Tugas dan Fungsi Pusat Investasi Pemerintah PIP

Pandangan dari Aspek Hukum Administrasi Negara yang dipaparkan oleh pakar hukum Zainal Muttaqin, 150 bahwa Divesatasi 7 tujuh persen Saham PT. NNT oleh Pemerintah RI adalah dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan negara, dimana Menteri Keuangan yang diwakili oleh PIP melaksanakan kekuasaan Pemerintah yang mandiri pada eksekutif, di luar kekuasaan yudisial dan legislasi, dengan demiikian sangat tidak tepat adanya campur tangan DPR dalam pelaksanaan kewenangan ini.

E. Tugas dan Fungsi Pusat Investasi Pemerintah PIP

Pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan menjadi salah satu fokus bidang investasi PIP, mengingat infrastruktur merupakan salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan lokomotif pembangunan nasional dan daerah. Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, antara lain untuk peningkatan produktivitas tenaga kerja, mempercepat akses pada lapangan kerja dan pemenuhan kebutuhan, serta peningkatan kemakmuran dan terwujudnya stabilitas makro ekonomi. Peran PIP diharapkan mampu menjadi katalis dalam keterlibatan pihak swasta bersama pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur yang memberikan manfaat sosial ekonomi kepada masyarakat pro growth, pro poor, dan pro environment . 150 http:www.djkn.depkeu.go.idcontentberitabmnnewmont-unpad-2.html, diakses tanggal 12 Mei 2012. Universitas Sumatera Utara PIP dapat melakukan kerjasama dengan pola: 1. Public private partnership PPP atau kerjasama pemerintah dan swasta KPS Dasar hukum: a. Peraturan Presiden RI Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur; b. Peraturan Presiden RI Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden RI Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. 2. Kerjasama investasi dengan mitra luar negeri a. PIP dapat melakukan kerjasama pembiayaan pembangunan infrastruktur dengan mitra luar negeri melalui skema co-financing dan penyertaan modal; b. Saat ini PIP sedang mengembangkan project pipeline di sektor ramah lingkungan dengan mitra luar negeri. Diharapkan PIP dapat menjadi katalis pengembangan proyek-proyek energi terbaru di daerah-daerah yang rasio elektrifikasinya masih relatif rendah dan dapat mendukung terciptanya daerah-darah yang memiliki kemandirian energi. c. Di masa yang akan datang PIP diharapkan dapat mengembangkan proyek- proyek pada sektor infrastruktur lainnya dengan memanfaatkan kerjasama dengan mitra luar negeri. Kedudukan, tugas, dan fungsi PIP diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.012011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Universitas Sumatera Utara Pemerintah. Pusat Investasi Pemerintah merupakan unit organisasi non eselon di bidang pengelolaan investasi pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris Jenderal. Pusat Investasi Pemerintah merupakan satuan kerja pada Kementerian Keuangan yang menerapkan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum PPK-BLU sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Pusat Investasi Pemerintah dipimpin oleh Direktur Utama. Pusat Investasi Pemerintah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan operasional dalam pengelolaan investasi pemerintah pusat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pusat Investasi Pemerintah menyelenggarakan fungsi: 151 1. Penyusunan rencana strategis bisnis, rencana kerja investasi dan rencana bisnis dan anggaran RBA tahunan serta rencana kerja dan anggaran satuan kerja; 2. Penilaian kelayakan, manajemen risiko, penyelesaian masalah hukum dan perjanjian investasi pemerintah; 3. Pengelolaan Rekening Induk Dana Investasi; 4. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi, penyelesaian transaksi setelment, dan pelaporan; 5. Penyusunan strategi dan pelaksanaan sistem kepatuhan internal; 6. Pengendalian intern dan penerapan manajemen risiko dengan prinsip kehati- hatian terhadap pelaksanaan tugas Pusat Investasi Pemerintah; dan 7. Pelaksanaan urusan umum, sumber daya manusia, dan kerumahtanggaan Pusat Investasi Pemerintah. Pusat Investasi Pemerintah terdiri atas: 152 1. Direktorat Umum; 151 Pasal 3, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.012011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah. 152 Pasal 4, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.012011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah. Universitas Sumatera Utara 2. Direktorat Keuangan; 3. Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko; 4. Direktorat Portofolio Investasi Pinjaman; 5. Direktorat Portofolio Investasi Non Pinjaman; 6. Sekretariat Pusat Investasi Pemerintah; 7. Satuan Pemeriksaan Intern; dan 8. Kelompok Jabatan Fungsional. Direktorat Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, sumber daya manusia, kerumahtanggaan dan teknologi informasi, serta perlengkapan Pusat Investasi Pemerintah. Direktorat Umum menyelenggarakan fungsi: 153 1. Perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia; 2. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan; 3. Pengelolaan dan pengembangan sistem informasi dan aplikasi; dan 4. Pengelolaan perlengkapan dan barang milik negara, serta pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Direktorat Umum terdiri dari: 1. Divisi pengelolaan sumber daya manusia. Divisi pengelolaan sumber daya manusia mempunyai tugas melakukan perencanaan kebutuhan pengadaan, penempatan dan pengembangan sumber daya manusia. 2. Divisi rumah tangga dan teknologi informasi. Divisi rumah tangga dan teknologi informasi mempunyai tugas melakukan urusan kerumahtanggan dan pengelolaan dan pengembangan sistem informasi dan aplikasi. 153 Pasal 5, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.012011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah. Universitas Sumatera Utara 3. Divisi perlengkapan Divisi perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan atas perlengkapanbarang milik negara dan pengadaan atas kebutuhan barangjasa. Direktorat Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana strategis bisnis dan rencana bisnis investasi, dan Rencana Bisnis dan Anggaran RBA tahunan, rencana kerja dan anggaran satuan kerja, penyusunan dan pelaksanaaan Rekening Induk Dana Investasi, Pengelolaan anggaran, Akuntansi dan pelaporan serta pelaksanaan penyelesaian transaksi setelmen. Direktorat Keuangan menyelenggarakan fungsi: 154 1. Penyiapan bahan penyusunan rencana strategis bisnis, rencana kerja investasi, dan Rencana Bisnis dan Anggaran RBA tahunan, rencana kerja dan anggaran satuan kerja, serta evaluasi atas perencanaan; 2. Pengelolaan Rekening Induk Dana Investasi dan pengelolaan kas; 3. Pengelolaan anggaran dan keuangan; 4. Penyusunan sistem dan manual akuntansi, laporan keuangan dan kinerja, serta akuntansi atas setiap transaksi; dan 5. Pelaksanaan setelmen. Direktorat Keuangan terdiri atas: 1. Divisi perencanaan dan anggaran Divisi perencanaan dan anggaran mempunyai tugas melakukan koordinasi penyiapan bahan penyusunan rencana strategis bisnis, rencana kerja investasi, dan Rencana Bisnis Anggaran RBA tahunan, rencana kerja dan anggaran satuan 154 Pasal 10, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.012011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah. Universitas Sumatera Utara kerja, serta evaluasi atas kinerja organisasi dan pengelolaan anggaran dan keuangan. 2. Divisi treasury Divisi treasury mempunyai tugas melakukan pengelolaan Rekening Induk Dana Investasi dan pengelolaan kas, manajemen portofolio jangka pendek dan analisis pasar. 3. Divisi akuntansi dan setelmen Divisi akuntansi dan setelmen mempunyai tugas melakukan penyusunan laporan keuangan dan kinerja, serta akuntansi atas setiap transaksi dan setelmen baik atas dana investasi maupun atas biaya operasional. Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko mempunyai tugas melaksanakan penelaahan dan penilaian kepatuhan internal, penyusunan kebijakan dan strategi pengelolaan risiko, penelaahan aspek hukum dan penyusunan perjanjian investasi pemerintah. Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko menyelenggarakan fungsi: 155 1. Penyiapan pembangunan budaya kepatuhan, penelaahan dan penilaian kepatuhan atas pelaksanaan tugas organisasi, serta pemberian rekomendasi peningkatan pelaksanaan tugas; 2. Penyiapan penyusunan kebijakan dan strategi manajemen risiko serta pengendalian atas risiko, dan pemberian rekomendasi tentang potensi risiko yang terdapat pada setiap proposal investasi dan pengaruhnya pada risiko bisnis PIP secara keseluruhan; dan 3. Penyusunan kajian masalah hukum dan pelaksanaan negoisasi atas perjanjian investasi pemerintah dan penyiapan koordinasi penyusunan perjanjian investasi, 155 Pasal 14, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.012011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah. Universitas Sumatera Utara pendokumentasian atas seluruh dokumen legal, dan koordinasi penelaahan aspek hukum pelaksanaan investasi. Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko terdiri atas: 1. Divisi kepatuhan internal Divisi kepatuhan internal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembanngunan budaya kepatuhan pelaksanaan tugas organisasi, penelaahan dan penilaian kepatuhan atas pelaksanaan tugas organisasi, serta pemberian rekomendasi peningkatan pelaksanaan tugas. 2. Divisi Manajemen Risiko Divisi Manajemen Risiko mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi manajemen risiko, pengendalian atas risiko, pemberian rekomendasi tentang potensi risiko yang terdapat pada setiap proposal investasi dan pengaruhnya pada risiko bisnis PIP secara keseluruhan, serta pemantauan keseluruhan proses kerja dan bisnis. 3. Divisi Hukum Divisi Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan negoisasi atas perjanjian investasi, koordinasi penyusunan perjanjian investasi, pendokumentasian atas seluruh dokumen legal, dan koordinasi penelaahan aspek hukum pelaksanaan investasi. Universitas Sumatera Utara Direktorat Portofolio Investasi Pinjaman mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan investasi pinjaman kepada Pemerintah Daerah, BUMN danatau Swasta, serta pihak lain yang ditetapkan berdasarkan arahan investasi investment guidelines. Direktorat Portofolio Investasi Pinjaman menyelenggarakan fungsi: 156 1. Penyiapan bahan pemberian rekomendasi tentang peluang dan potensi investasi pinjaman; 2. Pelaksanaan seleksi calon mitra sesuai strategi, batasan dan arah investasi; 3. Pelaksanaan tindak lanjut atas pelaksanaan investasi; dan 4. Pelaksanaan monitoring investasi dan menindaklanjuti rekomendasi pengendalian risiko investasi. Direktorat Portofolio Investasi Pinjaman terdiri atas : 1. Divisi Pinjaman Wilayah Barat Divisi Pinjaman Wilayah Barat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian rekomendasi dan analisis awal atas potensi investasi pinjaman, perencanaan dan seleksi terhadap pihak-pihak yang potensial, tindak lanjut investasi, serta monotoring atas investasi terhadap Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara danatau Swasta di Wilayah Indonesia Bagian Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan seluruh Provinsi dan Kabupaten di Sumatera. 2. Divisi Pinjaman Wilayah Tengah Divisi Pinjaman Wilayah Tengah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian rekomendasi dan analisis awal atas potensi investasi pinjaman, perencanaan dan seleksi terhadap pihak-pihak yang potensial, tindak lanjut investasi, serta monotoring atas investasi terhadap Pemerintah Daerah, Badan 156 Pasal 18, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.012011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah. Universitas Sumatera Utara Usaha Milik Negara danatau Swasta di Wilayah Indonesia Bagian Tengah yaitu Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh Provinsi dan Kabupaten di Kalimantan. 