Kerangka teori Tinjauan Yuridis Tentang Perjanjian Kredit Sindikasi Berdasarkan Hukum Kontrak (Study Kasus PT. Bank Sumut)

12 belum pernah sama sekali dilakukan, sehingga dengan demikian maka penelitian ini adalah asli.

F. Kerangka Teori dan Konsep

1. Kerangka teori

Hukum tidak dapat dilepaskan dari perubahan sosial. 13 Oleh karena itu, hukum tidak bersifat statis melainkan dinamis sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. Hukum adalah ketentuan yang lahir dari dalam dan karena pergaulan hidup manusia, di dalam kenyataannya selalu tertinggal di belakang masalah yang diaturnya. Dalam ilmu hukum, subyek hukum legal subject adalah setiap pembawa atau penyandang hak dan kewajiban dalam hubungan-hubungan hukum. Hal ini sejalan dengan pengertian subyek hukum yaitu suatu yang dapat atau cakap melakukan perbuatan hukum atau melakukan perbuatan perdata atau membuat perikatan. 14 Kerangka teori adalah kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis si penulis mengenai suatu kasus atau permasalahan yang menjadi bahan perbandingan dan pegangan teoritis. 15 Fungsi teori dalam penelititan tesis adalah untuk memberikan pedomanpetunjuk dan meramalkan serta menjelaskan gejala yang diamati. 16 13 Satjipto Raharjo, Hukum dan Masyarakat, Angkasa, Bandung, 1984, h. 99. 14 R. Ali Rido, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf, Alumni, Bandung, 2001, h.. 17. 15 M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Mandar Maju, Bandung, 1994, h. 80. 16 Snelbecker dalam Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitan Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1993, h. 35. Universitas Sumatera Utara 13 Menurut teori konvensional, tujuan hukum adalah untuk mewujudkan keadilan rechtgerechtigheid kemanfaatan rechtsutileteit dan kepastian hukum rechtszekerheid. 17 Menurut W, Friedman, suatu Undang-undang haruslah memberikan keadilan kepada semua walaupun terdapat perbedaan –perbedaan diantara pribadi-pribadi tersebut. 18 Menurut Van Dunne, kontrak adalah ”Suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum”. Dalam kredit sindikasi perjanjian atau kontrak yang menjadi dasar terjadi kredit sindikasi sangat diperlukan untuk memberikan kepastian hukum bagi para pihak. 19 Adapun asas-asas hukum kontrak yang termuat dalam buku ke-III KUHPerdata tersebut antara lain sebagai berikut : a Asas kebebasan berkontrak Asas ini terlihat dalam Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata yang menyatakan semua persetujuan yang dibuat secara sah oleh para pihak berlaku sebagai Undang- undang bagi yang membuatnya. Maksudnya adalah bahwa setiap orang berhak mengadakan kontrak apa saja baik yang telah diatur maupun yang belum diatur dalam 17 Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis, Pt. Gunung Agung, Tbk, Jakarta, 2002, h. 85. 18 W. Friedman, Teori dan Filsafat Hukum Dalam Buku Telaah Kritis Atas Teori-teori Hukum, diterjemahkan dari buku aslinya ”Legal Theory” oleh Muhammad Arifin, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993, h. 7. 19 Salim HS, Hukum Kontrak Teori dan Penyusunan Kontrak. Mataram, Depdiknas, 2002, h. 30. Universitas Sumatera Utara 14 Undang-undang asal kan tidak bertentangan dengan Undang-undang, ketertiban umum dan norma kesusilaan. 20 Asas kebebasan berkontrak adalah suatu asas yang memberikan para pihak untuk : 1 Membuat atau tidak membuat kontrak. 2 Mengadakan kontrak dengan siapa pun. 3 Menentukan isi kontrak, pelaksanaan dan persyaratannya. 4 Menentukan bentuk kontrak, yaitu tertulis atau lisan. b Asas Konsensualisme. Asas ini terdapat pada Pasal 1320 KUHPerdata yang menyatakan untuk adanya suatu persetujuan harus ada kesepakatan dari para pihak. c Asas kekuatan mengikat yang disebut juga asas pacta sunt Servanda. Asas ini menunjukkan kepastian hukum bagi para pihak yang membuat kontrak, yang menyatakan bahwa suatu kontrak berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Asas ini terdapat dalam Pasal 1338 KUHPerdata. 