Pertumbuhan Ekonomi Kondisi Perekonomian Kabupaten Asahan 1. Penduduk dan Lapangan Usaha

Sesuai dengan kondisi alam Kabupaten Asahan yang agraris, maka sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik petani mandiri maupun menjadi petani penggarap. Persentase penduduk umur 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian sebesar 48,15. Table.4.4. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2009 No Lapangan Usaha Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Pertanian, Kehutanan, Perkebu nan, Perikanan dan Peternakan 55,83 31,17 48,15 2 Pertambangan dan Penggalian 1,56 - 1,07 3 Industri Pengolahan 7,83 13,02 9,45 4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,87 0,38 0,72 5 Bangunan 8,54 0,38 6,00 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,76 32,39 16,81 7 Pengangkutan dan Komunikasi 7,02 0,55 5,01 8 Bank dan Lembaga Keuangan 0,86 0,26 0,67 9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 7,73 21,85 12,13 JumlahTotal 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS, Asahan Dalam Angka 2010.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi kabupaten Asahan tahun 2009 yang ditunjukkan oleh PDRB atas dasar harga konstan 2009 sebesar 4,67 persen, menunjukkan adanya perlambatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,02 persen. Dan dari data sementara BPS Kabupaten Asahan pertumbuhan ekonomi kembali meningkat pada tahun 2010 menjadi 4,90. Pertumbuhan tersebut didukung oleh semua sektor perekonomian di Asahan. Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restaurant yang tumbuh sebesar 6,89 persen diikuti oleh sektor industry pengolahan yang tumbuh sebesar 6,75 persen, sektor konstruksi 6,28 persen, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 6,06 persen. Selanjutnya diikuti oleh sektor listrik, gas dan air yang tumbuh sebesar 5,99 persen, sektor jasa sebesar 5,32 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,53 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 4,44 persen, dan sektor pertanian sebesar 1,75 persen. dapat dilihat pada table 4.5 Table.4.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Asahan ADHK 2000 Menurut SektorTahun 2007 sd 2009 No Sektor 2007 2008 2009 1 Pertanian 1,59 1,86 1,75 2 Pertambangan dan Penggalian 2,96 3,82 4,53 3 Industri 8,74 8,56 6,75 4 Listrik, Gas dan Air Minum 4,68 4,50 5,99 5 Bangunan 5,12 5,87 6,28 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,48 7,19 6,89 7 Pengangkutan dan Komunikasi 3,87 4,23 4,44 8 Keuangan, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,39 5,42 6,06 9 Jasa-jasa 4,99 4,91 5,32 Pertumbuhan PDRB 4,89 5,02 4,67 Sumber : BPS, PDRB Kabupaten Asahan Tahun 2005-2009 Apabila dilihat dari struktur perekonomian Kabupaten Asahan pada tahun 2009, sektor pertanian, industri, perdagangan, hotel dan restaurant memberikan peranan sebesar 83 persen dalam pembentukan nilai total PDRB atas dasar harga berlaku. Sumbangan ketiga sektor tersebut masing-masing Universitas Sumatera Utara sebesar 37 persen, 30 persen, dan 16 persen. Sedangkan untuk sektor lain memberikan sumbangan sebesar 17 persen. Data pada table 4.6 menunjukkan bahwa meskipun sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi PDRB Kabupaten Asahan, tapi pada kenyataannya sektor pertanianlah yang memiliki angka pertumbuhan paling kecil diantara semua sektor yang memberi kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Asahan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah harus lebih memperhatikan sector pertanian didalam pelaksanaan program pembangunan di daerah sebagai penyumbang terbesar bagi PDRB Kabupaten Asahan. Table.4.6. PDRB Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Sektor Tahun 2007 sd 2009 No Sektor 2007 juta rupiah 2008 juta rupiah 2009 juta rupiah 1 Pertanian 2.052.281,93 3.591.628,50 3.886.148,17 2 Pertambangan dan Penggalian 19.210,95 21.085,66 23.247,37 3 Industri 2.485.398,22 2.834.481,50 3.114.140,61 4 Listrik, Gas dan Air Minum 117.290,19 132.883,61 152.624,72 5 Bangunan 201.178,98 233.356,46 267.693,55 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.222.853,26 1.452.317,92 1.618.722,91 7 Pengangkutan dan Komunikasi 374.489,13 437.791,06 474.682,55 8 Keuangan, Usaha Persewaan 225.623,34 245.205,60 275.975,14 dan Jasa Perusahaan 9 Jasa-jasa 475.799,39 556.852,71 622.700,62 Jumlah 8.174.125,38 9.505.603,03 10.435.935,63 Sumber : BPS, PDRB Kabupaten Asahan Tahun 2005-2009

3. PDRB antar Kecamatan

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Analisis Dampak Program Pnpm Mandiri Perkotaan Bidang Infrastruktur Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Kota Tebing Tinggi

0 35 104

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121