1. Perusahaan-perusahaan akan menghindari untuk melakukan investasi yang mahal
dalam kondisi yang sangat tidak menentutidak menguntungkan; 2.
Jika investasi yang telah dilakukan dalam kondisi yang sangat tidak menentu, investasi yang dilakukan secara bertahap akan lebih disukai preferred contohnya
joint venture sebagai upaya untuk menghindari investasi total, karena patungan ini
lebih bersifat fleksibel dalam menghadapi ketidakmenentuan. Khusus bidang usaha pertambangan divestasi diatur dalam Pasal 97 Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara, yang menentukan bahwa pemegang IUP dan IUPK setelah lima tahun sejak berproduksi harus mendivestasikan sahamnya secara bertahap sehingga pada
tahun kesepuluh sahamnya paling sedikit 51 lima puluh satu persen dimiliki peserta Indonesia.
Tujuan peraturan pemerintah diartikan sebagai kebangkitan industri pertambangan nasional. Penanaman modal asing memberikan investasi besar dan
divestasi diberlakukan secara bertahap, karena selama ini perusahaan tambang nasional tidak pernah mendapat kesempatan investasi di pertambangan besar. Dengan
demikian perusahaan modal asing wajib mendivestasi sahamnya kepada Peserta Indonesia paling sedikit 51 lima puluh satu persen.
C. Pelunakan Persyaratan Divestasi Modal Asing
Dalam usaha untuk lebih menarik minat dan meningkatkan peran penanaman modal asing dalam pembangunan di bidang ekonomi, semakin dirasakan perlu adanya
berbagai kebijakan dan langkah-langkah untuk mewujudkan iklim yang memadai bagi usaha penanaman modal asing di Indonesia. Salah satu diantaranya adalah
Universitas Sumatera Utara
pengaturan yang jelas dan mampu memberi kepastian hukum mengenai pemilikan saham dalam perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing
tersebut. Perkembangan hubungan modal asing dengan negara penerima modal pada
umumnya dikuasai oleh suatu prinsip bahwa semakin rendah tingkat perkembangan ekonomi suatu negara, berarti kebutuhan pembangunan akan lebih besar, sehingga
untuk itu memerlukan dana atau sumber modal, teknologi dan keahlian dari pemodal asing yang lebih besar.
56
Melalui pengaturan mengenai persyaratan pemilikan saham pada perusahaan seperti di atas, cara dan bentuk kegiatan penanaman modal asing memperoleh arahan
yang jelas. Termasuk di dalamnya, pengaturan mengenai kapan dan bagaimana syarat-syarat yang harus dipenuhi bilamana usaha penanaman modal asing tersebut
dilakukan sepenuhnya dan seluruh modal sahamnya dapat dimiliki oleh pihak asing. Dengan latar belakang pemikiran itulah Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 1992 Tentang Persyaratan Pemilikan Saham Perusahaan Penanaman Modal Asing disusun.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1992 ditentukan bahwa persetujuan dalam rangka penanaman modal asing pada dasarnya dapat diberikan,
apabila jumlah modal yang akan ditanamkan tidak lebih kecil dari US 1.000.000.- satu juta dollar Amerika Serikat.
Perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing, selanjutnya disebut Perusahaan PMA, pada dasarnya berbentuk usaha patungan dengan
56
Hendrik Budi Untung, Hukum investasi, Jakarta: Sinar Grafika, 2010, hal. 29-30.
Universitas Sumatera Utara
persyaratan bahwa pemilikan modal saham peserta Indonesia dalam perusahaan patungan tersebut sekurang-kurangnya 20 dua puluh persen dari seluruh nilai
modal saham perusahaan pada waktu pendirian perusahaan patungan, dan ditingkatkan menjadi sekurang-kurangnya 51 lima puluh satu persen dalam waktu
20 tahun terhitung sejak perusahaan berproduksi secara komersial sebagaimana tercantum dalam izin usahanya.
Perusahaan PMA dapat didirikan dengan jumlah modal yang ditanamkan sekurang-kurangnya US 250.000.- dua ratus lima puluh ribu dollar Amerika
Serikat apabila memenuhi salah satu persyaratan sebagai berikut: 1.
Padat karya dengan jumlah tenaga kerja langsung sekurang-kurangnya 50 orang lima puluh, dan:
a. Sekurang-kurangnya 65 enam puluh lima persen hasil produksi untuk
diekspor; atau b.
