Gambar 3.8 : Hirarki Mekanisme Subnetting IPv4
3.5.2 Analisis Alamat IPv6
3.5.2a Struktur Hirarki Pengalamatan IPv6
IPv6 merupakan internet protokol yang dibuat untuk menggantikan IPv4. Format alamat IP pada IPv6 memiliki struktur berbeda dari alamat IPv4. Dalam format
alamat IPv6 memiliki sistem pengalamatan IP yang bersifat hirarki, ini akan memberikan tingkat skalabilitas, fleksibel, dan handalreliable dalam penanganan
alamat-alamat IP. struktur alamat Global unicast IPv6. Ini berdasarkan alamat global unicast IPv6 berisikan pembagian struktur alamat yang bersifat rute global.
Alamat global ini tampak melalui format prefix IPv6 dengan notasi 001 untuk nilai awal alamat IPv6.
Alamat global unicast IPv6 memiliki format alamat yang dapat diroutingkan secara global. Artinya setiap node alamat IP yang terhubung ke
jaringan internet akan mendapatkan minimal satu alamat global IPv6. Melalui penetapan TLA ID, Sub-TLA ID dan SLA ID akan mampu merefeksikan struktur
hirarki alamat jaringan tanpa melalui metode subnetting maupun supernetting seperti pada pengalamatan IPv4 seperti gambar 3.8. Alamat global IPv6 ini
nantinya akan terhubung ke penyedia lanyanan internet misal ISP, RIR, NAP dsb sehingga dapat berkomunikasi dengan alamat-alamat IPv6 lainnya. Penyedia
lanyanan internet bertindak sebagai gerbang masuk dan keluar alamat IP. Artinya,
Universitas Sumatera Utara
ISP tersebut berperan dalam penanganan infrastruktur system routing dengan membagikan alokasi alamat IPv6 yang diperoleh dari otoritas penyedia lanyanan
internet transit dan exchange seperti APNIC, ARIN, RIPE NCC, dll.
Gambar 3.9 : Hirarki Mekanisme Alamat Global IPv6
3.5.2.b Prefix IP Format Prefix Alamat Global IPv6
Representasi alamat prefix IPv6 sama halnya dengan alamat prefix IPv4 yang mempergunakan mekanisme CIDR classless interdomain routing. Satu alamat
prefix IPv6 direpresentasikan dengan notasi:
ipv6-addressprefix-length
Dimana: ipv6-address : adalah sebuah alamat IPv6
prefix-length : merupakan nilai desimal menentukan berapa banyak bit alamat terdiri dari prefix.
TLA ID
Subs-TLA
TLA ID
Subs-TLA Subs-TLA
SLA ID Subs-TLA
SLA ID SLA ID
SLA ID SLA ID
SLA ID SLA ID
SLA ID
Alokasi alamat IPv6 untuk Interface ID interface end-user
Universitas Sumatera Utara
Format prefix untuk alamat global IPv6 terdiri dari empat bagian yang masing- masing bagian telah ditentukan nilai bitnya sehingga lebih mempermudah dalam
membuat struktur jaringan yang hirarkis.
Gambar 3.10 : Alamat Prefix Global IPv6
Keterangan: • ketiga bit paling awal ditetapkan dengan nilai 001. Prefix alamat saat ini
dipergunakan dalam implementasi IPv6 adalah 2000::3. Global routing prefix mengindikasikan prefix global routing untuk menentukan site suatu
organisasi. Kombinasi antara 3 bit awal dengan 45 bit pada global routing prefix membentuk 48 bit prefix site yang mana ditugaskan kepada suatu
site organisasi. Setelah prefix tersebut dirugaskan, router pada internet IPv6 akan melanjutkan prefix 48 bit kepada router organisasi ini.
• Subnet ID dipergunakan oleh suatu organisai dalam membentuk subnet- subnet baru dalam hal ini jaringan-jaringan baru dalam organisasi yang
bersangkutan. Field untuk subnet ID memiliki panjang 16 bit. Melalui 16 bit subnet ID dapat membentuk sebanyak 2
16
• Interface ID merupakan alamat interface IPv6 dengan panjang 64 bit. Artinya setiap satu subnet dalam subnet ID dapat membuat alamat IPv6
sebanyak 2 sama dengan 65,536 subnet.
64
alamat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.11 : Topologi Alamat IPv6
Topologi publik merupakan kumpulan ISP internet service provider besar dan kecil yang menyediakan lanyanan internet. Topologi site yakni kumpulan subnet-
subnet pada satu lingkungan organisasi. Sedangkan interface ID adalah identitas interface pada suatu subnet yang berada dalam lingkungan organisasi.
Pengelompokanscope ini dapat mempermudah suatu organisasi untuk memetakan sistem routing agar lebih fleksibel.
3.6 Control Plane dan Forwarding Plane