Evaluasi Efek Bakteri terhadap Jamur Saprolegnia sp. secara in vivo Pengamatan Perlekatan Bakteri Antagonistik pada Ikan Nila

10 hari dengan parameter yaitu tingkat kematian, dan tingkat ketahanan survival Atta, 2008. Reisolasi dilakukan terhadap jamur air yang menyerang ikan nila dengan memotong bagian ikan yang terserang jamur. Bagian yang dipotong dibersihkan dengan menggunakan aquadest steril lalu ditanam pada media PDA. Pengamatan dilakukan untuk memastikan jamur penyebab penyakit.

3.8 Evaluasi Efek Bakteri terhadap Jamur Saprolegnia sp. secara in vivo

Pada uji ini dilakukan evaluasi pengaruh bakteri terhadap infeksi jamur air pada ikan nila. Pengamatan dilakukan selama 10 hari. Parameter yang akan diamati adalah jumlah ikan yang mati mortality rate, jumlah ikan yang bertahan survival rate, jumlah ikan yang tidak terinfeksi no infection Osman et al., 2008. Ikan nila yang sehat berukuran 3-5 cm diambil dari pembenihan ikan di Jln. Bunga Kartiol, Kelurahan Baru Ladang, Kecamatan Medan Tuntungan. Infeksi ikan dapat dilakukan dengan menggunakan zoospora Saprolegnia sp. Ikan nila yang sehat sebanyak 10 ekor ditempatkan pada wadah kaca ukuran 20 cm x 30 cm x 50 cm dengan volume air 10 liter, air yang digunakan adalah air ledeng dengan perlakuan didiamkan selama 3 hari. Koloni Saprolegnia sp. dipotong menggunakan cork borer diameter 5,5 mm dan diinokulasikan ke dalam cawan petri yang berisi media SDA. Miselium dipotong, dibilas menggunakan aquades steril sebanyak 3 kali, lalu dipindahkan ke dalam aquades steril, diinkubasi pada suhu 25 o C selama 24 jam untuk produksi zoospora. Zoospora yang ada diamati di bawah mikroskop, dan dihitung jumlah dengan menggunakan haemocytometer. Jumlah zoospora yang diinfeksi yaitu 10 7 zoospora. Untuk uji tantang, isolat bakteri antagonistik ditumbuhkan pada media agar MGMK pada suhu ruang selama 24 jam. Sebanyak 1 ml kultur bakteri antagonistik yang setara dengan 10 8 selml dimasukkan ke dalam 10 L air ledeng di wadah kaca yang telah berisi ikan nila. Setelah dua hari diinokulasikan zoospora Saprolegnia sp. Universitas Sumatera Utara ke dalam wadah kaca. Wadah kaca yang tidak diberi perlakuan digunakan sebagai kontrol negatif sedangkan kontrol positif berupa wadah kaca yang dibei perlakuan bakteri Bacillus BK17 dan Enterobacter PB17 tanpa penambahan Saprolegnia.

3.9 Pengamatan Perlekatan Bakteri Antagonistik pada Ikan Nila

Sampel untuk pengamatan perlekatan bakteri pada ikan nila secara mikroskopis diambil dari beberapa bagian ikan seperti sisik, insang dan sirip. Masing- masing bagian tersebut dimasukkan dalam tabung reaksi dan difiksasi dengan menggunakan glutaraldehide 2,5 dan 0,1 M potassium posfat buffer, difiksasi 1 malam pada suhu 4 o C, hasil fiksasi dibilas dengan buffer 5 ml pada suhu ruang selama 15 menit sebanyak 3 kali, didehidrasi dengan 5 ml etanol dengan konsentrasi 35, 50, 70 dan 95 selama 10 menit untuk masing-masing konsentrasi. Kemudian didehidrasi dengan 5 ml Etanol absolut 96 selama 15 menit sebanyak 3 kali. Sampel difoto dengan Scanning Electron Microscope JEOL JSM 5310 LV di Laboratorium Scanning Electron Microscope Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Isolasi Jamur Air Water Mold