Rpbln 2008 Tingkat Pendapatan Rumah
Tangga Setelah
Program Rpbln 2011
3.394.062,5000
Tingkat Pendapatan RT Sebelum Program - Tingkat
Pendapatan Rumah Tangga Setelah Program
-4,971 ,000
Keterangan : Nyata pada α = 0,05 Sumber : Analisis Data Primer
Dari uji statistik diatas dapat diketahui bahwa untuk tingkat pendapatan Rumah Tangga t-
hitung
4,971 t-
table
2,042, berarti Ho ditolak Hi diterima artinya ada perbedaan tingkat pendapatan sebelum program tahun 2008 dengan
setelah program tahun 2011. Dengan kata lain bahwa setelah PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan terjadi perubahan terhadap tingkat pendapatan
masyarakat peserta program SPP, hal ini dapat dilihat dari probabilitas nilai sig 0,000 α
0,05
Pada tahun 2008 sebelum dilaksanakan Program PNPM Mandiri Perdesaan PNPM-MP tingkat pendapatan rata-rata keluarga peserta program
SPP sebesar Rp.1.887.812,50bln dan pada tahun 2011 setelah dilaksanakan program pendapatan rata-rata keluarga peserta program meningkat menjadi
Rp.3.394.062,50bln, bertambah sebesar Rp.1.506.250,00 79,79, maka rata- rata peningkatan pendapatan keluarga adalah sebesar 26,59 per tahun.
berarti Ho ditolak dan Hi diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pendapatan peserta program SPP sebelum dan setelah
program dilaksanakan.
b. Indikator Peningkatan Pendapatan Income Indicator
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan pendapatan merupakan indikator penting untuk menilai keberhasilan suatu program pengentasan kemiskinan, untuk mengukur indikator
ini adalah dengan membandingkan pendapatan rumah tangga peserta program setelah mengikuti program dengan pendapatan sebelum program. Dalam
perhitungan ini juga dimasukkan faktor perubahan harga dengan menggunakan indeks harga konsumen IHK untuk menilai pendapatan yang lalu dengan nilai
sekarang inflasi. Dari hasil perhitungan data sampel peserta program SPP, maka didapat
hasil yang dapat dijadikan gambaran ilustrasi dan informasi program sebagai berikut.
Tabel.4.25. Indikator Pendapatan Program SPP
Variabel Nilai
Pendapatan rumah tangga setelah program Rpbln 2011 Y
t
Pendapatan pemanfaat setelah program Rpbln 2011 Yt Pendapatan rumah tangga sebelum program Rpbln 2008 Y
o
Pendapatan pemanfaat setelah program Rpbln 2008 Yo Indek harga 20102011 Pt
Target sasaran yang tercakup TAR Income indikator rumah tangga AI
Income indikator pemanfaat AI Ket : Inflasi Kab.Asahan Thn.2010 = 13,78
3.394.062,50 1.299.062,50
1.887.812,50 651.093,75
1,1378 0,0937
0,0706 0,0544
Yt – Yo x Pt AI = -------------------- x TAR
Yo x Pt Sumber : Data diolah
Perhitungan data pelaksanaan program SPP menghasilkan nilai income indicator pemanfaat sebesar 0,0544 atau senilai 5,44 , sedangkan nilai
Universitas Sumatera Utara
income indicator rumah tangga sebesar 0,0706 atau senilai 7,06 . Hal ini berarti setelah mengikuti program, pendapatan rumah tangga sasaran PNPM - MP
meningkat rata-rata sebesar 7,06 dari pendapatan mereka sebelum program. Income indicator pemanfaat yang lebih kecil dari income indicator rumah tangga
menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan pemanfaat hanya memberikan kontribusi yang tidak begitu besar dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga
peserta program. Dari data responden diperoleh pendapatan rumah tangga yang meningkat
berkaitan dengan dua hal, pertama adanya pendapatan tambahan dari peserta program SPP atau pendapatan meningkat karena keberhasilan dalam usaha
mereka net income naik. Hal ini dikarenakan para peserta program dapat memanfaatkan tambahan modal pinjaman yang mereka terima untuk
meningkatkan usaha, yang pada akhirnya berefek pada meningkatnya pendapatan. Kedua, berkaitan dengan bertambahnya jumlah anggota keluarga
sasaran yang bekerja yang akhirnya memberikan tambahan pendapatan kepada keluarga secara keseluruhan, hal ini dapat dilihat dari data yang diambil terhadap
responden di lapangan. Dilihat pada nilai coverage of target group TAR sebesar 0,0937 yang
berarti bahwa penduduk miskin yang menjadi sasaran program sebesar 9,37, jika dilihat rata-rata satu keluarga peserta program SPP terdiri dari 5 orang,
maka yang digolongkan sebagai keluarga atau rumah tangga miskin adalah mereka yang berpendapatan kurang dari Rp. 174.787 x 5 = Rp.873.935 per
bulan. Dari nilai TAR sebesar 9,37 tersebut menunjukkan bahwa program tidak
Universitas Sumatera Utara
ditujukan pada penduduk yang benar-benar miskin, atau dengan kata lain kurang adanya ketepatan sasaran target dalam penyaluran program. Sedangkan
besarnya nilai indikator peningkatan pendapatan menunjukkan seberapa besar program tersebut dapat benar-benar bermanfaat bagi penerima. Nilai TAR
9,37 juga menunjukkan masih banyaknya peserta program yang dikategorikan tidak miskin yaitu sebesar 90,63. Dalam penelitian ini
ditemukan peserta program yang mempunyai pendapatan sebelum program diatas Rp 1 juta per bulan sebanyak 87,50 28 orang. Karena itu perlu adanya
ketegasan dari pengelola program agar jangan sampai ada indikasi program ditujukan hanya kepada mereka yang berpotensi mengembalikan pinjaman.
Yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan taraf hidup penduduk miskin agar berhasil dalam usaha, yang pada akhirnya memberi kemampuan
untuk mengembalikan pinjaman.
c. Indikator Pengurangan Kemiskinan Poverty Reduction