Hasil Tindakan Siklus II

107 bantuan yang bersifat nonverbal atau memegang tangan subjek kemudian mengarahkannya ke punggung. Peneliti tetap harus berhati-hati karena punggung adalah bagian tersulit dan jika tidak hati-hati dapat menyebabkan keseleo pada tangan karena terlalu memaksa menjangkau bagian punggung yang sulit. Skor total kemampuan subjek JF dalam latihan kemampuan bina diri mandi melalui metode ABA teknik DTT adalah 156 , dengan persentase 97,5.

10. Hasil Tindakan Siklus II

Sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakukan pada tindakan siklus II, dapat diketahui bahwa kemampuan bina diri mandi pada subjek mengalami peningkatan dibandingakan kemampuan awal dan setelah diberikan tindakan pada siklus I. Peningkatan yang terjadi telah mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 80. Tabel berikut akan menampilkan data-data yang telah dicapai pada siklus II, yaitu: Tabel 6. Kemampuan Bina Diri Mandi pada Anak Dengan Autistik Siklus II No. Subjek Kemampuan Awal Setelah Tindakan Siklus II Peningkatan Skor Penca paian Skor Pencapa ian Skor Pencapai an 1. JF 80 50,00 156 97,50 76 47,50 Tabel 7. menunjukkan bahwa skor yang diperoleh JF mengalami peningkatan dari 80 pada tes kemampuan awal menjadi 156 pada tes setelah tindakan siklus II dengan peningkatan sebesar 47,50. Skor yang diperoleh subjek telah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan sebesar 80. Berikut adalah deskripsi tentang kemampuan bina diri mandi pada subyek pada siklus II: 108 a. Subjek JF Kemampuan bina diri mandi subjek JF setelah diberikan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan kemampuan dibandingkan dengan kemampuan awal dan pada kemampuan setelah diberikan tindakan pada siklus II. Skor yang diperoleh subjek pada tes setelah diberikan tindakan pada siklus II yaitu 156 dengan persentase 97,5. Adapun kemampuan pada setiap gerakan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Menggunakan Shower Subjek JF mampu menirukan dan mampu melaksanakan instruksi tanpa diberikan imitasi yang diberikan oleh peneliti tentang gerakan menggunakan Shower, berbeda dengan saat belum dikenai tindakan pada siklus I serta adanya peningkatan dari hanya mampu menirukan menjadi mampu melakukan gerakan hanya dengan diberikan instruksi tanpa diberikan gerakan imitasi. 2 Menggosok sabun ke leher Subjek JF mampu menirukan gerakan menggosok sabun ke leher dengan baik, tanpa bantuan dan pencapaian nilai yang diperoleh sudah memenuhi kriteria keberhasilan. 3 Menggosok sabun ke tangan Gerakan menggosok sabun ke tangan telah mampu dikuasai dengan baik, jika diacak dengan gerakan yang lain, subjek tidak terkecoh dan tetap mampu melakukan gerakan yang sesuai instruksi dengan benar. Gerakan menggosok sabun ke tangan juga cukup baik, terlihat dari cara menggosok yang semakin baik dan menyeluruh ke bagian tangan. 109 4 Menggosok sabun ke dada Gerakan menggosok sabun ke dada yang dilakukan oleh subjek cukup baik, nilai yang diperoleh sudah di atas kriteria keberhasilan. Gerakan juga secara menyeluruh, dari dada atas hingga ke bawah mencapai perut. 5 Menggosok sabun ke kaki Kemampuan subjek JF dalam menirukan gerakan menggosok sabun ke kaki dapat dikategorikan tuntas dengan ditunjukkan perolehan nilai respon mandiri sebanyak 9. Gerakan juga terlihat baik, kedua kaki telah mampu digosok dengan kedua tangan. 6 Menggosok sabun ke pantat Kemampuan subjek JF dalam menirukan dan melakukan gerakan menggosok sabun ke pantat dapat dikategorikan tuntas dengan ditunjukkan perolehan nilai respon mandiri pada subyek sebanyak 10. 7 Menggosok sabun ke punggung Gerakan menggosok sabun ke punggung sudah dilakukan dengan baik walaupun subjek sering kesulitan jika menjangkau punggung dengan tangannya pada bagian yang terlalu sulit. 8 Menggunakan Shower Kemampuan subjek JF dalam menirukan gerakan menggunakan Shower dapat dikategorikan tuntas dengan ditunjukkan perolehan nilai respon mandiri pada subyek sebanyak 9. Untuk lebih jelasnya, kemampuan bina diri mandi subjek pada siklus II sebagai berikut: 110 Gambar 5. Histogram Kemampuan Bina Diri Mandi Anak dengan Autistik siklus II.

11. Analisis Data

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS TERAPI PERILAKU DENGAN METODE LOVAAS APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA) TERHADAP PENGENDALIAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK AUTIS DI ASA CENTER SURAKARTA TAHUN 2010

0 2 18

Pelatihan Responding Joint Attention pada Anak Severe Autism dengan menggunakan Discrete Trial Training dan Pivotal Response Training.

0 1 2

EFEK TERAPI PERILAKU DENGAN METODE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK AUTIS.

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN BINA DIRI TOILET TRAINING ANAK AUTIS METODE LATIHAN (DRILL) DI PUSAT LAYANAN AUTIS YOGYAKARTA.

0 6 145

UPAYA MEMBENTUK SIKAP PATUH PADA ANAK AUTIS MELALUI TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS)DI SDI AL-AZHAAR TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

UPAYA MEMBENTUK SIKAP PATUH PADA ANAK AUTIS MELALUI TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS)DI SDI AL-AZHAAR TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 8

UPAYA MEMBENTUK SIKAP PATUH PADA ANAK AUTIS MELALUI TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS)DI SDI AL-AZHAAR TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

2 11 30

PENINGKATAN KEMAMPUAN BINA DIRI ANAK AUTIS DALAM BERPAKAIAN MELALUI METODE LATIHAN (DRILL) DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA.

0 0 152

PENGARUH METODE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK AUTIS.

1 10 98

PENGGUNAAN METODE LOVAAS / APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA) DALAM PENATALAKSANAAN PERILAKU ANAK AUTIS KELAS DASAR DI SLB PENYELENGGARA PENDIDIKAN AUTIS DI YOGYAKARTA.

0 1 289