7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Anak Autistik
1. Pengertian Anak Autistik
Anak Autistik merupakan anak yang mengalami gangguan perkembangan pervasive dengan ditandai gangguan pada aspek komunikasi, perilaku, bahasa,
emosi, sosial, dan intelegensi. Gangguan pada enam aspek tersebut merupakan ciri khas yang terdapat pada anak autistik, karena pada jenis gangguan pervasive
lainnya contohnya adalah asperger syndrome, Rett syndrome, Childhood disintegration disorder, dan PDD-NOS hanya terdapat beberapa aspek yang
mengalami gangguan. Hal ini menunjukkan bahwa anak autistik merupakan anak yang mengalami gangguan paling kompleks dibandingkan dengan jenis gangguan
pervasive lainnya. Hal ini didukung oleh pernyataan Susan E Levy, David S Mandell,
Robert T
Schultz 2009:
1, bahwa
autistik adalah
gangguanperkembangan saraf dalam kategori gangguan perkembangan pervasif, yang ditandai oleh kerusakan parah dan meresap dalam sosialisasi timbal balik,
gangguan kualitatif dalam komunikasi, dan perilaku repetitif. Sejalan dengan pernyataan tersebut Theo Peeters 2004: 15, mengemukakan bahwa autistik
merupakan suatu gangguan perkembangan, gangguan pemahaman atau gangguan pervasif, dan bukan suatu bentuk penyakit mental. Anak-anak dengan autistik
sangatlah berbeda dengan anak berkebutuhan khusus lainnya, mereka mempunyai panca indera yang lengkap, mampu mendengar, melihat, dan merasakan tetapi
dengan cara yang mereka temukan sendiri, hal ini dipengaruhi oleh otak yang
8
memproses setiap informasi dengan cara yang berbeda. Sejalan dengan itu, dalam DSM IV dijelaskan bahwa autistik mengacu pada gangguan kualitatif dalam
komunikasi dan interaksi sosial. Hallahan 2009: 425, autistic a developmental disability affecting verbal
and nonverbal communication and social interaction, generally evident before age 3, that affects a child’s performance. Other characteristics
often associated with autism are engagement in repetitive actyivities and stereotype movements, resistance to environmental change or change in
daily routines, and unusual response to sensory experiences. The term
does not apply if a child’s educational performance is adversely affected primarily because the child has serious emotional disturbance, individuals
with disabilities educational improvement.
Arti dari pernyataan di atas adalah autistik merupakan gangguan perkembangan yang mempengaruhi komunikasi verbal, nonverbal, dan interaksi
sosial, umumnya terlihat sebelum usia 3 tahun dan mempengaruhi kinerja anak. Karakteristik lain yang sering dikaitkan dengan autistik adalah keterlibatan dalam
aktifitas yang berulang dan stereotip, resistensi terhadap perubahan lingkungan atau perubahan rutinitas sehari-hari, dan respon biasa untuk pengalaman sensorik.
Istilah ini tidak berlaku pada kinerja pendidikan karena anak mengalami gangguan emosional yang serius.
Dari berbagai definisi yang telah diungkapkan diatas, anak autistik dapat disimpulkan sebagai individu yang mengalami gangguan perkembangan yang
kompleks meliputi aspek komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku sehingga di dalam kehidupannya akan tumbuh menjadi individu yang berbeda dari anak-anak
lainnya baik yang normal atau yang berkebutuhan khusus. Karakteristik yang muncul akan menyebabkan berbagai hambatan di dalam melakukan kegiatan yang
umum dilakukan oleh orang lain.
9
2. Karakteristik Anak Autistik