3. Divisi Pinjaman Wilayah Timur Divisi Pinjaman Wilayah Timur mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian rekomendasi dan analisis awal atas potensi investasi pinjaman, perencanaan dan seleksi terhadap pihak-pihak yang potensial, tindak lanjut investasi, serta monotoring atas investasi terhadap Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara danatau Swasta di Wilayah Indonesia Bagian Timur yaitu Jawa Timur, serta seluruh Provinsi dan Kabupaten di Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Direktorat Portofolio Investasi Non Pinjaman mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan investasi berupa penyertaan modal, surat berharga, Kerja sama Pemerintah dan Swasta KPS, penugasan khusus, dan kerja sama investasi luar negeri. Direktorat Portofolio Investasi Non Pinjaman menyelenggarakan fungsi: 157 1. Penyiapan bahan pemberian rekomendasi tentang peluang dan potensi investasi penyertaan modal, surat berharga, KPS dan kerjasama investasi luar negeri; 2. Pelaksanaan seleksi calon mitra sesuai strategi, batasan dan arah investasi penyertaan modal, surat berharga, KPS dan kerjasama investasi luar negeri; 157 Pasal 22, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.012011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah. Universitas Sumatera Utara 3. Penyiapan pelaksanaan koordinasi dengan para pihak untuk pelaksanaan investasi penugasan khusus dan kerjasama investasi luar negeri; 4. Pelaksanaan tindak lanjut atas pelaksanaan investasi; dan 5. Pelaksanaan monitoring investasi dan menindaklanjuti rekomendasi pengendalian risiko investasi. Direktorat Portofolio Investasi Non Pinjaman terdiri atas: 1. Divisi Penyertaan Modal dan Surat Berharga Divisi Penyertaan Modal dan Surat Berharga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian rekomendasi dan analisis awal atas potensi investasi penyertaan modal dan investasi surat berharga untuk jangka panjang, perencanaan dan seleksi, tindak lanjut, serta monitoring atas pelaksanaan investasi penyertaan modal dan investasi surat berharga untuk jangka panjang. 2. Divisi Kerjasama Pemerintah dan Swasta KPS Divisi Kerjasama Pemerintah dan Swasta KPS mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian rekomendasi dan analisis atas kebijakan investasi KPS, koordinasi dengan para pihak dan tindak lanjut, serta monitoring atas pelaksanaan investasi KPS dan penugasan khusus. 3. Divisi Kerjasama Investasi Luar Negeri Divisi Kerjasama Investasi Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian rekomendasi dan analisis atas potensi kerjasama investasi luar negeri, perencanaan dan seleksi, koordinasi dengan para pihak dan tindak lanjut, serta monitoring atas pelaksanaan kerjasama investasi luar negeri. Universitas Sumatera Utara Sekretaris Pusat Investasi Pemerintah merupakan unit kerja yang berda di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama, Sekretaris PIP dipimpin oleh seorang sekretaris. Sekretaris Pusat Investasi Pemerintah mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan komunikasi dan layanan informasi, protokoler, dan harmonisasi fungsi internal organisasi. Sekretaris Pusat Investasi Pemerintah menyelenggarakan fungsi: 158 1. Pengelolaan komunikasi kehumasan dan pemberian layanan informasi; 2. Pengelolaan agenda kegiatan organisasi dan protokoler; dan 3. Pelaksanaan harmonisasi fungsi internal dan sinergi kebijakan, program dan kegiatan organisasi. Satuan Pemeriksaan Intern merupakan unit kerja yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama, Satuan Pemeriksaan Intern dipimpin oleh seorang kepala. Satuan Pemeriksaan Intern mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaaan intern atas pelaksanaan tugas Pusat Investasi Pemerintah. Satuan Pemeriksaan Intern menyelenggarakan fungsi: 159 1. Penyusunan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan audit charter dan audit programme ; 158 Pasal 27, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.012011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah. 159 Pasal 30, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.012011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah. Universitas Sumatera Utara 2. Pelaksanaan audit berbasis risiko khususnya pada aktivitas pembiayaan dan investasi; dan 3. Review terhadap laporan keuangan untuk meyakinkan bahwa isi, penyajian, dan pengungkapannya sesuai dengan standar akuntansi pemerintah dan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Apabila dipandang pelu Direktur Utama dapat mengangkat Pejabat Fungsional ynag mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pejabat Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditetapkan oleh Direktur Utama. