37
pengalaman tertentu. Selanjutnya, belajar adalah proses seseorang memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan dan sikap.
2.3.6. Ciri-Ciri dan Tujuan Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Defini
belajar tersebut mencakup tiga unsur, yaitu; 1 belajar adalah perubahan tingkah laku, 2 perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena latihan
atau pengalaman, 3 perubahan tingkah laku tersebut relatif permanen atau tetap ada untuk waktu yang cukup lama. Belajar merupakan proses
internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dari segi guru proses belajar tersebut dapat diamati secara tidak langsung. Artinya proses belajar yang merupakan proses internal
siswa tidak dapat diamati, akan tetapi dapat dipahami oleh guru. Perilaku belajar merupakan respon siswa terhadap tindakan mengajar atau tindakan
pembelajaran dari guru. Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Penggolongan atau tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari tiga ranah atau kawasan, yaitu; 1 ranah kognitif
Bloom, dkk, yang mecakup enam jenis atau tingkatan perilaku, 2 ranah afektif Krathwohl, Bloom dkk, yang mencakup lima jenis perilaku, 3
ranah psikomotor simpson yang terdiri dari tujuh perilaku atau
38
kemampuan psikomotorik. Masing-masing ranah tersebut dijelaskan berikut ini :
1. Ranah Kognitif Bloom, dkk, terdiri dari enam jenis perilaku:
a Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan. b
Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari dan makna hal-hal yang dipelajari.
c Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. d
Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat
dipahami dengan baik. e
Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, misalnya tampak di dalam kemampuan menyusun suatu
program kerja. f
Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
Keenam jenis perilaku ini bersifat hirarkis, artinya perilaku tersebut menggambarkan tingkattan kemampuan yang dimiliki
seseorang. 2.
Ranah Afektif Krathwohl dan Bloom dkk, terdiri dari lima jenis perilaku, yaitu:
39
a Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan
kesediaan memperhatikan hal tersebut. b
Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan
terhadap suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap.
d Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu
sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup. e
Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati nilai, dan membentuknya menjadi pola nilai
kehidupan pribadi. Kelima jenis perilaku ini menunjukkan bahwa seseorang
yang belajar adalah suatu proses menuju perubahan internal berkenaan dengan aspek-aspek afektif.
3. Ranah Psikomotor Simpson, terdiri dari tujuh perilaku atau
kemampuan motorik, yaitu: a
Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan mendeskripsikan sesuatu secara khusus dan menyadari adanya
perbedaan antara sesuatu tersebut. b
Kesiapan, yang mencakup kemampuan menempatkan diri dalam suatu keadaan dimana akan terjadi suatu gerakkan atau
40
rangkaian gerakkan, kemampuan ini mencakup aktivitas jasmani dan rohani mental.
c Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan
sesuai contoh. d
Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan- gerakan tanpa contoh.
e Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan gerakan
atau ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien dan tepat.
f Penyesuaian pola gerakan, mencakup kemampuan mengadakan
perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.
g Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola-pola gerak
gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri. Proses ini merupakan suatu kegiatan yang dinamis, dimana
siswa melalui keaktifannya akan dapat secara terus menerus mengembangkan kemampuan atau ketrampilan motoriknya untuk
mencapai tingkatan-tingkatan kemampuan motorik yang lebih tinggi melalui proses belajar atau latihan yang dilakukan.
2.3.7. Prinsip-Prinsip Belajar