Menghasilkan bahan baku atau bahan penolong atau barang setengah jadi atau komponen untuk memenuhi kebutuhan industri lain;
2. Melakukan kegiatan di bidang usaha jasa tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan PMA yang memenuhi syarat di atas dapat didirikan dengan
persyaratan bahwa pemilikan modal saham peserta Indonesia pada saat perusahaan didirikan sekurang-kurangnya 5 lima persen dari seluruh nilai modal saham
perusahaan pada saat didirikan dan ditingkatkan menjadi sekurang-kurangnya 20
Universitas Sumatera Utara
dua puluh persen dari seluruh nilai modal saham perusahaan dalam jangka waktu 10 tahun terhitung sejak perusahaan berproduksi secara komersial sebagaimana
tercantum dalam izin usahanya. Modal saham peserta Indonesia sebagaimana dimaksud di atas ditingkatkan
lagi menjadi sekurang-kurangnya 51 lima puluh satu persen dari seluruh nilai modal saham perusahaan dalam waktu 20 tahun terhitung sejak perusahaan
berproduksi secara komersial. Dalam rangka pengembangan iklim usaha, pengaturan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 1992 Tentang Persyaratan Pemilikan Saham Perusahaan Penanaman Modal Asing ini dikaitkan pula dengan upaya untuk meningkatkan
potensi nasional. Hal ini meliputi baik menyangkut pelaku-pelaku kehidupan ekonomi, sektor usaha, maupun peningkatan kemampuan usaha dalam perekonomian
nasional. Lebih dari itu, pengaturan mengenai pemilikan saham ini pun dikaitkan pula dengan pemikiran untuk mendorong pelaksanaan kegiatan dan pertumbuhan ekonomi
pada umumnya secara lebih merata di wilayah Indonesia.
57
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu melakukan perubahan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1992 Tentang Persyaratan Pemilikan Saham
Perusahaan Penanaman Modal Asing yakni dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1993 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor
57
Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1992 Tentang Persyaratan Pemilikan Saham Perusahaan Penanaman Modal Asing
.
Universitas Sumatera Utara
17 Tahun 1992 Tentang Persyaratan Pemilikan Saham Perusahaan Penanaman Modal Asing.
Dengan terjadinya perubahan struktur politik dan ekonomi di berbagai bagian dunia, serta meluasnya globalisasi perekonomian dunia, banyak negara yang dulunya
sangat tertutup bagi penanaman modal asing, sekarang telah membuka kesempatan yang sebesar-besarnya kepada modal asing dalam rangka meningkatkan kesempatan
kerja, pertumbuhan dan memperluas kegiatan ekonominya. Keadaan tersebut telah menimbulkan persaingan yang semakin tajam dalam penanaman modal asing untuk
peningkatan dan perluasan investasi. Perubahan di berbagai belahan dunia dimaksud berlangsung dengan cepat,
sehingga mendorong banyak negara melakukan efisiensi perekonomiannya agar kelangsungan peningkatan dan perluasan investasi serta peningkatan produktivitas
dapat terjamin, keadaan ini telah menimbulkan pula persaingan yang sangat tajam dalam perdagangan dunia.
Keadaan di atas berlangsung bersamaan dengan upaya bangsa Indonesia untuk lebih meningkatkan dan memperluas kegiatan ekonomi serta memperbaharui
pembangunan nasionalnya dengan memberikan peranan yang semakin besar kepada masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan. Peran tersebut antara
lain untuk lebih meningkatkan investasi dan produktivitas serta perluasan pasar ekspor dengan peningkatan daya saing, sehingga terjadi dampak ganda seperti
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, penyerapan bahanbarang yang dihasilkan masyarakat dan peningkatan penerimaan negara dari pajak.
58
Untuk mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam meningkatkan daya saing dalam investasi dan perdagangan dunia serta alih teknologi,
kemampuan managerial dan modal agar semakin mampu meningkatkan investasi, pertumbuhan dan perluasan kegiatan ekonomi di berbagai daerah, maka dipandang
perlu melakukan penyempurnaan terhadap ketentuan pemilikan saham dalam perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing, yakni dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang Didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 ditentukan bahwa Penanaman modal asing dapat dilakukan dalam bentuk:
1. Patungan antara modal asing dengan modal yang dimiliki warga negara Indonesia
dan atau badan hukum Indonesia; atau 2.
Langsung, dalam arti seluruh modalnya dimiliki oleh warga negara danatau badan hukum asing.
Jumlah modal yang ditanamkan dalam rangka penanaman modal asing ditetapkan sesuai dengan kelayakan ekonomi kegiatan usahanya. Kepada perusahaan
yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing diberikan izin usaha untuk jangka waktu 30 tahun terhitung sejak perusahaan berproduksi komersial. Izin usaha dapat
58
Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang Didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing
.
Universitas Sumatera Utara
diperbarui oleh Menteri Negara Penggerak Dana InvestasiKetua Badan Koordinasi Penanaman Modal, apabila perusahaan sebagaimana PMA masih tetap menjalankan
usahanya yang bermanfaat bagi perekonomian dan pembangunan nasional. Perusahaan PMA dapat melakukan kegiatan usaha yang tergolong penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup rakyat banyak yaitu pelabuhan, produksi dan transmisi serta distribusi tenaga listrik untuk umum, telekomunikasi, pelayaran,
penerbangan, air minum, kereta api umum, pembangkitan tenaga atom dan mass media.
D. Ketentuan Divestasi Saham Modal Asing Yang Dituangkan Dalam Kontrak Karya