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. F. Laporan Atas Pelaksanaan Kegiatan Investasi LPKI Sebagai Informasi Dalam Rangka Pembinaan Dan Pengawasan Kegiatan Investasi Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah mewajibkan Badan Investasi Pemerintah menyusun Laporan atas Pelaksanaan Kegiatan Investasi LPKI untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan. 160 Kegiatan Investasi Pemerintah semakin berkembang pesat sehingga diharapkan dapat memberikan informasi penting mengenai pelaksanaan Investasi Pemerintah yang transparan dan akuntabel oleh Badan Investasi Pemerintah. Dalam rangka mewujudkan hal dimaksud, dipandang perlu menyusun LPKI dengan tetap 160 Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182PMK.052008 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Investasi . Universitas Sumatera Utara memberikan keluwesan atau fleksibilitas dalam pengaturan mengenai isi dan susunan LPKI. LPKI merupakan salah satu informasi penting untuk pelaksanaan Investasi Pemerintah yang dilakukan oleh Badan Investasi Pemerintah. Selain itu, laporan tersebut merupakan salah satu informasi untuk pembinaan dan pengawasan kegiatan Investasi Pemerintah. 161 Tujuan LPKI adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan posisi portofolio Investasi Pemerintah, kinerja Investasi Pemerintah, dan kesesuaian pelaksanaan Investasi Pemerintah dengan ketentuan perundangan mengenai Investasi Pemerintah. LPKI harus memberikan informasi yang memadai mengenai pengelolaan Investasi Pemerintah. Tanggung jawab penyusunan dan penyajian LPKI berada pada KepalaDirektur Badan Investasi Pemerintah. 162 Adapun karakteristik kualitatif dari LPKI yaitu: 163 1. Dapat dipahami Informasi yang penting yang disajikan dalam LPKI dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman pengguna yang memiliki pengetahuan yang memadai atas pelaksanaan kegiatan Investasi Pemerintah. 2. Relavan LPKI yang disajikan harus relavan dengan tujuan yang ingin dicapai agar laporan dimaksud bermanfaat bagi pengguna. LPKI memiliki kualitas relavan apabila memilki manfaat umpan balik, tepat waktu, memliki manfaat prediktif lengkap, dan dapat mempengaruhi keputusan penguna. 161 Ibid. 162 Ibid. 163 Ibid. Universitas Sumatera Utara 3. Keandalan LPKI harus dapat diandalakan, informasi yang disajikan dalam LPKI harus mencerminkan fakta yang sebenarnya dan tidak menimbulkan multi penafsiran serta dapat dipertanggungjawabkan. 4. Komparasi LPKI harus disusun sedemikian rupa sehingga pengguna dapat membandingkan antar laporan untuk mengevaluasi posisi dan kinerja investasi secara relatif. 5. Konsisten Pengukuran dan penyajian dalam LPKI harus dilakukan secara konsisten agar dapat dilakukan evaluasi atas posisi dan kinerja investasi dari satu periode ke periode yang lain. Standar penyusunan LPKI merupakan pedoman yang harus digunakan Badan Investasi Pemerintah dalam menyusun laporan. Standar ini mengatur pokok materi minimum yang harus dalam LPKI, yaitu: 164 1. Laporan Posisi Portofolio Investasi a. Potofolio Investasi Badan Investasi Pemerintah adalah seluruh investasi yang dilakukan oleh Badan Investasi Pemerintah dalam rangka investasi jangka panjang dalam bentuk investasi pembelian surat berharga dan investasi langsung. b. Penilaian investasi dilakukan dengan nilai wajar sebagai berikut: 1. Investasi Surat Berharga a. Saham dinilai berdasarkan: 1. Nilai perolehan termasuk upah broker, pajak, dan biaya yang dikeluarkan dalam perolehan saham; 2. Nilai pasar untuk saham yang tercatat di bursa efek. b. Surat Utang dinilai berdasarkan: 1. Nilai perolehan termasuk upah broker, pajak, dan biaya yang dikeluarkan dalam perolehan surat utang setelah amortisasi premi atau diskonto untuk surat utang yang dimiliki hingga jatuh tempo; 2. Nilai wajar untuk surat utang yang tersedia untuk dijual; 3. Nilai tunai untuk surat utang yang jatuh tempo kurang dari 1 satu tahun. 