Deskripsi Kemampuan Awal tentang Kemampuan Bina Diri Mandi

51 inisiatif memulai percakapan. Inisiatif percakapan hanya muncul saat subjek meminta untuk dipenuhi kebutuhan pokoknya misal mandi, makan,minum, dan buang air kecilbesar. d Karakteristik kemampuan motorik: Subjek memiliki kemampuan motorik yang baik. Mampu melakukan aktifitas sehari-hari yang berhubungan dengan motorik tanpa bantuan orang lain.Kemampuan berjalan, berlari, melompat, dan berenang dikuasai dengan baik.

3. Deskripsi Kemampuan Awal tentang Kemampuan Bina Diri Mandi

Kemampuan awal yang dimiliki oleh subjek tentang berbagai kemampuan diungkap melalui tes kemampuan awal. Tes kemampuan awal adalah tes yang berisikan tentang instrumen yang digunakan untuk mengungkap berbagai macam kemampuan subjek sebelum diberikan tindakan dan diberikan dengan menyajikan tes unjuk kerja atau tes performance. Subjek dibimbing atau diberi instruksi untuk melakukan kegiatan bina diri mandi. Tabel tes kemampuan awal sebagai berikut: Tabel 4. Kemampuan Awal tentang Kemampuan Bina diri Mandi Anak Autistik No. Subyek Status Skor dan Prosentase 1. JF Dengan bantuan Mandiri 8 item 50 8 item 50 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada saat tes performance kemampuan awal dengan 16 gerakan sesuai aspek yang dinilai meliputi pengambilan alat dan gerakan membersihkan badan. Subjek mempraktikkan 8 gerakan dengan bantuan atau belum mampu dan mempraktikkan 8 gerakan dengan mandiri atau mampu. Persentase nilai gerakan dengan bantuan adalah 50 dan 50 mandiri. Kriteria 52 Ketuntasan Minimal yang ditentukan sebesar 80. Berikut adalah gambaran kemampuan bina diri mandi subjek: a. Subjek JF Kemampuan awal bina dirimandi subjek JF dijelaskan pada tiap aspek dijabarkan sebagai berikut: 1 Peralatan Gerakan dasar pada saat kemampuan awal atau pre-test, subjek JF sudah mampu mempraktekkan gerakan-gerakan dasar kegiatan bina diri mandi dengan gerakan yang masih kaku, mampu mengambil peralatan mandi seperti sabun dan sampo di rak kamar mandi dengan baik. Subjek sudah mampu melabel nama peralatan mandi yaitu sabun dan sampo. Selain mengambil peralatan, Subjek telah mampu membuka pakaian secara mandiri, mampu mengambil baju yang diinginkan yang akan dipakai setelah mandi, mampu mengambil handuk, dan dapat memposisikan dirinya saat di kamar mandi. 2 Gerak dasar Pada tes kemampuan awal tentang gerak dasar kegiatan bina diri mandi, subjek mampu menarik tuas kran air menghidupkan, belum mampu menggunakan Shower terlihat dari cara memegang dan cara menggunakannya masih kaku dan kurang memahami fungsi dari shower, mampu menekan tuas kran air mematikan, mampu menuangkan sabun di tangan bukan langsung ke tubuh. Gerakan yang belum dikuasai seluruhnya adalah subyek belum mampu menggosok sabun ke leher, tangan, dada, kaki, pantat, dan punggung. Subjek telah mampu menuangkan sampo ke tangan lalu menggosokkan sampo ke rambut. 53 Gerakan selanjutnya adalah menarik tuas kran air menghidupkan, di dalam gerakan tersebut, subjek telah mampu melakukannya namun belum mampu menggunakan shower untuk membersihkan busa yang masih menempel di badan dan rambut, untuk melakukan gerakan menekan tuas kran air mematikan, subjek sudah mampu melakukannya secara mandiri. Untuk memperjelas penjabaran tentang hasil tes kemampuan awal subjek JF tentang kemampuan bina diri mandi peneliti menyajikan diagram sebagai berikut : Gambar 3. Histogram Kemampuan Awal tentang Kemampuan Bina Diri Mandi Gambar 3 menunjukkan bahwa persentase skor item dengan bantuan yang diperoleh subjek JF yaitu 50,00 dan persentase skor item mandiri subjek JF adalah 50,00. Sesuai dengan hasil pengamatan peneliti, dapat diketahui bahwa kemampuan bina diri mandi pada subjek JF belum memenuhi skor atau nilai kriteria ketuntasan minimal 80 yang telah ditetapkan sebelumnya menurut 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 Dengan bantuan Mandiri Kemampuan Awal 54 Autism Society of America dalam Rudi Sutady 2000: 120 Skills that have been mastered succesfully performed with some stated frequency, 80 or better across two or more therapists. Hasil tes terlampir

4. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS TERAPI PERILAKU DENGAN METODE LOVAAS APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA) TERHADAP PENGENDALIAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK AUTIS DI ASA CENTER SURAKARTA TAHUN 2010

0 2 18

Pelatihan Responding Joint Attention pada Anak Severe Autism dengan menggunakan Discrete Trial Training dan Pivotal Response Training.

0 1 2

EFEK TERAPI PERILAKU DENGAN METODE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK AUTIS.

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN BINA DIRI TOILET TRAINING ANAK AUTIS METODE LATIHAN (DRILL) DI PUSAT LAYANAN AUTIS YOGYAKARTA.

0 6 145

UPAYA MEMBENTUK SIKAP PATUH PADA ANAK AUTIS MELALUI TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS)DI SDI AL-AZHAAR TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

UPAYA MEMBENTUK SIKAP PATUH PADA ANAK AUTIS MELALUI TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS)DI SDI AL-AZHAAR TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 8

UPAYA MEMBENTUK SIKAP PATUH PADA ANAK AUTIS MELALUI TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS)DI SDI AL-AZHAAR TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

2 11 30

PENINGKATAN KEMAMPUAN BINA DIRI ANAK AUTIS DALAM BERPAKAIAN MELALUI METODE LATIHAN (DRILL) DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

0 0 152

PENGARUH METODE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK AUTIS.

1 10 98

PENGGUNAAN METODE LOVAAS / APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA) DALAM PENATALAKSANAAN PERILAKU ANAK AUTIS KELAS DASAR DI SLB PENYELENGGARA PENDIDIKAN AUTIS DI YOGYAKARTA.

0 1 289