Penelitian Sebelumnya TINJAUAN PUSTAKA

sumberdaya local tidak termasuk penambahan modal d. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan SPP. Maksimal nilai satu usulan kegiatan yang dapat didanai BLM PNPM Mandiri Perdesaan adalah sebesar Rp.350 juta. Sedangkan alokasi dana untuk kegiatan SPP maksimal 25 dari BLM kecamatan, tanpa ada batasan alokasi maksimal per desa namun harus mempertimbangkan hasil verifikasi kelayakan kelompok. PTO PNPM Mandiri Perdesaan, 2008

2.6. Penelitian Sebelumnya

Santosa, Hidayat dan Indroyono, 2003, menganalisis tentang Dampak Program Penanggulangan Kemiskinan Bersasaran IDT, PPK dan P2KP di Propinsi D.I. Jogjakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa program IDT paling berhasil dalam meningkatkan pendapatan masyarakat yang menjadi peserta program. Hal ini dikarenakan keberhasilan mereka dalam usaha net income naik serta ketepatan sasaran program IDT yang lebih ditujukan pada penduduk yang benar-benar miskin. Sedangkan untuk program P2KP, justru ada penurunan tingkat pendapatan masyarakat setelah menjadi peserta program. Hal ini dikarenakan adanya pendapatan yang hilang pensiun, peralihan usaha yang menghasilkan pendapatan lebih rendah, serta sasaran program yang ternyata tidak hanya ditujukan untuk penduduk miskin. Universitas Sumatera Utara Wahyuni 2004, penelitiannya berjudul Inequality of Distribution and Poverty Incidence in the Adjustment Period and Analysis of Economic Crisis Impact in Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semua variabel sosial ekonomi yaitu pengeluaran per kapita, tingkat pendidikan, jumlah keluarga, kepadatan penduduk, pendapatan per kapita, dan variabel yang menunjukkan krisis ekonomi signifikan mempengaruhi ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia. Oleh karena itu kebijakan pemerintah seharusnya difokuskan kepada variabel kebijakan yang signifikan mempengaruhi ketimpangan distribusi pendapatan. Sebagai contoh, untuk mengurangi kepadatan penduduk yang terkonsentrasi di perkotaan, kebijakan yang bisa pemerintah lakukan adalah dengan membangun prasarana yang memadai di pedesaan serta mengupayakan pemerataan pembangunan di pedesaan. Dengan demikian ketimpangan pendapatan bisa ditekan dan taraf hidup masyarakat di pedesaan akan menjadi lebih baik, yang pada gilirannya dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Hakim 2007 menganalisis pandangan para pembuat kebijakan terhadap program penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta dengan menggunakan metode Analytic Hirarchy Process AHP. Hasil dari studi ini antara lain: pertama, sebagian besar pembuat kebijakan menganggap bahwa pemerintah tetap paling bertanggungjawab terhadap penanggulangan kemiskinan dibandingkan dengan dunia usaha dan lembaga keuangan. Kedua, sasaran usia penerima manfaat program kemiskinan sebaiknya difokuskan kepada usia 15- Universitas Sumatera Utara 55 tahun, dibandingkan usia 15 dan 55 tahun. Ketiga, lembaga apa yang sebaiknya mensinkronkan program penanggulangan kemiskinan, sebagian besar responden mengusulkan komite khusus semacam Komite Penanggulangan Kemiskinan KPK, daripada BAPPEDA maupun antar instansi melakukannya sendiri. Keempat, fokus penanggulangan kemiskinan hendaknya pada pembangunan prasarana fisik dibandingkan kesehatan dan pendidikan. Kelima, sebaiknya program penanggulangan kemiskinan difokuskan kepada masalah permodalan, dibandingkan pelatihan dan pendampingan. Joko 2004, menganalisis keberhasilan progam pengembangan kecamatan fase II di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PPK fase II. Disebutkan dalam penelitian tersebut bahwa pelaksanaan PPK fase II masih terdapat kekurangan, dan penelitiannya belum cukup memberikan informasi mengenai dampak riil pelaksanaan PPK fase II terhadap penduduk miskin yang menjadi peserta program. Oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut mengenai perkembangan PPK, yang saat ini telah berubah nama menjadi PNPM-PPK atau PNPM-Mandiri Perdesaan. Sagala 2009 melakukan penelitian tentang Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP terhadap pengembangan Sosio Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir. Dari hasil penelitiannya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP bermanfaat dalam Universitas Sumatera Utara meningkatkan kondisi sosio ekonomi masyarakat. Pendidikan dan pendapatan masyarakat berbeda secara signifikan sebelum dan sesudah menerima Program PNPM-MP, dimana pendapatan dan pendidikan masyarakat semakin meningkat atau naik secara signifikan. Program PNPM-MP juga meningkatkan peluang kerja masyarakat. Dimana kenaikan pendapatan masyarakat yang tidak menerima program lebih tinggi dari masyarakat yang menerima. Hal ini terjadi, karena pemilihan desa penerima program adalah tepat pada masyarakat miskin dan sebagaian besar pekerjaan mereka adalah bertani, sehingga kenaikan pendapatan mereka lebih lambat. 2.7.Kerangka Pemikiran Agar penelitian ini dapat mencapai tujuan dengan lebih jelas dan sistematis, maka perlu dibuat suatu kerangka pemikiran yang dijadikan sebagai pedoman, dan dapat digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Penelitian ini akan menganalisis apakah pelaksanaan program PNPM- Mandiri Perdesaan mempunyai dampak terhadap peningkatan pendapatan peserta program. Selain itu juga akan dianalisis sejauh mana PNPM-Mandiri Perdesaan memberikan dampak terhadap pengembangan ekonomi lokal dan wilayah perdesaan di Kabupaten Asahan. Program SPP Simpan Pinjam Program Padat Karya Infrastruktur PNPM-MANDIRI Pengembangan Ekonomi Lokal Dan Wilayah Peningkatan Pendapatan Universitas Sumatera Utara

2.8. Hipotesis

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Analisis Dampak Program Pnpm Mandiri Perkotaan Bidang Infrastruktur Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Kota Tebing Tinggi

0 35 104

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121