Asas Perjanjian dalam KUHPerdata

66 dahulu apakah perjanjian yang dibuat nantinya menyimpang atau tidak. Klausula mengenai tujuan perjanjian ini ada pada Pasal 2 dalam perjanjian kredit sindikasi yang terlampir. Pemenuhan Asas-asas Perjanjian dalam KUHPerdata pada Perjanjian Kredit Sindikasi. Seperti telah diuraikan di atas, perjanjian kredit sindikasi merupakan suatu bentuk perjanjian yang sah menurut KUHPerdata. Perjanjian tersebut telah memenuhi syarat-syarat perjanjian baik secara subyektif maupun obyektif yang diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata.

B. Pemenuhan Asas-asas Perjanjian dalam KUHPerdata pada Perjanjian Kredit Sindikasi

1. Asas Perjanjian dalam KUHPerdata

Adapun beberapa asas perjanjian dalam KUHPerdata terdiri dari :

a. Asas kebebasan berkontrak

Asas kebebasan berperjanjian ini terdapat pada Pasal 1338 KUHPerdata yang menyatakan bahwa : Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Hal ini juga menegaskan tentang kekuatan perjanjian. Maksud dari asas kebebasan berperjanjian adalah setiap orang bebas mengadakan perjanjian apa saja baik yang sudah diatur dalam undangundang maupun yang belum diatur dalam Undang-undang. Para pihak diberikan kesempatan untuk: a Membuat atau tidak membuat perjanjian. Universitas Sumatera Utara 67 b Mengadakan perjanjian dengan siapa pun. c Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan dan persyaratannya. d Menentukan bentuk perjanjian, yaitu tertulis atau lisan.

b. Asas konsensualisme

Seperti yang penulis kemukakan sebelumnya, berdasarkan asas konsensualisme yang tersirat pada Pasal 1320 KUHPerdata bahwa suatu perjanjian lahir pada detik tercapainya kesepakatan atau persetujuan antara kedua belah pihak mengenai hal-hal pokok yang menjadi obyek perjanjian. Kesepakatan merupakan persesuaian antara kehendak dan pernyataan yang dibuat kedua belah pihak.

c. Asas pacta sunt servanda

pacta sun servanda disebut juga dengan asas kepastian hukum. Asas pacta sun servanda dapat disimpulkan dalam Pasal 1338 KUHPerdata yang berbunyi Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang. Sehingga setiap orang yang telah mengikat dirinya dalam suatu perjanjian maka dengan sendirinya perjanjian tersebut menjadi acuan hukum bagi para pihak dalam melakukan segala tindakan yang berhubungan dengan perbuatan yang diatur dalam perjanjian tersebut.

d. Asas personaliakepribadian

Asas kepribadian menunjukkan personalia dalam suatu perjanjian. Dimaksud personalia di sini adalah tentang siapa-siapa yang tersangkut dalam perjanjian. Hal ini dapat dilihat pada Pasal 1315 KUHPerdata dan 1340 KUHPerdata. Pasal 1315 KUHPerdata berbunyi : Universitas Sumatera Utara 68 Pada umumnya seseorang tidak dapat mengadakan perikatan atau perjanjian untuk dirinya sendiri. Pasal 1340 KUHPerdata berbunyi: Perjanjian hanya berlaku antar pihak yang membuatnya. Perluasan dari asas kepribadian ditemukan dalam Pasal 1317 KUHPerdata dan 1318 KUHPerdata. Dari kedua pasal di atas mengisyaratkan bahwa perjanjian yang dibuat dan berlaku untuk diri mereka yang membuatnya, ahli waris, dan orang ketiga yang mendapat keuntungan dari perjanjian tersebut.

e. Asas itikad baik

Asas itikad baik dapat disimpulkan dari Pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata yang berbunyi: Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik. Hal ini maksudnya semua perjanjian harus dilakukan dengan tujuan yang baik dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada dan objek yang diperjanjikan adalah segala objek yang tidak dilarang untuk diperjanjikan.

2. Asas-asas Perjanjian dalam Kredit Sindikasi