85
Dalam perjanjiankontrak kredit sindikasi diatur segala hak dan kewajiban dari masing-masing pihak pemberi kredit maupun penerima kredit calon debitur. Selain
itu ditentukan juga kewenangan dan kewajiban dari agen yang ditunjuk serta merupakan dokumen rujukan para pihak apabila terjadi sengketa dikemudian hari.
5. Penandatangan perjanjian kredit sindikasi
Penandatanganan perjanjian
kredit sindikasi
dilakukan dengan
menyelenggarakan suatu upacara khusus yang disebut load signing ceremony. Setelah kontrak kredit sindikasi ditandatangani dalam suatu loan signing ceremony yang
dihadiri oleh calon debitur dan semua bank peserta selanjutnya akan dilakukan disclosure atau publicity publisitas yaitu mengumumkan terbentuknya sindikasi
kredit dan hal-hal penting dari kredit sindikasi tersebut. Begitu perjanjian kredit sindikasi ditandatangani maka peran lead manager akan diambil alih oleh salah satu
bank peserta yang ditunjuk untuk berperan sebagai agen. Agen bertanggung jawab untuk menyelenggarakan administrasi pemakaian kredit selama jangka waktunya.
C. Kedudukan Hukum Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Sindikasi 1.
Kedudukan Hukum Antara Debitur Dengan Pihak Arranger
Hubungan hukum yang tercipta antara calon debitur dengan arranger terjadi pada saat pemberian mandate oleh calon debitur untuk mensindikasikan kredit atas
namanya. Dengan kata lain, instrument mandate ini ditunjuk dan diangkat oleh calon debitur untuk mensindikasikan kredit. Pihak pemegang mandate yaitu arrange
mengembaan tugas utama untuk mensindikasikan kredit dengan jalan menegosiasikan
Universitas Sumatera Utara
86
kredit yang dibutuhkan calon debitur dengan bank-bank pesertaparticipating Bankers atas nama calon debitur.
Mandate diberikan
dalam bentuk
tertulis, yang
didahului dengan
pemberitahuan melalui telepon dan ditegaskan dengan teleks. Mandate tersebut berlaku sebagai kontrak antara calon debitur dengan arranger, sehingga setelah suatu
mandate dikeluarkan calon debitur maka mungkin mandate itu diubah secara sepihak oleh salah satu pihak. Pemberian mandate tersebut sesuai dengan konsepsi pemberian
kuasa yang merupakan suatu perjanjian yang isinya dimana seseorang memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk menyelenggarakan suatu urusan atas namanya
sesuai Pasal 1792 KUHPerdata. Dengan demikian apa yang dilakukan oleh arranger menjadi tanggungan debitur sebagai pihak pemberi kuasa dan segala hak
dan kewajiban yang timbul dari perbuatan yang timbul dari perbuatan yang dilakukan oleh arranger menjadi hak dan kewajiban debitur pula.
Pemberian kuasa oleh calon debitur kepada arranger dalam kredit sindikasi pada prakteknya menngunakan bentuk teleks yang notabon berupa dokumen. Yakni
suatu tulisan dibawah tangan yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 1874 KUHPerdata. Dalam prakteknya kredit sindikasi selalu ditetapkan suatu ketentuan
yang dituangkan dalam praktek kredit sindikasi bahwa arranger mendapat upah
yang disebut arrangement fee yaitu honor yang dibebankan oleh arranger untuk jasanya dalam membentuk sindikasi.
76
Pasal 1797 KUHPerdata berbunyi :
76
Ibid, h. 135.
Universitas Sumatera Utara
87
Si kuasa tidak diperbolehkan melakukan sesuatu apapun yang melampaui kuasanya, kekuasaan yang diberikan untuk menyelesaikan suatu urusan
dengan jalan perdamaian, sekali-kali tidak mengandung kekuasaan untuk menyerahkan perkaranya keapda putusan wasit.
Dari ketentuan ini berakibat bahwa apa yang dilakukan oleh arranger melampaui batas kewenangannya menjadi tanggungan sendiri. Selain itu calon
debitur dapat menuntut arranger, apabila arranger terbukti melakukan tindakan yang melampaui batas kewenangannya.
Pasal 1800 KUHPerdata berbunyi : Penerima kuasa diwajibkan sebelum ia dibebaskan, melaksanakan kuasanya
dan ia menanggung segala biaya, kerugian dan bunga sekiranya dapat timbul karena tidak dilaksanakan kuasa itu.
Dengan demikian tugas yang telah disanggupi oleh arranger harus dikasanakan dengan sebaik-baiknya dengan
tepat waktu. Apabila arranger
melalaikan kewajibannya maka arranger dapat dianggap melalaikan kewajibannya yang akhirnya dapat dituntut ganti rugi atas kelalaian tersebut. Arranger sebagai
pemegang kuasa tidak saja bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan dengan sengaja dan tidak sengaja diluar batas kewenangannya. Selain itu arranger
diwajibkan untuk memberi laporan tentang apa yang telah diperbuatnya Pasal 1802 KUHPerdata.
Apabila dalam suatu akta yang sama ditunjuk bebarapa orang kuasa, maka terhadap mereka tidak diterbitkan perikatan tanggung menanggung, melainkan hanya
Universitas Sumatera Utara
88
sebatas hal yang telah ditentukan dengan tegas Pasal 1804 KUHPerdata. Dalam kredit sindikasi arranger terdiri dari satu atau beberapa bank, maka tanggung jawab
diantara mereka akan dibagi berdasarkan pada tugas dan peranan diantara para arranger. Dengan kata lain debitur akan meminta pertanggungjawaban dari
pemegang mandate atas pelaksanaan transaksi dan bukan dari para arranger sebagai satu kesatuan. Sehingga tugas dan tanggung jawab manager akan berakhir pada saat
penandatangan perjanjan kredit sindikasi.
2. Kedudukan Hukum