Subnetting Alamat IPv6 Data Alamat Global Unicast IPv6

3.4.2 Subnetting Alamat IPv6

Sama halnya mekanisme subnetting IPv4, IPv6 juga memiliki mekanisme subnetting untuk memperkecil atau meminimalis porsi alamat IP menjadi lebih terstruktur dalam membentuk beberapa jaringan. Akan tetapi, mekanisme subnetting untuk IPv6 berdasarkan stuktur format alamat IP yang telah menjadi struktur mandatory IPv6 itu sendiri. Misalnya penentuan topologi public, site, maupun interface ID pada alamat IPv6 sebenarnya telah menggambarkan sistem subnetting. Pada dasarnya subnetting IPv6 telah ditentukan dalam pembagian topologi dalam format alamat IPv6, topologi site telah memberikan penjelasan pembagian jaringan untuk pengguna end user maupun customers yang dapat membuat subnet dari 0 hingga 65,535. Untuk menentukan pembagian blok subnet pada IPv6 seperti dibawah ini. Dalam menentukan subnetting IPv6 terdiri dari dua tahap, antara lain: Tahap 1: Menentukan Jumlah Bit Subnetting Jumlah bit yang digunakan dalam subnetting akan menentukan kemungkinan jumlah prefix jaringan baru yang disubnet untuk dialokasikan dalam membentuk system hirarki routing pada suatu area dan geograpi. Pada infrastruktur hirarki routing, membutuhkan pemetaan prefix suatu jaringan agar lebih terstruktur, ada berapa banyak bit yang dibutuhkan dalam masing-masing level hirarki. Sebagai contoh, seorang perlu membuat implementasi dalam pembagian jaringan dalam dua level hirarki yang menggambarkan struktur level geograpis dan level departemen. Level geograpi menggunakan 4 bit sedangkan level departemen menggunakan 6 bit. Melalui pendekatan ini masing-masing departemen dalam masing-masing lokasi geograpis yang hanya memilki 6 bit tersebut mendapatkan bagian seperti rincian dibawah ini: 16-6-4 = 6, 2 6 = 64 per departemen Universitas Sumatera Utara Pada setiap tingkatlevel dalam hirarki, jumlah bit yang telah ditetapkan untuk tingkatlevel berikutnya f, jumlah bit yang digunakan dalam subnetting untuk tingkat saat ini s, dan jumlah bit sisa yang dipergunakan untuk level sebelumnya r. untuk perhitungan diatas dapat dilakukan dengan f+s+r=16. Untuk 16 bit nilai tersebut merupakan bit yang telah dialokasikan untuk topologi site dalam format alamat IPv6. Gambar 3.6 : Subnetting Subnet-id Tahap 2: Pencacahan prefix jaringan yang di subnet Berdasarkan jumlah bit yang digunakan untuk subnetting harus didaftarkan prefix jaringan yang baru disubnet. Terdapat dua pendekatan untuk melakukan ini, anatara lain: 1. s jumlah bit yang dipergunakan untuk subnetting dan m panjang prefix jaringan yang disubnet, perhitungannya seperti dibawah: f = m-48 f merupakan jumlah bit yang berada dalam prefix alamat global yang telah ditetapkan Universitas Sumatera Utara n = 2 n adalah jumlah prefix jaringan yang diperoleh s i = 2 16-f+s i adalah nilai increment antara tiap-tiap subnet ID yang berturutan dinyatakan dalam hexadesimal. l = 48+f+s l merupakan panjang subnet prefix jaringan yang baru 2. Buat dua kolom tabel dengan n masukanentri. Kolom pertama jumlah prefix jaringan yang dimulai dengan 1 dan kolom kedua berisikan subnet prefix jaringan baru. 3. Pada entri tabel pertama, subnet prefix jaringan yang merupakan prefi jaringan asal dengan panjang prefix baru. Contoh, F nilai hexadesimal subnet ID yang disubnet, maka subnet prefix jaringan diperoleh dengan perhitungan [48-bit prefix]:F::l. 4. Pada entri tabel selanjutnya, naikkan nilai bagian subnet ID pada site-local ataupun global dengan i. Contoh, dalam entri tabel kedua subnet prefixnya adalah [48-bit prefix]:F+i::l. 5. Ulangi langkah 4 hingga tabel tersebut semuanya berisi. Sebagai contoh, apabila melakukan subnetting dengan 3 bit prefix jaringan site-local 3FFE:FFFF:0:C000::51, pertama sekali perhitungkan nilai dari jumlah prefix, increment, panjang prefix baru, dan representasikan nilai desimal untuk subnet ID awal. Nilai awalnya yaitu F=0xC000, s=3, dan f=51- 48=3. Incrementnya adalah 1024 i=2 16-3+3 Tabel 3.8 : Hasil Sub-Network IPv6 3FFE:FFFF:0:C000::51 . Panjang prefix yang baru adalah 54 l=48+3+3. Representasi nilai desimal untuk subnet ID awal adalah 49152 D=0xC000=49152. Selanjutnya buat table dengan 8 entri. Entri untuk prefix jaringan 1 adalah 49192 and 3FFE:FFFF:0:C000::54. Entri tambahan berikutnya dalam tabel nilai increment berturut-turut I di bagian subnet ID prefix jaringan, seperti ditujukkan pada tabel dibwah ini: Universitas Sumatera Utara Network Prefix Representasi Desimal Subnet ID Subnet Network Prefix 1 49192 3FFE:FFFF:0:C000::54 2 50176 3FFE:FFFF:0:C400::54 3 51200 3FFE:FFFF:0:C800::54 4 52224 3FFE:FFFF:0:CC00::54 5 53248 3FFE:FFFF:0:D000::54 6 54272 3FFE:FFFF:0:D400::54 7 55296 3FFE:FFFF:0:D800::54 8 56320 3FFE:FFFF:0:DC00::54

3.5 Analisis Sistem