Proses Menyimak Hakikat Menyimak

Unsur-unsur berlebihan ini adalah unsur-unsur yang apabila tidak disimak tidak mengurangi atau menambah informasi penyimaknya. 2 Gangguan jalur noise Gangguan yang perlu diantisipasi adalah gangguan yang terjadi di sekitar tempat sehingga informasi menjadi sulit untuk disimak. Namun semakin tinggi tingkat kemampuan berbahasa penyimak maka gangguan tersebut semakin tidak berpengaruh terhadapnya. 3 Pengharapan tentang apa yang akan didengar sebelum didengarnya anticipation Sesuatu yang belum diucapkan terkadang sudah dapat diterka sebelumnya, hal ini dapat terjadi pada seseorang yang tingkat kebahasaannya tinggi. Semakin tinggi tingkat kebahasaannya maka akan semakin akurat terkaannya. 4 Unsur-unsur yang tidak dapat didengar blind spot. Unsur ini adalah kata atau bunyi yang sudah diucapkan dengan jelas dan berulang namun tetap tidak dapat dimengerti oleh penyimak. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam keterampilan menyimak terjadi tahap pemahaman, mengingat isi informasi, pengkaitan informasi dari pengetahuan masing-masing individu, pengevaluasian isi informasi, dan akhirnya diinterpretasikan dalam sebuah pesan. Namun pada saat menyimak dapat terjadi gangguan-gangguan yang dapat mengurangi kemampuan menyimak dan mempengaruhi pesan yang didapatkan.

c. Ragam Menyimak

Menurut Tarigan 2008:37, terdapat tujuan khusus dari menyimak yang menyebabkan adanya aneka ragam menyimak. 1 Menyimak ekstensif Menyimak ekstensif adalah menyimak hal-hal yang sifatnya umum sehingga tidak diperlukan bimbingan khusus dalam ragam menyimak ini. 2 Menyimak intensif Berbeda dengan menyimak ekstensif, menyimak intensif lebih terkontrol dan membutuhkan pengawasan. Menyimak intensif inilah yang terjadi dalam proses pembelajaran dalam kelas dan digunakan dalam penelitian ini. Terdapat beberapa jenis menyimak yang termasuk dalam menyimak intensif. a Menyimak kritis Dalam menyimak kritis, penyimak mencari kesalahan ataupun kebenaran dari sebuah ujaran dari seorang pembicara. Kesalahan maupun kebenaran digunakan untuk menarik kesimpulan; membuat keputusan; menginterpretasi ungkapan, idiom, maupun istilah baru; hingga menemukan pemecahan dari sebuah permasalahan. b Menyimak konsentratif Menyimak konsentratif adalah jenis menyimak yang dilakukan untuk meneliti dari suatu pernyataan lisan. Menyimak konsentratif ini termasuk juga mencari hubungan, mencari informasi, memperoleh pemahaman, menghayati ide, memahami urutan ide-ide, mencatat fakta-fakta, dan mengikuti petunjuk. c Menyimak kreatif Menyimak kreatif adalah jenis menyimak yang melibatkan kesenangan; imajinasi atas bunyi-bunyian, visual, maupun gerakan; serta melibatkan emosi dari para penyimaknya. Yang termasuk dalam menyimak kreatif adalah mengasosiasikan makna-makna dengan pengalaman menyimak; merekonstruksi gambaran visual sementara menyimak; mengadaptasikan gambaran dengan pikiran imajinatif dalam karya; memecahkan masalah, memeriksa dan mengujinya. d Menyimak eksplorasif Menyimak eksploratif adalah menyimak yang digunakan untuk menyelidik. Penyimak dalam jenis menyimak ini lebih menyiagakan perhatiannya untuk mendapatkan informasi baru maupun tambahan yang menarik perhatian dan isu atau pergunjingan yang menarik. e Menyimak interogatif Menyimak interogatif adalah jenis menyimak yang membutuhkan pemusatan perhatian, dan membutuhkan banyak konsentrasi. Setiap butir-butir dari yang dikatakan oleh pembicara dapat menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru bagi penyimak. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan penyimak dapat memperoleh informasi atau pengetahuan sebanyak mungkin terhadap pembicaraan tersebut. f Menyimak selektif Menyimak selektif adalah menyimak dengan cara memilah-milah bahan simakan, sebagai contoh nada suara, bunyi-bunyi asing, bunyi-bunyi yang bersamaan, kata-kata dan frasa-frasa, dan bentuk-bentuk ketatabahasaan. Menyimak selektif akan menolong pembelajar untuk dapat membedakan bahasa asing dengan bahasa yang ia kuasai. Berbeda dengan Tarigan, Hermawan 2012: 42 mengklasifikasikan keterampilan menyimak ke dalam tiga kelompok besar yaitu menyimak secara pasif, kritis, dan aktif. Menyimak pasif adalah menyimak yang terjadi pada sebuah lingkungan untuk menjalin komunikasi antar sesama. Menyimak pasif hanya mengikuti alur pembicaraan tanpa ada evaluasi-evaluasi tertentu. Berbeda dengan menyimak pasif, menyimak kritis bertujuan untuk mengevaluasi setiap perkataan yang didengar dengan tujuan untuk menggali suatu informasi secara lebih dalam. Menyimak aktif adalah menyimak untuk dapat memberikan feedback terhadap pembicara dengan melibatkan perasaan, intuisi, pengideraan, sikap, dan kepercayaan. Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa menyimak dapat digolongkan kedalam berbagai jenis tergantung pada tujuan menyimak. Menyimak dapat digunakan untuk mendapatkan sebuah informasi lebih dalam melalui sebuah proses penyaringan informasi yang diterima.

d. Tujuan Menyimak

Abidin 2012:95 menyatakan bahwa secara esensial minimalnya ada tiga tujuan penting pembelajaran keterampilan menyimak disekolah, yaitu: 1 melatih daya konsentrasi siswa, 2 melatih daya paham siswa, dan 3 melatih daya kreatif siswa.Sementara itu Iskandarwassid dan Sunendar 2008:230 menyatakan, tujuan menyimak dibedakan menjadi dua, yaitu persepsi dan resepsi. Persepsi adalah menyimak yang bertujuan untuk mendengarkan kaidah-kaidah kebahasaan. Resepsi adalah tujuan menyimak untuk mendengarkan isi pesan yang disampaikan oleh pembicara. Vandergrift dan Christine 2012:169 menyatakan bahwa “Listening task should also offer opportunities to develop core skill such as listen for details, listen for global understanding, listen for main ideas, listen and draw inferences, listen and make predictions, and listen selectively ”, tugas menyimak juga harus