Pengujian Alamat IPv4 Pengujian Alamat IPv4 dan IPv6

4.2.1 Pengujian Alamat IPv4

Pada jaringan alamat IPv4 yang dijadikan sebagai analisa alamat IP akan memberikan gambaran informasi rute prefix sumber jaringan yang terdapat dalam tabel RIB Routing Information Base masing-masing dari router. Dalam tugas akhir ini router R6 akan diambil sebagai router penguji tabel RIB. Prefix alamat 60.60.60.1 pada router R6 dikirim datagram paket melalui sumber Router R4. Gambar 4.8 dibawah adalah informasi tabel routing R5. Terdapat network prefix 60.60.60.024 dalam AS_PATH internal yakni AS 7473. Gambar 4.8 : Informasi Tabel RIB router R5 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 : Informasi Tabel RIB router R2 Informasi rute-rute prefix yang disebar melalui router R1, R3, dan R4 akan diterima router R2 AS 17974, setelah itu akan disebar kepada peering EBGP yakni router R5 pada AS 7473. 4.2.1.a Pengujian Round-Trip Packet Alamat IPv4 Uji coba dilakukan dengan menghitung waktu ping melalui Router 4 R4 sebagai source IP menuju alamat IP 60.60.60.1 pada Router 6 R6. Dalam hal ini ukurannilai datagram paket bervariasi agar hasil waktu yang diperoleh dapat diperhitungkan terhadap masing-masing ukuran datagram paket yang dikirim. Universitas Sumatera Utara Adapun datagram paket yang disertakan antara lain sebesar 50 bit, 500 bit, 5000 bit dan 15000 bit. Untuk lebih jelas dapat diperhatikan tabel dibawah ini. Tabel 4.2 : Round-Trip Packet Datagram ukuran 50 bits dengan IPv4 No Datagram Size bits Round-trip Packet Minimum Average Maximum 1 50 48 109 188 2 50 36 142 276 3 50 52 128 292 4 50 32 139 332 5 50 28 110 276 6 50 64 128 288 7 50 52 145 316 8 50 60 106 248 9 50 1 129 280 10 50 88 158 240 1294 = 129.4 Tabel 4.3 : Round-Trip Packet Datagram ukuran 500 bits dengan IPv4 No Datagram Size bits Round-trip Packet Minimum Average Maximum 1 500 32 132 288 2 500 88 142 280 3 500 40 132 196 4 500 44 119 316 5 500 68 117 180 6 500 65 132 304 7 500 60 122 308 8 500 100 138 224 9 500 1 130 224 10 500 44 138 264 1302 = 130.2 Tabel 4.4 : Round-Trip Packet Datagram ukuran 5000 bits dengan IPv4 Universitas Sumatera Utara No Datagram Size bits Round-trip Packet Minimum Average Maximum 1 5000 168 248 344 2 5000 84 168 292 3 5000 108 196 344 4 5000 124 196 248 5 5000 140 237 376 6 5000 88 178 356 7 5000 40 232 388 8 5000 120 191 300 9 5000 116 208 412 10 5000 44 176 316 203 = 203 Tabel 4.5 : Round-Trip Packet Datagram ukuran 15000 bits dengan IPv4 No Datagram Size bits Round-trip Packet Minimum Average Maximum 1 150000 116 239 376 2 150000 72 247 448 3 150000 108 245 336 4 150000 168 247 392 5 150000 44 184 352 6 150000 128 255 416 7 150000 68 189 384 8 150000 108 224 288 9 150000 212 263 296 10 150000 156 238 328 2331 = 233.1 4.2.1.b Pengujian Rute Aggregasi IPv4 Pada saat melakukan mekanisme aggregasi untuk beberapa rute prefix, diperlukan sebuah router yang bertindak sebagai pembangkit aggregasi tersebut adalah router TELKOM yang bertindak sebagai boundry router yaitu router R2. Konfigurasi untuk melakukan rute aggregasi adalah Universitas Sumatera Utara Router aggregate-address prefix route aggregation mask summary-only as- set Perintah diatas merupakan perintah untuk mengaktifkan rute aggregasi pada sebuah router. Ini akan mengumpul beberapa prefix network menjadi satu network prefix. Untuk lebih memahaminya perhatikan tabel routing RIB yang ditampilkan dibawah ini. Gambar 4.10 : Table Rute Aggregasi R2 Router TELKOM Seperti dijelaskan sebelumnya, R5 akan dijadikan sebagai router untuk menguji hasil aggregasi yang dilakukan router R2. Hasil entri tabel routing R2 menampung entri subnet keseluruhan atau sebaliknya hanya rute aggregasi yang akan tersimpan dalam tabel routing RIB R5. Seperti gambar dibawah ini, tabel Universitas Sumatera Utara routing BGP R5 setelah R2 melakukakan aggregasi terhadap entri subnet yang diterima router R2. Beberapa kriteria pengujian yang dilakukan berdasarkan informasi network prefix dalam tabel RIB yang diterima dan penggunaan CPU dan memory oleh router.

1. Tabel Routing RIB Router Informations Base

Untuk pengujian rute aggregasi maupun Proses CPU Memory dipergunakan router R5 sebagai router atau alat penguji. Akan dipergunakan informasi tabel RIB R5 untuk menentukan informasi rute prefix yang berhasil diterima R5. Informasi rute prefix dalam tabel RIB router R5 yang tinggal pada AS 7473 merupakan hasil dari proses rute aggregasi yang dilakukan dan disebar router R2 pada AS 17974. Gambar 4.11 : Informasi RIB R5 Hasil Aggregasi Universitas Sumatera Utara Pada gambar diatas memberikan keterangan informasi tabel routing RIB router R5. Network prefix yang berhasil diterima yakni 0.0.0.0, 23.50.224.019, dan 23.51.0.020 yang berasal dari AS 17974 AS_PATH. Dimana network prefix 60.60.60.024 berasal dari domain sendiri AS 7473. Penelitian ini mengambil beberapa network prefix sebagai percobaan. Terdapat sekitar 24 network prefix yang akan disebar kepada AS 7473 yakni router R5. Untuk 24 network prefix tersebut akan dibagi empat kali percobaan untuk melihat perbedaan pertambahan informarmasi network prefix pada tabel routing RIB router R5 ketika menggunakan proses rute aggregasi atau tidak menggunakan. Seperti tabel dibawah Tabel 4.6 : Daftar Percobaan Alamat IPv4 No. Router Network Prefix 1 R1 23.50.244.022, 23.50.248.022, 23.50.252.022 R4 23.50.224.022, 23.50.228.022, 23.50.232.022, 23.50.236.022, 23.50.240.022 R3 23.51.0.022, 23.51.4.022, 23.51.8.022, 23.51.12.022 2 R1 20.50.200.022, 20.50.204.022, 20.50.208.022, 20.50.212.022 3 R4 200.170.0.024, 200.170.4.024, 200.170.8.024, 200.170.8.024 4 R3 202.100.152.022, 202.100.156.022, 202.100.160.022, 202.100.164.022 Tabel diatas adalah percobaan-percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil dalam tabel RIB router R5. Seperti telah dijelaskan, bahwa tabel routing router R5 akan dianalisis untuk menghitung jumlah entri routing ketika sejumlah subnet disebar kepada peering router. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian dibawah ini memberikan penjelasan informasi dalam tabel routing RIB berdasarkan jumlah subnet yang disebar kepada peering. Misal, router R1, R3, dan R4 menyebarkan informasi network kepada R2 sebanyak 16 subnet network. Kemudian router R2 menyebarkan informasi network tersebut kepada peering EBGP router R5. Dalam artian ini informasi network prefix router R5 akan bertambahan sebanyak 16 subnet network. Gambar dibawah ini merupakan tabel routing RIB R5 yang menerima informasi rute aggregasi network prefix dari router R2. Gambar 4.12 : Informasi RIB R5 dengan 16 network prefix Informasi tabel routing router R5 seperti gambar diatas mempunyai informasi network prefix AS 17974 sebanyak 13 prefix. Ini jelas terlihat pada AS_PATH router BGP yang mencantumkan informasi AS 17974 pada tabel RIB router R5. Hasil dari empat percobaan dapat ditampilkan pada tabel dibawah ini melalui percobaan dengan tanpa menggunakan proses rute aggregasi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 : Informasi Routing Table Entries Tanpa Rute Aggregasi No. Number of subnet Routing table entries 1 12 subnet 13 entries 2 16 subnet 17 entries 3 20 subnet 21 entries 4 24 subnet 25 entries Gambar 4.13 : Informasi RIB R5 Dengan Aggregasi Berdasarkan percobaan yang menggunakan mekanisme aggregasi seperti gambar informasi tabel routing RIB R5 diatas, memiliki informasi prefix sebanyak 6 entries. Informasi network prefix ini berasal dari AS 17974 yang berarti berada diluar domain AS 7473. Entri network tersebut antara lain 0.0.0.0, 20.50.192.020, 20.50.208.022, 20.50.212.022, 23.50.224.019, 23.51.0.020. Universitas Sumatera Utara Hasil dari empat percobaan dapat ditampilkan pada tabel dibawah ini melalui percobaan dengan tanpa menggunakan proses rute aggregasi. Tabel 4.8 : Daftar Percobaan Alamat IPv6 No. Number of subnet Routing Table Entries 1 12 subnet 3 entries 2 16 subnet 6 entries 3 20 subnet 9 entries 4 24 subnet 14 entries Tabel 4.8 diatas memperlihatkan jumlah entri subnet yang diterima dalam RIB. Tanpa menggunakan rute aggregasi akan tetap menampung sejumlah subnet prefix yang disebar kedalam router peering dalam hal ini router R5. Dengan menggunakan aggregasi router akan mengirimkan rute aggregasi saja kepada router tetangga.

2. Alokasi Proses CPU dan Memory IPv4 Pada Router