2. Investasi Langsung a. Penyertaan modal dinilai berdasarkan nilai penyertaan modal pada badan usaha; b. Pemberian pinjaman dinilai berdasarkan nilai pinjaman yang diberikan badan usaha, Badan Layanan Umum BLU, Pemerintah 164 Ibid. Universitas Sumatera Utara ProvinsiKabupaatenKota, Badan Layanan Umum Daerah BLUD, danatau badan hukum asing. c. Laporan Posisi Portofolio Investasi disajikan per tanggal transaksi perubahan dan dilengkapi dengan lampiran sesuai Form 1. d. Pengelompokan jenis investasi harus dilakukan secara konsisten. e. Pengungkapan: 1. Rincian investasi pada saham selama periode laporan, yang sekurang- kurangnya mencakup nama pihak, tanggal pembelian, nilai penempatan, persentase kepemilikan, tangal divestasi, nilai divestasi, dan dasar penilaian yang digunakan. 2. Rincian investasi surat utang selama periode laporan, yang sekurang- kurangnya mencakup nama penerbitemiten, nilai nominal, tanggal pembelian, jangka waktu, tanggal jatuh tempo, tingkat bunga, jumlah dan jenis jaminan, tanggal divestasi, dan nilai divestasi. 3. Rincian penggunaan jasa manajer investasi danatau bank umum dalam pengelolaan investasi selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup nama pihak ketiga, nomor, tanggal, dan masa perjanjian, jenis investasi dan jumlah dana yang dikelola oleh setiap pihak ketiga per akhir periode laporan, dan tingkat hasil investasi bersih untuk periode laporan dari tiap-tiap pihak ketiga. 4. Rincian penggunaan jasa kustodian selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup nama kustodian, jenis dan jumlah investasi yang dititipkan, nomor, tanggal, dan masa berlaku kontrak perjanjian. 5. Rincian penanaman investasi langsung dalam penyertaan modal selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup nama perjanjian investasi, jumlah nominal penyertaan, persentase penyertaan, pihak yang terlibat dalam perjanjian, tanggal penempatan, nilai perolehan, tanggal divestasi, dan nilai divestasi. 6. Rincian penanaman investasi langsung dalam pemberian pinjaman selama periode laporan, yang sekurang-kurangnya mencakup nama perjanjian investasi, jumlah nominal pinjaman yang diberikan, persentese pinjaman terhadap modal peminjam, pihak yang terlibat dalam perjanjian, tanggal penempatan, tanggal divestasi, nilai divestasi, aset yang dijaminkan, dan apabila ada pinjaman yang tidak dapat tertagih harus diungkapkan. 2. Laporan Hasil Investasi Laporan hasil investasi sekurang-kurangnya harus memuat: a. Nilai hasil investasi dan tingkat hasil investasi Return on Investment atau ROI untuk periode laporan harus disajikan per jenis investasi dan per total investasi; b. Tingkat hasil investasi terhadap aktiva bersih Return on Assets atau ROA untuk periode laporan harus disajikan per total investasi; c. Nilai hasil investasi harus memperhitungkan pendapatan investasi yang sudah terealisasi secara basis aktual dan yang belum terealisasi; Universitas Sumatera Utara d. Nilai hasil investasi harus dihitung setelah dikurangi bebanbiaya investasi; e. Bebanbiaya investasi yang tidak melekat pada jenis investasi tertentu dialokasikan secara proposional ke dalam setiap jenis investasi yang berkaitan dengan bebanbiaya dimaksud; f. Tingkat hasil investasi ROI baik untuk per jenis investasi maupun untuk total investasi harus diukur berdasarkan nilai rata-rata investasi; g. Untuk menghitung tingkat hasil investasi ROI, nilai rata-rata investasi untuk periode laporan harus dihitung berdasarkan nilai rata-rata awal dan nilai akhir investasi periode pelaporan; h. Tingkat hasil investasi terhadap aktiva bersih ROA harus diukur berdasarkan nilai rata-rata aktiva bersih; i. Untuk menghitung tingkat hasil investasi terhadap aktiva bersih ROA, nilai rata-rata aktiva bersih adalah rata-rata nilai awal dan nilai akhir aktiva bersih periode pelaporan; j. Periode Laporan Hasil Investasi dimulai dari tanggal Laporan Hasil Investasi sebelumnya sampai dengan tanggal Laporan Hasil Investasi berjalan dan dilengkapi dengan lampiran sesuai Form 2.

G. Analisis Kewenangan Pemerintah Pada Pembelian Saham Divestasi PT. Newmont Nusa Tenggara