21 d Asas kepribadian. Yang menunjukkan suatu personalia dalam suatu kontrak, asas ini ditegaskan dalam Pasal 1315 KUHPerdata yang pada pokoknya menyatakan bahwa suatu kontrak hanya mengikat para pihak yang mengadakan kontrak tersebut. Asas ini juga dinyatakan secara tegas pada Pasal 1340 KUHPerdata dan disebutkan adanya pengecualian dari asas ini 20 Mariam Badarulzaman, KUHPerdata Buku III Hukum Perikatan dengan Penjelasan, Alumni, Bandung, 1996, h. 108. 21 Ibid, h. 114. Universitas Sumatera Utara 15 yaitu tentang janji untuk pihak ketiga atau disebut juga derden beding yang termuat dalam Pasal 1317 KUHPerdata e Asas itikad baik atau tee goeder trouw Dalam Pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata menyatakan bahwa setiap orang yang membuat suatu kontrak harus mempunyai itikad baik. Pokok permasalahan adalah Hukum kontrakContracts Theory 22 yang dikemukakan oleh Melvin A. Eisenberg. Menurut Eisenberg, salah satu teori yang mendasari hukum kontrak adalah Teori Aksioma. Teori Aksioma bagi suatu substansi hukum menjadi dasar suatu premis; yaitu bahwa dasar proposisi doktrinal menjadikan substasi hukum sebagai self-evident atau menjadi pembuktian bagi teori itu sendiri. Dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Eisenberg, maka Hukum kontrak memandang bahwa idealnya suatu kontrak dibuat dengan asas keadilan dan setiap kontrak harus diterjemahkan secara objektif. Objektif disini berarti bahwa penafsiran suatu kontrak harus memperhatikan kepentingan para pihak yang membuatnya, yaitu kepentingan kreditor dan debitor. Antara sindikasi kredit sebagai kreditor dan debitornya terikat dalam suatu kontrak yang dibuat diantara para pihak dengan memperhatikan kaedah yang ada. Teori Keadilan John Rawls dalam bukunya yang berjudul A Theory Of Justice menekankan pada kesetaraan bagi semua orang, baik kesetaraan dalam kehidupan sosial maupun kesetaraan dalam bentuk pemanfaatan kekayaan alam social goods. Pembatasan dalam hal ini hanya dapat dizinkan bila ada kemungkinan keuntungan yang lebih besar. 23 22 Menurut Black’s, Contract berarti an agreement between two or more parties creating obligations that are enforceable or otherwise recognizable at law. 23 http:staff.blog.ui.ac.idarif5120081201teori-keadilan-john-rawls Universitas Sumatera Utara 16 Untuk mencapai Keadilan mengukur keuntungan atau hasil pengukuran keuntungan bukan bertolak dari orang per orang particular tetapi bertolak dari pure procedural of justice. Ide dari resiprositas adalah ada pada different principles yang mempunyai fungsi untuk mengijauantahkan ide resiprositas. Prinsip perbedaan merupakan peningkatan kekinian dan ekspektasi orang yang beruntung harus sama dengan kekinian dan ekspektasi orang yang kurang beruntung resiprositas. Berdasarkan teori keadilan Adam Smith yakni teori keadilan komutatif yang berprinsip No Harm. Keadilan komutatif yang berprinsip No Harm maksunya adalah prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain. Prinsip ini menuntuk agar dalam interaksi sosial apapun setiap orang harus menahan dirinya untuk tidak sampai merugikan hak dan kepentingan orang lain, sebagaimana ia sendiri tidak mau agar hak dan kepentingannya dirugikan oleh siapapun. 24 Berdasarkan teori keadilan seperti yang dikemukakan oleh John Rawls dan Adam Smith tersebut, maka dalam pemberian kredit sindikasi, kontrak kredit sindikasi haruslah mencerminkan keadilan yang seimbang diantara para pihak, baik diantara para kreditur dan debiturnya. Jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan dengan pelaksanaan sindikasi tersebut.

2. Kerangka konsepsi