Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa berupa perubahan baik pengetahuan, pemahaman, keterampilan maupun sikap setelah mengalami proses pembelajaran
yang dinyatakan dengan angkanilai dan diukur menggunakan tes hasil belajar.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yaitu yang bersumber dari
dalam diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar, yang
disebut sebagai faktor eksternal. 1 Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor psikologis, yang dapat dikategorikan sebagai faktor biologis
antara lain usia, kematangan, dan kesehatan, sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah
kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar.
2 Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua juga, yakni faktor
manusia human dan faktor non manusia seperti alam benda, hewan dan lingkungan fisik Suharsimi Arikunto, 1993: 21.
Menurut Caroll yang dikutip oleh Nana Sudjana 1987: 40 hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yakni
bakat belajar, waktu yang tersedia untuk belajar, waktu yang
diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, kualitas pengajaran dan kemampuan individu.
f. Mata Pelajaran Program Produktif
Tujuan umum mata pelajaran adalah penguasaan terhadap kemampuan umum untuk mengatasi sesuatu masalah sedangkan
tujuan khusus mata pelajaran merupakan tujuan umum yang berupa kemampuan-kemampuan
khusus yang
bersifat teknis,
yang ditargetkan untuk dapat dikuasai pada akhir penyajian mata pelajaran
Haris Mujiman, 2011: 70. Struktur kurikulum meliputi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama 3 tiga tahun. Penetapan kompetensi tamatan SMK mengacu kepada standar kompetensi yang
dituntut dunia usahaindustri sesuai dengan kompetensi keahlian. Standar kompetensi yang dibuat tersebut tidak hanya mengacu kepada
tuntutan satu industri atau perusahaan melainkan mempertimbangkan sejumlah dunia usahaindustri dengan berbagai karakteristik dan
kondisi yang sangat beragam. Soenaryo, dkk 2002: 621 dalam bukunya Sejarah Pendidikan
Teknik Kejuruan di Indonesia mengemukakan bahwa standar
kompetensi tamatan tidak semata-mata berisi kompetensi kemampuan teknik bekerja, tetapi juga berisi kemampuan non-teknis yang lebih
merupakan persyaratan kepribadian personality. Kemampuan non teknis mencakup dua hal. Pertama, kemampuan-kemampuan