Rute Aggregasi IPv4 dan IPv6

exterior gateway protocol. Diperlukan penanganan yang baik dalam RIB untuk mengatur informasi-informasi tersebut. Gambar 3.12 : Proses Table Informasi BGP Dalam forwarding plane terdapat dua fungsi utama, pengklasifikasian paket dan pengiriman paket. Klasifikasi paket merupakan suatu proses kondensasi RIB Routing Information Base kedalam FIB Forwarding Information Base. Suatu FIB utama diatur disekitar prefix tujuan dimana masing-masing prefix terkait pada alamat next-hop, interface keluaran dan yang lain.

3.7 Rute Aggregasi IPv4 dan IPv6

Aggregasi merupakan suatu mekanisme untuk menggantikan beberapasekolompok rute menjadi rute tunggalsingle yang lebih umum disebarkan. Aggregasi disebut juga sebagai summarization atau supernetting. Alamat-alamat class A dan class B sudah hampir terpakai semua, namun class C masih memberikan ketersediaan walaupun sangat terbatas. Demikian dengan class C dimana setiap network-id memiliki maksimum 254 host masih tidak memuaskan untuk kebutuhan suatu organisasi. Universitas Sumatera Utara Rute aggregasi adalah metode untuk menghasilkan rute lebih spesifik terhadap beberapa atau banyak rute yang tersedia. Metode ini digunakan seperti pada perbatasanborder sistem otonom AS untuk menghasilkan rute jaringan yang di-advertise melalui EGP mengingat adanya satu atau lebih subnet jaringan yang dibaca melalui protocol routing lain seperti OSPF, EIGRP, RIP dll. Rute aggregasi juga digunakan untuk jaringan regional dan nasional untuk mengurangi jaringan yang diedarkan. Jaringan regional yang mengumumkan satu rute kepada jaringan regional lainnya bukan ratusan rute. Secara default penggunaan rute agreggasi digunakan untuk alamat IPv4. Dengan penipisan alamat IP yang disediakan IPv4, maka dipergunakan alamat IPv6 sebagai pengganti alamat IPv4. Seperti pada alamat IPv4, penggunaan rute aggregasi alamat IPv6 tidak jauh berbeda. Gambar 3.13 : Rute Aggregasi Network Prefixs IPv4 23.50.224.022 23.50.224.020 23.50.228.022 23.50.232.022 23.50.236.022 23.50.240.022 23.50.244.022 23.50.224.020 23.50.248.022 23.50.252.022 Universitas Sumatera Utara Rute aggregasi alamat IPv4 seperti diatas menerangkan beberapa prefix blok alamat IP yaitu 23.50.224.022, 23.50.228.022, 23.50.232.022 hingga 23.50.252.022 digeneralkan menjadi satu rute prefix yang akan disebar kepada router berikutnya. Setelah melaui proses rute aggregasi menghasilkan rute prefix 23.50.224.020. Rute prefix alamat IPv6 yang melalui mekanisme rute aggregasi tidak jauh berbeda seperti rute prefix alamat IPv4. Akan tetapi terdapat beberapa hal yang membuat alamat IPv6 lebih digunakan dalam komunikasi internet global. Gambar dibawah ini memeberikan keterangan proses aggregasi rute prefix IPv6. 2A01:6480:20::48, 2A01:6480:21::48, 2A01:6480:22::48, hingga 2A01:6480:2F::48 terdapat 16 blok prefix. Semua blok prefix IPv6 akan disebar kepada neighbors, router neighbor, neighbor discovery dan lain-lainnya. Dengan melihat semakin bertambah banyak rute prefix dalam table RIB internet IPv4, maka perlu dilakukan penanganan agar kedepannya tidak memberatkan beban router-router internet dalam penampung informasi-infomasi routing. Rute yang disebar kepada router-router tetangga menjadi prefix 2A01:6480:20::40. Ini merupakan rute yang telah diumumkan untuk disebar advertised kepada router selanjutnya next_hop. Gambar dibawah ini menjelaskan mekanisme rute aggregasi prefix 2A01:6480:20::48 hingga menjadi 2A01:6480:20::44. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.14 : Rute Aggregasi Network Prefixs IPv4 IPv6 Supernet mask dapat dibuat untuk membentuk sebuah blok kelas C jika banyak alamat jaringan adalah pangkat dari 2 2, 4, 8, 16, … 256. Default mask untuk kelas C adalah 255.255.255.0, artinya ada 24 digit bilangan 1 kemudian diikuti 8 digit bilangan 0. Jika beberapa digit bilangan 1 diganti menjadi bilangan 0, maka kita mendapatkan sebuah mask untuk kelompok alamat kelas C. 2A01:6480:20::48 2A01:6480:20::44 2A01:6480:21::48 2A01:6480:22::48 2A01:6480:23::48 2A01:6480:24::48 2A01:6480:25::48 2A01:6480:20::44 … 2A01:6480:2F::48 Universitas Sumatera Utara

BAB 4 PERANCANGAN, PENGUJIAN DAN PERBANDINGAN

4.1 Perancangan

Untuk mempertegas analisis terhadap kedua sistem antara alamat global IPv4 dan alamat global IPv6 dalam memperbandingkan rute aggregasi BGP yang lebih efisien diantara kedua internet protokol tersebut, maka perlu dilakukan pengujian sistem. Sebelum dilakukan pengujian terlebih dahulu dirancang hubungun antar domain ASs yang merefleksikan sistem routing untuk mendapatkan rute-rute yang akan diuji perbandingannya. Perancangan ini dimaksutkan untuk membangun hubungan antar router-router maupun antar ASs sehingga dapat berkomunikasi dalam meneruskan packet dari router sumber kepada router tujuan. Juga diperlukan informasi antara perangkat jaringan router untuk mendapatkan informasi rute prefix yang akan dianalisis. Dibutuhkan aplikasisoftware yaitu GNS3,Packet Tracer dan Wireshark sebagai media simulasi perancangan topologi jaringan beserta konfigurasi pada perangkat router jaringan tersebut. BGPlay Route Views satu tools yang digunakan untuk melihat trafik AS yang membawa prefix aggregasi di jaringan internet. 4.1.1 Kebutuhan Perangkat 4.1.1.a Perangkat Keras Hardware Universitas Sumatera Utara