9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Persepsi
Menurut Jalaluddin Rakhmat 2005: 51 persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi sensory stimuli. Sedangkan menurut Sugihartono, dkk 2007: 8
persepsi adalah suatu proses untuk menerjemahkan atau mengintepretasikan stimulus yang masuk dalam indra. Proses ini yang memungkinkan suatu
organisasi menerima dan menganalisis informasi. Persepsi berkaitan erat dengan stimulus atau rangsangan awal. Persepsi bermula dengan adanya suatu stimulus
yang diterima oleh seseorang, stimulus tersebut dapat berupa keadaan atau situasi maupun berupa informasi. Selanjutnya stimulus tersebut merangsang seorang
individu untuk melakukan intepretasi, proses intepretasi dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kecerdasan serta
kepribadian seseorang. Persepsi adalah suatu proses yang didahului dengan penginderaan yaitu
proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya dan diteruskan kepusat susunan saraf otak. Stimulus yang diindera oleh individu kemudian
diintepretasikan sebagai individu menyadari, mengerti apa yang diindera hal ini diungkapkan oleh Bimo Walgito 1997: 53.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pengamatan seseorang yang diperoleh dari faktor pengalaman, proses
10
belajar dan pengetahuan yang dimiliki. Setiap orang akan mengintepretasikan stimulus yang diterima secara berbeda-beda. Artinya persepsi seseorang bersifat
subjektif, karena seseorang dalam mengintepretasikan sesuatu berdasarkan kemampuan masing-masing.
B. Proses Terjadinya Persepsi
Menurut Bimo Walgito 2007: 53 persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah suatu proses diterimanya
stimulus oleh individu melalui alat penerimaan yaitu alat indera. Oleh karena itu, di dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam
persepsi orang akan mengaitkan dengan objek. Dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan di sekitarnya juga diri sendiri.
Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Dapat
dikatakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal tekanan. Proses stimulus
mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Proses ini yang
disebut dengan proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang di dengar,
atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa taraf terakhir dari persepsi ialah individu yang menyadari tentang apa yang
11
dilihat, atau apa yang di dengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera hal tersebut dikemukakan oleh Bimo Walgito 2010:
102.
C. Pengertian Guru