44
akan tetapi karena guru mampu merencanakan kegiatan belajar yang baik, menggunakan pendekatan dan strategi pembelajaran
yang tepat, serta kondisi siswa, ternyata mampu mengubah hasil belajar siswa yang rendah menjadi baik. Karena itu dapat dipahami
bahwa hasil belajar selain ditentukan oleh faktor intern, juga dipengaruhi
faktor ekstern.
Faktor-faktor ekstern
yang mempengaruhi belajar siswa antara lain faktor guru, lingkungan
sosial, kurikulum sekolah, sarana dan prasarana.
2.3.9. Mengenal dan Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Dalam pelaksanaan tugas pembelajaran, guru tidak hanya berkewajiban menyajikan materi pelajaran dan mengevaluasi pekerjaan
siswa, akan tetapi juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan belajar. Sebagai pembimbing belajar siswa, guru harus
mengadakan pendekatan instruksional dan pendekatan pribadi
personal approach
dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Abdillah
dalam
Aunurrahman 2009:196-197, mengemukakan bahwa sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar, seorang guru diharapkan
mampu; a.
Memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar. b.
Membantu setiap siswa dalam mengatasi setiap masalah pribadi yang dihadapinya.
c. Mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah
dilakukannya.
45
d. Memberikan setiap kesempatan yang memadai agar setiap murid
dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya. e.
Mengenal dan memahami setiap murid baik secara individual maupun secara kelompok.
2.3.10. Motivasi Belajar
Motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-
potensi yang ada pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan
nampak melalui kesungguhan untuk terlibat di dalam proses belajar, antara lain nempak melalui keaktifan bertanya, mengemukakan pendapat,
menyimpulkan pelajaran, mencatat, membuat resume, mempraktekan sesuatu dan evaluasi sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Di dalam
aktivitas belajar sendiri, motivasi individu dimanifestasikan dalam bentuk ketahanan atau ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak
isi pelajaran, kesungguhan dalam mengerjakan tugas. Siswa-siswa yang tidak atau kurang memiliki motivasi, umumnya kurang mampu bertahan
untuk belajar lebih lama, kurang sungguh-sungguh di dalam belajar. Rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar, karena hal ini
memberikan dampak bagi ketercapaian hasil belajar yang diharapkan. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau
46
penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan
berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan
belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator meliputi : 1 Adanya hasrat dan
keinginan berahasil, 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4 Adanya penghargaan
dalam belajar, 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
2.3.11. Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar