2.2. Teori Tentang Budaya Organisasi
2.2.1. Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Peter dalam Tika 2008:4 budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya
dilaksanakan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan
dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait dalam organisasi. Kreitner Moeljono, 2005: 12 mendefinisikan bahwa : “Budaya organisasi
adalah perekat organisasi yang mengikat anggota organisasi melalui nilai-nilai yang ditaati, peralatan simbolik, dan cita-
cita sosial yang ingin dicapai”. Dwiyanto dalam Kurniawan 2005 : 115 mendefinisikan budaya organisasi
adalah suatu sistem atau perangkat nilai yang memiliki simbol, orientasi nilai, keyakinan, pengetahuan dan pengalaman kehidupan yang terinternalisasi ke dalam
pikiran, seperangkat nilai yang diaktualisasikan ke dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan oleh setiap anggota oleh sebuah organisasi.
Sedangkan menurut Edward dalam Muchlas 2005:531 budaya organisasi adalah sebuah corak dari asumsi-asumsi dasar, yang ditemukan atau dikembangkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
oleh kelompok tertentu untuk belajar mengatasi problem-problem kelompok dari adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah bekerja dengan baik. Hal itu cukup
relevan untuk dipertimbangkan sebagai suatu yang bernilai, dan oleh karenanya pantas diajarkan oleh para anggota baru sebagai cara yang benar untuk berfikir, dan
berperasaan dalam hubungannya dengan problem-problem tersebut. Menurut Robbins dalam Riani 2011: 7 budaya organisasi adalah nilai-nilai
dominan yang disebarluaskan dalam organisasi yang dijadikan filosofi kerja karyawan yang menjadi panduan bagi kebijakan organisasi dalam mengelola
karyawan dan konsumen. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengetian budaya
organisasi adalah perekat organisasi dimana para anggotanya memiliki kesamaan visi, misi, tujuan, dan cara berfikir yang diaktualisasikan dalam perilaku oleh setiap
anggota oleh sebuah organisasi. Budaya organisasi inilah yang harus dikendalikan pemimpin untuk menjadikan karyawannya berprilaku seperti kehendaknya, dan
tujuan organisasipun dapat tercapai.
2.2.2. Sumber-sumber Budaya Organisasi