Cendawan Air atau Oomycetes Water Mold

dalam air, kondisi inang ikan, dan adanya jasad patogen jasad penyakit. Dengan demikian timbulnya penyakit itu merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara lingkungan ikan, kondisi ikan dan jasadorganisme penyakit Dardiani, 2008.

2.4 Cendawan Air atau Oomycetes Water Mold

Oomycetes merupakan sebuah kelompok mikroorganisme eukariotik yang mirip seperti jamur, juga lebih dikenal dengan sebutan cendawan air, tergolong ke dalam kelompok saprofit dan juga patogen pada tumbuhan, insekta, krustaea, ikan, hewan vertebrata dan juga mikroorganisme lainnya. Kebanyakan Oomycetes bersifat saprofit yang hidup pada tanah yang basah terutama pada perairan Kamoun, 2003. Oomycetes sebelumnya dimasukkan ke dalam klasifikasi lima kingdo m, akan tetapi pada sepuluh tahun terkahir telah diketahui bahwa pada kenyataannya mereka masuk ke dalam anggota stramenofil dan berhubungan dekat dengan alga heterokont, seperti alga coklat Fugelstad, 2008. Pertumbuhan Oomycetes menyerupai sel jamur pada umumnya, dan membentuk hifa senositik, namun komponen dinding sel utama pada Oomycetes berbeda dengan jamur sesungguhnya, kebanyakan dinding selnya mengandung selulosa Hardham, 2007. Oomycetes cendawan air merupakan jamur paling penting yang dapat mempengaruhi budidaya ikan dan sangat diwaspadai keberadaanya dalam menyebabkan penyakit setelah bakteri, karena dapat merugikan secara ekonomis dalam budidaya ikan Noga, 1993. Infeksi cendawan dari kelompok Oomycetes, biasanya disebabkan oleh water molds yang penyebarannya luas di air tawar dan hadir sebagai kelompok cendawan penting yang dapat menyerang ikan-ikan liar, telur ikan maupun budidaya Bruno and Wood, 1999. Oomycetes bersifat saprofit oportunistik, yang berkembangbiak pada ikan yang mengalami luka fisik, stress atau mengalami infeksi. Kelompok yang paling sering menyerang ikan adalah Saprolegniaceae yang mengambil peranan penting dalam terjadinya infeksi cendawan di budidaya ikan Pickering and Willoughby, 1982. Penyakit yang disebabkan oleh kelompok Saprolegnia pada ikan maupun telur dikenal dengan nama Saprolegniosis Fugelstad, 2008. Universitas Sumatera Utara Saprolegnia sp. sudah banyak dilaporkan sebagai patogen pada ikan dan telur. Saprolegnia terdapat terutama di tanah yang lembab dan air tawar, bersifat sebagai saprofit pada sisa tanaman dan juga hewan. Beberapa spesies seperti S. parasitica dan S. polymorpha menyebabkan penyakit pada ikan dan juga telurnya Webster and Weber, 2007. Saprolegnia yang menyerang ikan jarang menembus sampai ke dalam jaringan otot, melainkan menyebar di seluruh permukaan tubuh. Saprolegnia yang menyerang ikan memiliki bentuk seperti benang halus dan berwarna putih atau kadang kecoklatan, menonjol, dan bundar penyebarannya di seluruh permukaan tubuh dengan perluasan yang melingkar sampai perbatasan luka, biasanya menyerang organ tubuh seperti kepala, tutup insang, sirip ekor, sirip punggung dan anal Noga, 1993. Infeksi yang disebabkan oleh Saprolegnia dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dapat membuat ikan stress, seperti kualitas aerasi yang rendah, luka yang disebabkan oleh bakteri, dan petogen lain, serta kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan Meyer, 1991.

2.5 Kitin dan Bakteri Kitinolitik