ancaman yang datang dari dalam maupun luar kelompok. Agresi ini juga sering disebut agresi teritorial.