dimulai dengan “FF.” alamat multicast tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber atau sebagai tujuan selanjutnya pada header routing. Node IPv6 dapat
mendengar kepada beberapa alamat multicast pada waktu yang sama. Node tersebut dapat bergabung atau meninggalkan grup multicast suatu saat. Kemudian
blockcast address pada IPv4 yang alamat bagian hostnya didefinisikan sebagai 1, pada IPv6 sudah termasuk di dalam multicast address ini. Blockcast address
untuk komunikasi dalam segmen yang sama yang dipisahkan oleh gateway, sama halnya dengan multicast address dipilih berdasarkan range tujuan.
Gambar 2.11: Alamat Multicast IPv6
2.3.2.c Alamat Anycast
Alamat anycast dipergunakan pada banyak interface multiple interface. Infrastruktur routing melanjutkan paket yang dialamatkan kepada sebuah alamat
anycast. Alamat anycast mengidentifikasi banyak alamat. Suatu alamat anycast digunakan untuk komunikasi one-to-one-of-many, dengan pengiriman ke singel
interface.
2.4 Rute Aggregasi
Universitas Sumatera Utara
Rute aggregasi merupakan suatu metode untuk mengganti dan meminimalkan sejumlah rute menjadi satu rute yang lebih sederhana dan umum. Metode ini
merupakan metode universal digunakan dalam menentukan atau menambahkan rute-rute protokol routing.
Gambar 2.12 : Rute Aggregasi
Pada gambar diatas dijelaskan rute aggregasi yang diterapkan antara kedua table routing. Table routing Z yang tidak menerapkan mekanisme rute aggregasi
memiliki rute tujuan lebih banyak. Ini akan membuat rute pada table routing BGP semakin banyak sehingga menurunkan performansi router serta penanganan lebih
terhadap router. Table routing Z yang menerapkan rute aggregasi menunjukkan hanya satusingle rute tujuan yang akan disebarkan. Dengan mekanisme ini akan
membuat rute table routing BGP lebih minimalis yang akan meningkatkan performa router dalam penanganan rute alamat. Franck Lee 2010
2.5 Protokol Routing BGP Border Gateway Protocol
Dalam suatu sistem packet switching, routing mengacu pada proses pemilihan jalur untuk pengiriman paket, dan router adalah perangkat yang melakukan tugas
tersebut. Perutean dalam IP melibatkan baik gateway maupun host yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Ketika suatu program aplikasi dalam suatu host akan berkomunikasi, protokol TCPIP akan membangkitkannya dalam bentuk banyak datagram. Host harus
membuat keputusan perutean untuk memilih jalur pengiriman. Protokol routing adalah suatu protocol yang telah dijadikan sebagai standart routing untuk
merutekan serta meneruskan packet data ke tujuan oleh perangkat router. Protokol routing mempunyai aturan dan kebijakan sendiri dalam hal komunikasi serta
transportasi data untuk menjaga interkoneksi antara router satu dengan lainnya. Pembagian protokol routing didasarkan pada area rute routes packet data yaitu
internal atau external. Protokol routing yang dipergunakan pada area rute internal yaitu IGP Internal Gateway Protocol, sedangkan untuk area rute eksternal
dikenal sebagai EGP External Gateway Protocol. Untuk protokol routing IGP seperti RIP Routing Information Protocol,
OSPF Open Shortest Path First, Interior Gateway Routing Protocol IGRP, EIGRP, IS-IS Intermediate-Intermediate, dan sebagainya. Protokol routing IGP
akan merutekan paket data dalam area internal AS. Protokol routing eksternal akan membangun hubungan antar AS-AS pada jaringan luas seperti Internet
maupun global. Contoh protokol routing EGP adalah EGPv1. Saat ini jaringan internet lebih mengandalkan BGP Border Gateway Protocol sebagai routing
eksternal. BGP sendiri memberikan kehandalan, sekuritas, scalable pada jaringan internet saat ini. BGP disebut sebagai tulang punggung jaringan Backbone
internet modern. BGP merupakan protokol routing digunakan sebagai untuk koneksi antara
jaringan eksternal misal menghubungkan jaringan antara AS. Protokol BGP kemungkinan dipergunakan untuk jaringan yang berada pada top-level sistem
hirarki routing internet publikglobal. Hal ini dikarenakan BGP salah satu protokol routing eksternal.
