Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran
lambang auditif, baik verbal kata-kata atau bahasa lisan maupun non-verbal. Sanaky kemudian mengidentifikasi perangkat media audio menjadi dua bagian,
yaitu perangkat keras hardware dan perangkat lunak software. Hardware merupakan alat-alat yang digunakan untuk menghasilkan suara, sebagai contoh
adalah radio, compact disc, dan laboraturium bahasa. Software adalah suara yang dihasilkan oleh hardware, sebagai contoh adalah rekaman pita suara, dan rekaman
piringan hitam. 2
Media visual Munadi 2013:81 menyatakan bahwa media visual media yang
berdasarkan pada pengelihatan. Media visual ini mengandung pesan tertulis verbal dan tidak tertulis non-verbal. Munadi kemudian menambahkan contoh
dari media visual ini yaitu: gambar, grafik, bagan, peta, buku dan modul, komik, majalah dan jurnal, poster, papan visual, dan benda asli atau model.
3 Media audio-visual
“Media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan suara. Paduan antara gambar dan suara membentuk
karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual, adalah: televisi, video-VCD, sound slide, dan
film”, Sanaky, 2013:119
Sedikit berbeda dengan Sanaky, Munadi 2013:113 membagi media audio-visual kedalam dua jenis, pertama adalah media audio-visual murni yaitu
alat yang dapat menghadirkan suara dan gambar secara bersamaan dalam satu perangkat sebagai contoh film, televisi, dan video. Kedua yaitu media visual tidak
murni, yaitu alat yang hanya menghadirkan visual saja yang kemudian diberikan unsur suara, sebagai contoh adalah slide powerpoint, OHP dan peralatan visual
lainnya yang kemudian diputarkan rekaman suara dan dimainkan secara bersamaan. Hal ini tidak mengubah hakikatnya sebagai media audio-visual.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media audio adalah media yang disampaikan melalui pendengaran, media visual adalah media
yang disampaikan melalui pengelihatan, dan media audio-visual adalah media yang disampaikan melalui pendengaran dan pengelihatan.
Untuk memilih sebuah media pembelajaran, maka dibutuhkan criteria untuk menggolongkan media pembelajaran tersebut dapat dikatakan baik maupun
buruk. Menurut Sudjana dan Rivai 2002:4 criteria dalam memilih media adalah sebagai berikut: 1 ketepatan dengan tujuan pengajaran, 2 dukungan terhadap isi
bahan pengajaran, 3 kemudahan dalam memperoleh media, 4 keterampilan guru dalam menggunakannya, 5 tersedia waktu untuk menggunakannya, dan 6 sesuai
dengan taraf berfikir peserta didik. Wina Sanjaya 2006:173 menambahkan , agar media pembelajaran benar-
benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya: 1 media yang akan digunakan oleh guru harus
sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran; 2 media yang akan digunakan harus sesuai denga materi pembelajaran; 3 media pembelajaran harus
sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa; 4 memperhatikan media yang digunakan apakah efektif dan efisien, 5 media yang digunakan harus sesuai
dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam
memilih sebuah media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan dan materi
sebuah pembelajaran. Media pembelajaran tersebut juga harus dapat dioperasikan oleh guru dan sesuai dengan taraf berfikir peserta didik.