Manfaat Teoretis Manfaat Penelitian

8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoretik

1. Hakikat Pembelajaran Bahasa

Menurut Abidin 2012:3, “Pembelajaran adalah proses yang secara kreatif menuntut siswa melakukan sebuah kegiatan sehingga siswa benar-benar membangun pengetahuannya secara mandiri dan berkembang pula kreativitasnya”. Sementara itu Tagliante 1994: 35 menyatakan, “L’apprentissage est un processus actif, dont on ne connaît pas encore parfaitement le mécanisme, qui se déroule à l’intérieur de l’individu et qui est susceptible d’être avant tout influencé par cet individu”, pembelajaran adalah suatu proses aktif, yang pada kenyataannya kita tidak dapat mengetahui mekanisme yang terjadi pada seorang individu dan hal-hal yang mempengaruhi dirinya secara sempurna. Berdasarkan Abidin dan Tagliante di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu pengaruh yang dialami oleh seorang individu yang perkembangannya ditentukan oleh individu itu sendiri. Salah satu pembelajaran yang diberikan di sekolah adalah pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan berbahasa tertentu Abidin, 2012:5. Di sekolah, siswa mempelajari beberapa macam bahasa. Salah satu yang diperoleh oleh siswa adalah pembelajaran bahasa asing. Dalam pembelajaran bahasa asingcdiperlukan tiga buah pengetahuan, yaitu pengalaman input, pengetahuan knowledge, dan keluaran output. Sebagai seseorang yang ingin menguasai bahasa, maka pembelajar harus memiliki pengalaman. Dari pengalaman tersebut akan terbentuk pengetahuan yang kemudian diolah lagi untuk dipahami dan diutarakan dalam sebuah keluaran Iskandarwassid dan Sunendar, 2008: 99. Sardiman 2011:75 menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi menjadi motor penggerak kegiatan belajar mengajar dan memberikan arah pada kegiatan pembelajaran, sehingga dapat tercapai tujuan yang diinginkan. Tanpa motivasi, kegiatan belajar mengajar tidak terjamin kelangsungannya. Salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia adalah bahasa Prancis. Pembelajaran bahasa Prancis sebagai bahasa asing disebut dengan FLE Le Français Langue Étrangère . Tagliante 1994:6 menyatakan bahwa “Le FLE peut être aussi la langue dans laquelle un étudiant non francophone suivra ses études ”, FLE merupakan bahasa yang dipelajari oleh pembelajar non- francophone. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa adalah proses yang dialami oleh seorang individu yang memiliki motivasi untuk menguasai bahasa tujuan dan menggunakan pengalaman serta pengetahuan. Salah satu pembelajaran bahasa, yaitu bahasa Prancis, sebagai bentuk pembelajaran bahasa asing disebut dengan FLE.