2.5.1 Operasi BGP
Universitas Sumatera Utara
Fungsi utama BGP adalah untuk pertukaran network reachability information BGP router dengan BGP router lainnya. Informasi routing ini dipertukarkan
dengan membangun sebuah sesi yang berlandaskan pada koneksi TCP antar BGP router satu dengan BGP router yang lain. Setelah semua sesi terbangun, semua
rute terbaik diumumkan oleh BGP router tetangga. Ada dua jenis hubungan BGP, yaitu iBGP internal BGP yang berfungsi agar router-router internal mengetahui
suatu rute untuk mencapai suatu tujuan dan eBGP external BGP yang bertujuan berfungsi untuk mengumumkan reachable prefixes dengan router tentangganya.
iBGP beroperasi di dalam AS, sedangkan eBGP beroperasi antar AS. Perbedaan antar iBGP dan eBGP bahwa iBGP tidak melakukan perubahan attribute AS path.
Untuk menghindari routing loop, dalam satu AS koneksi antar BGP router dengan iBGP diterapkan topologi full mesh.
Setelah semua rute terbaik diumumkan oleh BGP router kepada tetangganya, BGP router kemudian menjaga kestabilan tabel routingnya. Apabila
ada perubahan tabel routing, hanya informasi update yang diberikan kepada router peernya. BGP tidak mensyaratkan refresh table routing secara periodic oleh
karena itu agar policy local dapat langsung diterapkan dengan baik tanpa perlu mereset sesi BGP, diperlukan kemampuan router refresh dari router tersebut.
2.5.2 BGP Message
Ada empat message yang dapat dipertukarkan antar router BGP: 1.
OPEN, digunakan untuk membangun sesi antar router BGP 2.
UPDATE : berisi reachability information. UPDATE dapat berisi informasi prefix yang diumumkan atau menarik kembali withdraw
informasi prefix yang telah diumumkan. Beberapa pengumuman atau withdrawl ini dapat dikirimkan dengan sebuah paket BGP UPDATE.
3. NOTIFICATION, digunakan untuk mengakhiri sesi BGP yang
mengalami error.
Universitas Sumatera Utara
4. KEEPALIVES, digunakan sebagai penanda bahwa sesi BGP masih tetap
berlangsung meskipun pesan UPDATE atau NOTIFICATIONS tidak diterima dalam periode waktu tertentu.
Gambar 2.13 : Operasi Dasar BGP
Ketika suatu router mengumumkan suatu prefix ke tetangganya, hal ini berarti bahwa router penerima dapat mencapai prefix tersebut dengan cara
meneruskan trafik menuju ke pengirim yang meng-advertise prefix tersebut. Apabila router pengirim informasi tidak dapat mencapai prefix itu lagi atau tidak
ingin membawa trafik menuju prefix tadi, router ini akan mengirim UPDATE ke router tetangganya, bahwa rute menuju prefix tadi dihapus.
2.6 Cakupan Area Jaringan 1. Jaringan Lokal LAN
jaringan dengan cakupan areal terbatas pada satu lokasi, misalnya dalam satu ruangan, satu gedung, atau beberapa gedung yang sangat berdekatan. LAN pada
Universitas Sumatera Utara
umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel, seperti kabel UTP Unshielded Twisted Pair pada jarak maksimum 100 meter, kabel Coaxial hingga
500 meter, bahkan Serat Optik Fiber Optic dalam jarak lingkar 3 kilometer, tetapi banyak LAN yang tidak pakai kabel Wireless LAN atau WaveLAN tetapi
menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisi.
Gambar 2.14 : Jaringan Local LAN
2. Jaringan Kampus CAN
Adalah perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kampus yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak lebih dari beberapa ratus meter.
Kabel transmisi yang digunakan adalah Coaxial atau Serat Optik, disamping itu
WaveLAN juga digunakan dalam areal sekitar 3 kilometer.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.15 : Jaringan Kampus CAN
3. Jaringan Kota MAN
Adalah perluasan LAN dan CAN sehingga mencakup areal satu kota, misalnya jaringan antar kampus dan jaringan antar kantor cabang, sehingga dapat mencapai
jarak rentang antara 10 – 45 kilometer. Media transmisi kabel adalah Serat Optik, tetapi banyak yang menggunakan fasilitas komunikasi telepon seperti jalur sewa
leased line, T1 line, atau menggunakan antena parabola melalui gelombang
mikro microwave, bahkan antena Satelit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.16 : Jaringan Kota MAN
4. Jaringan Luas WAN
Adalah jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua, bentangannya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang
menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama
adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat
optik antar negara.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.17 : Jaringan Luas WAN
2.7 Autonomous System – AS Sistem Otonom