8
BAB II LANDASAN TEORI
Tinjauan teori ini berisikan teori-teori yang melandasi kegiatan penelitian mengenai pengaruh gaya mengajar dan kepemimpinan guru terhadap motivasi belajar
di kalangan siswa kelas XII SMK Negeri I Salatiga. Landasan teori ini memberikan penjelasan dari konsep secara jelas agar tidak terjadi penyimpangan. Teori-teori yang
dibahas adalah gaya mengajar, kepemimpinan guru, dan motivasi belajar.
2.1. Gaya Mengajar
2.1.1. Pengertian Mengajar
Mengajar secara umum dapat diartikan sebagai proses penitisan nilai dan pengetahuan, mengajar juga merupakan proses pengangkatan potensi-potensi
yang terdapat dalam diri anak didik yang tujuannya untuk menemukan dan mengarahkan anak didik menjadi dirinya sendiri. Menurut De Quelyu
mengajar adalah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman-pengalaman kecakapan kepada anak didik atau usaha mewariskan nilai-nilai kebudayaan
kepada generasi muda atau penerus. Banyak definisi tentang mengajar berikut ini definisi mengajar menurut para ahli, yaitu mengajar adalah menanamkan
pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat Gasali. Mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam
hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar Usman. Mengajar adalah usaha guru untuk mengorganisasi
lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi anak didik Hamalik. Tugas guru yaitu bagaimana membangkitkan potensi anak didik melalui
9
transfer pengetahuan yang tidak bersifat indoktriner ataupun pendiktean dengan guru sebagai instrumen dan fasilitatornya. Pada dasarnya mengajar
merupakan media aktualisasi dari tindakan dan pengetahuan guru. Guru mengaktualisasikan pengetahuan guru dengan mengajarkannya pada orang
lain. Guru mengajar berdasarkan apa yang guru tahu. Guru mengajar adalah sesuatu yang benar-benar guru tahu.
2.1.2. Pengertian Gaya Mengajar
Gaya mengajar adalah bentuk penampilan guru saat proses belajar mengajar baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis. Bersifat kurikuler
adalah guru mengajar yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata pelajaran tertentu. Bersifat psikologis adalah guru mengajar yang disesuaikan
dengan motivasi siswa, pengelolaan kelas, dan evaluasi hasil belajar mengajar. Mengajar pada hakikatnya bermaksud mengantarkan siswa
mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam praktek, perilaku mengajar yang dipertunjukkan guru sangat beraneka ragam,
meskipun maksudnya sama. Aneka ragam perilaku guru mengajar ini biladi telusuri akan diperoleh gambaran tentang pola umum interaksi antara guru, isi
atau bahan pelajaran dan siswa. Pola umum ini oleh Lapp
et al.
1975:1 diistilahkan “Gaya Mengajar” atau teaching style. Gaya mengajar adalah cara
atau metode yang dipakai leh guru ketika sedang melakukan pengajaran. gaya mengajar guru biasanya sangat erat kaitannya dengan gaya belajar anak didik.
Chatib mengatakan bahwa hakikatnya gaya mengajar yang dimiliki guru adalah strategi transfer informasi yang diberikan kepada anak didiknya. Gaya
10
mengajar dan gaya belajar anak didik adalah dua hal yang sangat berkaitan, saling mendukung satu sama lain, dan sangat menentukan keberhasilan suatu
proses mengajar belajar.
2.1.3. Variasi Gaya Mengajar