c. Biaya lainnya kepada pihak lain.
Penjualan surat berharga tidak memerlukan persetujuan Menteri Keuangan. Penjualan atas kepemilikan investasi langsung memerlukan persetujuan Menteri
Keuangan.
185
C. Pelaksanaan Divestasi Atas Investasi Pemerintah
Pelaksanaan divestasi atas investasi pemerintah mencakup: 1.
Penjualan surat berharga; danatau 2.
Penjualan kepemilikan investasi langsung Penjualan surat berharga dilakukan dengan cara penjualan berdasarkan
ketentuan di bidang pasar modal. Penjualan kepemilikan atas penyertaan modal dilakukan dengan cara penjualan hak kepemilikan kepada pihak lain sedangkan
penjualan kepemilikan atas pemberian pinjaman dilakukan dengan cara pemindahan piutang atau hak untuk memperoleh pengembalian berupa pokok pinjaman, bunga
danatau biaya lainnya kepada pihak lain. KepalaDirektur Badan Investasi Pemerintah melaksanakan divestasi dengan
ketentuan:
186
185
Pasal 13, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183PMK.052008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Divestasi terhadap Investasi Pemerintah
.
186
Pasal 15, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183PMK.052008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Divestasi terhadap Investasi Pemerintah
.
Universitas Sumatera Utara
1. Penjualan surat berharga tidak memerlukan persetujuan Menteri Keuangan;
2. Penjualan atas kepemilikan investasi langsung memerlukan persetujuan Menteri
Keuangan. Hasil divestasi atas seluruh jenis investasi merupakan hasil bersih setelah
dikurangi biaya pelaksanaan divestasi. Hasil divestasi nantinya akan ditempatkan dalam Rekening Induk Dana Investasi. Divestasi atas surat berharga dan divestasi
atas investasi langsung dilaksanakan dengan berpedoman pada Standar Prosedur Operasi Standard Operating Procedure yang ditetapkan oleh KepalaDirektur
Badan Investasi Pemerintah setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan. Ada tiga prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan divestasi, yaitu
sebagai berikut:
187
1. Prinsip kewajaran
Prinsip kewajaran merupakan prinsip dimana biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan divestasi sebagaimana adanya atau menurut biaya yang sebenarnya.
Misalnya, biaya divestasi Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah, namun panitia divestasi tidak perlu menambahnya menjadi Rp. 100.000.000,- seratus
juta rupiah.
2. Prinsip Transparansi
Prinsip transparansi merupakan prinsip dimana biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan divestasi harus dilakukan secara terbuka dan hal itu harus
disampaikan kepada publik. Misalnya, biaya yang dikeluarkan oleh Badan Investasi sebanyak Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah, maka biaya
sebanyak itulah harus disampaikan kepada publik.
3. Prinsip Akuntabilitas
Prinsip akuntabilitas merupakan prinsip dimana biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan divestasi harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
187
H. Salim HS, Op. Cit., hal. 100.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN